Wusss! Bus Listrik INKA Diuji Coba 3 Bulan di Jakarta
Bus Listrik E-Inobus produksi PT INKA (Persero) kembali melakukan uji operasional. Kali ini pengujian dilakukan di Jakarta dengan melibatkan pihak TransJakarta. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui performansi baterai, motor dan sebagainya pada rute operasional TransJakarta. Hal itu disampaikan SM Pengembangan Produk dan Teknologi PT INKA (Persero) Febry Pandu Wijaya.
"Saat ini, INKA sedang menawarkan E-Inobus ukuran 8-meter ke TransJakarta, dimana TransJakarta mensyaratkan pengujian bus selama kurang lebih 3 bulan pada rute operasional mereka," ujar Febry dalam keterangannya ditulis Sabtu (2/1/2021).
"Jadwal pengujian tentatif dimulai pada 23 Desember 2020 hingga 6 April 2021. Adapun pra-pengujiannya sendiri dilakukan selama 2 minggu dan kemudian dilanjutkan dengan uji operasional selama 3 bulan," tambahnya.
Produk ini merupakan kerja sama PT INKA (Persero) dengan Tron-E dari Taiwan sebagai mitra komponen drive train dan baterai bus serta Piala Mas dari Malang sebagai mitra pembuatan bodi bus listrik.
Waktu yang diperlukan dalam pengisian daya sampai penuh diperlukan waktu 3-4 jam. Tingkat kebisingan pada bus listrik jauh lebih baik (rata-rata sebesar 71 dB) jika dibandingkan dengan bus diesel (rata-rata sebesar 85 dB).
Spesifikasi E-INOBUS:
a. Kecepatan maksimal: 90 km/h
b. Maks gradeability: 14%
c. Pengisian daya: 3-4 jam
d. Jarak tempuh sekali charging: 200 km
e. Kebisingan rata-rata: 71 dB
https://movieon28.com/movies/margot-at-the-wedding/
Disuntik Vaksin COVID-19, Apakah Bisa Jadi Terdeteksi Positif?
Di media sosial kerap beredar isu yang menyebut penyuntikan vaksin COVID-19 malah akan membuat seseorang bisa terdeteksi positif. Benarkah demikian?
"Kenapa yang udah vaksin jadi malah pada positif covid?" tanya seorang netizen pengguna Twitter.
Halaman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menegaskan pemberian vaksin COVID-19 tidak akan membuat seseorang terdeteksi positif pada tes viral. Tes ini yang biasanya digunakan untuk melihat apakah ada infeksi aktif.
Contoh dari tes viral adalah tes swab polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test antigen.
CDC menyebut memang ada kemungkinan seseorang terdeteksi positif pada tes lainnya yaitu tes antibodi. Namun hal itu terjadi karena tubuh memproduksi antibodi yang dibutuhkan berkat vaksin COVID-19, bukan tanda terjadi infeksi.
"Bila kemudian tubuh Anda memberikan respons imun, yang memang itu jadi tujuan vaksinasi, maka ada kemungkinan beberapa tes antibodi memberikan hasil positif. Tes antibodi menunjukkan bahwa Anda sudah pernah terinfeksi dan memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap virus," tulis CDC dikutip dari situs resminya pada Sabtu (2/1/2021).
Terpopuler Sepekan: Heboh Penularan COVID-19 dari Handuk-Sprei di Hotel
Kasus virus Corona di salah satu hotel mewah Singapura sempat ramai diperbincangkan karena penularan diduga terjadi lewat handuk dan sprei. Dugaan ini muncul karena dari 13 kasus yang telah dikonfirmasi, peneliti tidak melihat sumber yang sama.
"Jika mereka (13 kasus Corona) tersebut tidak bertemu satu sama lain selama mereka menginap, maka bisa jadi staf hotel atau barang-barang yang ada di hotel yang memicu penularan," kata Hsu Li Yang dari Saw Swee Hock School of Public Health.
Menurut dr Erlang Samoedro, SpP(K), dari Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) kemungkinan tertular COVID-19 dari handuk hingga sprei memang bisa terjadi. Hanya saja hal tersebut bukan jalur penularan yang umum atau kecil kemungkinannya.
Ada beberapa faktor yang bisa berperan dalam penularan mulai dari kondisi suhu ruangan, kelembapan udara, tingkat paparan sinar ultraviolet, hingga jenis bahan tempat virus menempel.
"Kalau di pakaian bisa satu hari virus bertahan," kata dr Erlang beberapa waktu lalu.
dr Erlang berpesan bagi mereka yang ingin menginap di hotel untuk selalu memastikan ruangan tidak terlalu lembap. Begitu juga dengan kebersihan barang-barang di hotel termasuk sprei.
"Yang penting sprei dan semua linen baru dicuci kemudian pastikan udara bisa keluar atau ada udara masuk," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar