WhatsApp Layani 1,4 Miliar Panggilan di Malam Tahun Baru
Malam Tahun Baru selalu menjadi malam yang sibuk untuk WhatsApp dan layanan Facebook lainnya. Apalagi perayaan malam Tahun Baru kali ini harus dilakukan di tengah pandemi dan banyak orang harus merayakannya secara berjauhan.
Karena semakin banyak orang yang bergantung dengan teknologi untuk saling terhubung, WhatsApp, Messenger dan Instagram pun mencetak banyak rekor baru saat malam Tahun Baru.
Saat malam Tahun Baru, WhatsApp melayani lebih dari 1,4 miliar panggilan suara dan video secara global. Ini merupakan jumlah panggilan terbanyak dalam sehari yang pernah dilayani layanan messaging ini.
Jumlah panggilan di WhatsApp pada malam Tahun Baru kali ini meningkat 50% dari hari yang sama di tahun sebelumnya, seperti dikutip detikINET dari blog Facebook, Sabtu (2/1/2021).
Tapi tidak seperti tahun sebelumnya, Facebook tidak mengungkap berapa jumlah pesan yang dikirim lewat WhatsApp pada malam Tahun Baru 2020. Seperti diketahui, pada malam Tahun Baru 2019, WhatsApp mengirimkan 100 miliar pesan dalam sehari.
Technical Program Manager at Facebook Caitlin Banford mengatakan lonjakan trafic di awal pandemi membantu tim Facebook untuk bersiap menangani kenaikan saat malam Tahun Baru.
"Di balik layar, Facebook Engineering bekerja sama untuk mendorong peningkatan efisiensi dan membuat infrastruktur kami lebih tangguh. Pekerjaan ini mencakup uji beban, uji pemulihan bencana dan mengacak kapasitas," kata Banford dalam blog tersebut.
"Tahun ini, malam Tahun Baru terlihat sangat berbeda, dan kami memiliki tim teknisi di seluruh aplikasi Facebook, siap untuk mendukung masalah apa pun, agar dunia bisa menyambut 2021," sambungnya.
Sementara itu, pengguna Facebook dan Instagram juga memanfaatkan fitur Live saat merayakan malam Tahun Baru. Pada perayaan kali ini, lebih dari 55 juta siaran Live berlangsung di Facebook dan Instagram secara global.
Facebook juga mengungkap malam Tahun Baru 2020 merupakan hari terbesar bagi panggilan video grup di Messenger dengan lebih dari tiga orang di Amerika Serikat. Jumlah panggilan video grup di periode ini hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
https://movieon28.com/movies/vagabond/
Singapura dan Malaysia Batalkan Proyek Kereta Cepat Rp 350 T
Singapura dan Malaysia resmi menghentikan seluruh kesepakatan pembangunan proyek kereta cepat bernilai US$ 25 miliar setara Rp 350,55 triliun (kurs Rp 14.022). Alasannya, kedua negara tak juga menemui titik temu perubahan pada cetak biru kesepakatan proyek tersebut yang sudah diteken pada 2016.
Sebagai akibat dari pembatalan tersebut, pemerintah Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin berkewajiban untuk membayar Singapura dengan biaya penghentian kerja sama lebih dari 100 juta dolar Singapura atau US$ 75 juta setara Rp 1,05 triliun.
Dalam pernyataan bersama, Muhyiddin dan PM Singapura Lee Hsien Loong mengatakan mereka tidak dapat menyetujui perubahan yang diusulkan Malaysia sebelum batas waktu 31 Desember 2020 kemarin.
"Kedua negara akan mematuhi kewajiban masing-masing, dan sekarang akan melanjutkan tindakan yang diperlukan, sebagai akibat dari penghentian perjanjian Rel Berkecepatan Tinggi ini," kata pernyataan itu dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Sabtu (2/1/2021).
"Berkomitmen untuk menjaga hubungan bilateral yang baik dan bekerja sama secara erat di berbagai bidang, termasuk memperkuat konektivitas kedua negara," sambung pernyataan itu.
Untuk diketahui, transportasi kereta cepat sepanjang 350 kilometer (km) ini rencananya dibangun untuk menghubungkan dua pusat bisnis, yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Kehadiran kereta cepat ini disebut dapat memangkas waktu tempuh dari 4 jam lebih menjadi 90 menit saja.
Sebelum adanya pandemi COVID-19, sebuah studi dari para peneliti di Institut Ekonomi Berkembang Jepang memperkirakan proyek tersebut menciptakan keuntungan ekonomi tahunan sebesar US$ 1,6 miliar untuk Malaysia dan US$ 641 juta untuk Singapura pada 2030 ketika jalur tersebut sudah beroperasi penuh.
Selain memberi keuntungan secara ekonomi, kesepakatan ini diyakini mantan PM Malaysia Najib Razak kala itu, yang meneken perjanjian bilateral tersebut, dapat menguatkan kembali hubungan kedua negara tetangga yang punya sejarah begitu rapuh itu.
"Kepentingan besar dalam menjaga hubungan tetap stabil dan hangat," ucap Najib Razak kala itu.
Sementara, menurut Lee mengatakan. kesepakatan itu dapat menjadi 'game changer' bagi keduanya.
https://movieon28.com/movies/the-erotic-misadventures-of-the-invisible-man/
Komentar
Posting Komentar