Studi Anjurkan Pasien COVID-19 Dirawat Jika Punya 2 Gejala Ini
Gejala umum COVID-19 meliputi batuk, demam, sesak napas, kelelahan, hingga anosmia. Kondisi itu mungkin bisa berbeda pada setiap orang yang terinfeksi.
Dikutip dari laman Express, penelitian tengah dilakukan dengan menggunakan aplikasi COVID Symptom Study yang melacak pergerakan virus dan mengumpulkan serta menganalisis data tentang gejala COVID-19 dari jutaan penggunanya. Penelitian itu dilakukan untuk memahami tingkat keparahan gejala COVID-19, dari yang ringan hingga gejala apa yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Analisis data aplikasi tersebut dilakukan oleh peneliti dari King's College London, Dr Claire Steves dan profesor Tim Spector di King's College London pada Oktober lalu. Studi ini berfokus pada data dari 4.182 pengguna aplikasi COVID Symptom Study yang secara konsisten mencatat kesehatan mereka setelah dinyatakan positif COVID-19 melalui pengujian swab PCR.
Pada pasien dengan gejala yang lama seperti demam terus-menerus dan tak mau makan merupakan tanda bahwa pasien perlu segera dirawat. Para peneliti pun memberikan sejumlah informasi tambahan tentang gejala Long COVID.
Long COVID biasanya mengacu pada gejala yang masih dialami beberapa minggu atau bulan setelah infeksi COVID-19 hilang. Namun, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar pulih dari virus Corona akan berbeda pada setiap orang.
Gejala Long COVID dibagi menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama pasien mengalami gejala batuk, sesak nafas, kelelahan, hingga sakit kepala. Gejala kedua terkait dengan multi sistem, yang memengaruhi bagian tubuh seperti otak, usus, dan jantung
Pasien COVID-19 lebih sering merasakan gejala di jantung seperti palpitasi atau detak jantung cepat, kesemutan atau mati rasa, dan brain fog. Orang dengan Long COVID berpotensi sebanyak 16 persen akan bergejala kembali bahkan setelah pulih.
Sementara itu 13,3 persen pengguna aplikasi dilaporkan kembali normal dalam 11 hari atau kurang, 4,5 persen pengguna masih sakit selama delapan minggu, 2,3 persen pengguna lainnya sakit lebih dari 12 minggu. Temuan peneliti tersebut merupakan perkiraan yang digunakan untuk mencari tahu tingkat risiko Long COVID pada pasien.
https://indomovie28.net/movies/perfect-dream/
Bikin 'Panas' Sandiaga Uno Vs Putra Nababan, Ini 6 Manfaat Lari Pagi
Belakangan, cuitan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno soal lari pagi ramai jadi bahasan. Cuitan itu bikin 'panas' anggota Komisi X DPR Putra Nababan karena dinilai memframing anggota Komisi X DPR tak bisa bangun pagi dan lari pagi.
"Dari 50 lebih anggota Dewan di Komisi X, hanya 2 yang hari ini menerima ajakan lari pagi saya sembari meninjau usaha-usaha ekonomi kreatif yang ada di kawasan GBK," demikian postingan Sandiaga Uno yang sudah dihapus, tapi disampaikan kembali Putra Nababan.
Di balik hebohnya cuit Sandiaga Uno soal lari pagi, aktivitas ini memang banyak manfaatnya. Lari pagi juga jadi salah satu olahraga yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Apa saja sih manfaatnya?
Dikutip dari Lifeline24, berikut 6 manfaat lari pagi hari:
1. Meningkatkan produktivitas
Olahraga memberi rangsangan mental dan fisik pada tubuh. Lari pagi hari juga membantu Anda untuk disiplin waktu agar bangun tidur lebih pagi serta lebih produktif untuk melakukan berbagai kegiatan.
Setelah berlari, lebih banyak hormon endorfin dan adrenalin yang mengalir ke seluruh tubuh. Hal ini menghasilkan perasaan luar biasa dan disebut "runner's high" yang dapat bertahan selama berjam-jam setelah Anda selesai berlari.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Lari pagi hari minimal lima menit setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular atau jantung. Penelitian menunjukkan bahwa pelari memiliki risiko kematian 30 persen lebih rendah dari masalah penyakit jantung. Ini berlaku untuk semua pelari, tidak peduli seberapa cepat atau seberapa lama mereka berlari.
3. Meningkatkan metabolisme
Lari pagi hari akan meningkatkan metabolisme Anda dan membantu tubuh membakar kalori sepanjang hari. Olahraga sebelum sarapan membantu Anda membakar lemak lebih banyak serta mengontrol gula darah.
Komentar
Posting Komentar