Singapura dan Malaysia Batalkan Proyek Kereta Cepat Rp 350 T

 Singapura dan Malaysia resmi menghentikan seluruh kesepakatan pembangunan proyek kereta cepat bernilai US$ 25 miliar setara Rp 350,55 triliun (kurs Rp 14.022). Alasannya, kedua negara tak juga menemui titik temu perubahan pada cetak biru kesepakatan proyek tersebut yang sudah diteken pada 2016.

Sebagai akibat dari pembatalan tersebut, pemerintah Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin berkewajiban untuk membayar Singapura dengan biaya penghentian kerja sama lebih dari 100 juta dolar Singapura atau US$ 75 juta setara Rp 1,05 triliun.


Dalam pernyataan bersama, Muhyiddin dan PM Singapura Lee Hsien Loong mengatakan mereka tidak dapat menyetujui perubahan yang diusulkan Malaysia sebelum batas waktu 31 Desember 2020 kemarin.


"Kedua negara akan mematuhi kewajiban masing-masing, dan sekarang akan melanjutkan tindakan yang diperlukan, sebagai akibat dari penghentian perjanjian Rel Berkecepatan Tinggi ini," kata pernyataan itu dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Sabtu (2/1/2021).


"Berkomitmen untuk menjaga hubungan bilateral yang baik dan bekerja sama secara erat di berbagai bidang, termasuk memperkuat konektivitas kedua negara," sambung pernyataan itu.


Untuk diketahui, transportasi kereta cepat sepanjang 350 kilometer (km) ini rencananya dibangun untuk menghubungkan dua pusat bisnis, yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Kehadiran kereta cepat ini disebut dapat memangkas waktu tempuh dari 4 jam lebih menjadi 90 menit saja.


Sebelum adanya pandemi COVID-19, sebuah studi dari para peneliti di Institut Ekonomi Berkembang Jepang memperkirakan proyek tersebut menciptakan keuntungan ekonomi tahunan sebesar US$ 1,6 miliar untuk Malaysia dan US$ 641 juta untuk Singapura pada 2030 ketika jalur tersebut sudah beroperasi penuh.


Selain memberi keuntungan secara ekonomi, kesepakatan ini diyakini mantan PM Malaysia Najib Razak kala itu, yang meneken perjanjian bilateral tersebut, dapat menguatkan kembali hubungan kedua negara tetangga yang punya sejarah begitu rapuh itu.


"Kepentingan besar dalam menjaga hubungan tetap stabil dan hangat," ucap Najib Razak kala itu.


Sementara, menurut Lee mengatakan. kesepakatan itu dapat menjadi 'game changer' bagi keduanya.

https://movieon28.com/movies/dorm-daze-2/


Riwayat Poins Square Lebak Bulus Kini: Sepi dan Banyak Kios Dijual


 Poins Square dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang top di kawasan Jakarta Selatan. Lokasinya yang berada di perbatasan antara ibu kota dengan Tangerang Selatan pun membuat mal ini sempat ramai pengunjung.

Apalagi, di atas pusat perbelanjaan Poins Square terdapat apartemen. Dengan begitu, para penghuni apartemen pun bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya di pusat perbelanjaan ini.


Namun, kini kondisinya berbalik. Poins Square sepi pengunjung dan beberapa kios tampak tutup. Karena sepi, sebagian akses menuju beberapa lantai Poins Square ditutup.


Pantauan detikcom, Sabtu (2/1/2021), para tenant atau toko yang buka berada di lantai dasar, lantai 1, dan lantai 2. Sementara lantai 3 dan seterusnya banyak yang tutup dan aksesnya sangat terbatas.


"Food court di lantai atas sekarang sudah pindah ke bawah," kata Rian salah satu penjaga toko di Poins Square.


Toko-toko atau tenant dengan nama besar pun banyak yang tutup, salah satunya Dunkin' Donuts. Sementara toko-toko lainnya tertulis dijual atau disewakan oleh sang pemilik.


Sepinya pengunjung Poins Square, Lebak Bulus, dikatakan Rian terjadi pada saat dimulainya pembangunan MRT Jakarta. Pusat perbelanjaan ini semakin sepi lantaran terjadi pandemi COVID-19.


Sementara pihak keamanan Poins Square mengatakan waktu pengoperasian mal ini sedang mengikuti aturan yang diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu mulai buka pukul 11.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.


"Malnya buka jam 11 sampai jam 7 malam saja," katanya kepada detikcom.

https://movieon28.com/movies/a-bay-of-blood/

Komentar

Postingan Populer