Pegawai Tewas Begadang di Kantor, Startup Ini Diinvestigasi

 Raksasa toko online di China, Pinduoduo, sedang ketiban masalah. Seorang pegawai wanita yang baru berusia 22 tahun meninggal dunia di kantor di Shanghai, diduga kuat karena bekerja terlalu keras sehingga mempengaruhi kesehatannya.

Seperti dikutip detikINET dari Yahoo Finance, dilaporkan bahwa di akhir Desember 2020 silam, karyawan itu bekerja berjam-jam sampai melewati tengah malam. Kemudian, karyawan itu kolaps ketika mau pulang ke rumah pada pukul 1.30 dinihari.


Sang pegawai yang bergabung dengan Pinduoduo sejak Juli 2019 tersebut lantas dilarikan ke rumah sakit tapi tidak bangun kembali dan akhirnya meninggal dunia 6 jam sejak ia kolaps. Pinduoduo telah membenarkan peristiwa tersebut dan berita ini langsung ramai dibahas di media sosial.


Startup itu dinilai memaksa karyawan terlalu bekerja keras sehingga akhirnya berakibat buruk. Lembaga pemerintah Shanghai Municipal Human Resources and Social Security Bureau pun menggelar investigasi.


Kematian sang karyawan bertepatan dengan protes para kaum muda atas budaya kerja 996 yang masih marak di China, khususnya di perusahaan teknologi. Pegawai diharapkan bekerja dari jam 9 pagi sampai 21 malam atau bahkan lebih selama 6 hari.


Sejauh ini, belum ada bukti apakah kematian karyawan Pinduoduo berhubungan dengan kerja kerasnya. Pihak Pinduoduo menolak memberikan komentar lebih lanjut.


Pinduoduo sendiri tengah berkembang pesat. Pendiri Pinduoduo Colin Huang bahkan baru saja menyalip pendiri Alibaba Jack Ma dan pemilik Tencent Holdings Pony Ma Huateng menjadi orang terkaya kedua di China. Kekayaan bersihnya sekitar USD 63,1 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index.


Tahun 2015, Huang memulai Pinduoduo, saat pasar e-commerce China sudah didominasi oleh Alibaba dan JD. Namun berkat berbagai strategi jitunya, Pinduoduo berhasil melesat.

https://indomovie28.net/movies/the-couples-sponsor/


Sosok di Balik Isu Merger Gojek-Tokopedia, Punya Kisah Hidup Dramatis


CEO Softbank Masayoshi Son disebut-sebut berada di balik kabar kemungkinan merger Gojek-Tokopedia. Sosoknya selalu menarik diperbincangkan, apalagi jika melihat dulu hidupnya penuh perjuangan.

Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Rabu (6/1/2021) Masayoshi dianggap sebagai legenda hidup di Jepang. Awal kehidupannya yang tidak begitu beruntung, serta kerja kerasnya hingga menjadi bos Softbank menginspirasi banyak orang.


Dikenal sebagai pebisnis sukses di Jepang, Masayoshi sebenarnya berasal dari Korea Selatan sebelum sukses menjadi pendiri dan CEO Softbank, CEO SoftBank Mobile, dan Chairman Sprint Corporation.


Pria kelahiran 11 Agustus 1957 ini langganan memuncaki daftar orang terkaya di Jepang. Menurut catatan Forbes, kekayaan bersihnya sekitar USD 20 miliar (per Februari 2020).Dikenal sebagai pebisnis sukses di Jepang, Masayoshi sebenarnya berasal dari Korea Selatan sebelum sukses menjadi pendiri dan CEO Softbank, CEO SoftBank Mobile, dan Chairman Sprint Corporation.


Sering disebut sebagai Bill Gates-nya Jepang, Masayoshi sempat menduduki posisi orang terkaya Asia dan paling tajir ke delapan di dunia pada tahun 2000. Dia juga dikenal dermawan dengan menjadi filantropis.


Jika melihat masa lalunya, orang-orang akan berdecak kagum memuji keuletannya bekerja. Dia lahir di Tosu, Saga Prefecture, Jepang, di tengah-tengah keluarga imigran Korea yang miskin.


Kakeknya, Son Jong-Gyeong, pindah dari Daegu, Korea Selatan, ke Jepang. Membawa serta keluarganya, termasuk Son Sam-Heon, ayah Masayoshi, kakeknya menghidupi keluarga sebagai penambang batu bara. Sementara ayah Masayoshi berjualan ikan dan mengurus peternakan babi.

https://indomovie28.net/movies/the-handmaiden/

Komentar

Postingan Populer