Lepas dari Huawei, Honor Jajaki Kerja Sama dengan Qualcomm
Buntut dari kebijakan pemblokiran oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS), Huawei tidak dapat memasang layanan Google, termasuk Play Store di perangkat smartphonenya sejak medio 2019. Tapi, berbeda halnya dengan Honor yang notabene dulu produk smartphone lansiran Huawei.
Setelah Huawei menjual seluruh aset bisnis Honor kepada Shenzen Zixin New Information Technology, brand smartphone tersebut telah lepas dari kepemilikan Huawei. Alhasil Honor terlepas dari jerat pemblokiran Pemerintah AS untuk melakukan kegiatan ekspor maupun impor dengan kongsi bisnis di AS.
Terbaru, Honor dirumorkan tengah menjajaki kerja sama dengan produsen chipset asal Amerika Serikat, Qualcomm untuk menggunakan chipset Snapdragon. Mengutip GizChina, dalam sebuah thread di deepweb Tencent, seorang sumber yang punya relasi dekat dengan Qualcomm membeberkan negosiasi antara Honor dengan Qualcomm berjalan baik.
Hal itu turut diperkuat pernyataan dari pihak Qualcomm dalam Snapdragon Technology Summit awal Desember lalu. Ia menyebut Qualcomm senang dan menantikan adanya jalinan kerja sama dengan Honor.
Penjajakan kerja sama tersebut lantas dikaitkan dengan produk smartphone Honor V40 yang bersiap dirilis pada 2021. Mencuat kemungkinan ada salah satu dari empat varian Honor V40 akan menggunakan chipset Snapdragon.
Jika kerja sama tersebut terjalin, Honor dapat memuluskan manuver bisnisnya ke Negeri Paman Sam.
Lepasnya ikatan dengan Huawei sebagai induk perusahaan membuat Honor berstatus sama seperti pabrikan smartphone China lainnya, yakni Xiaomi, Vivo, OPPO, dan Realme yang dapat mengirim produknya ke AS. Honor juga dapat menggunakan hardware dan software dari perusahaan-perusahaan AS, termasuk menggunakan Android dan memasang layanan Google dalam sistem bawaan smartphone.
https://cinemamovie28.com/movies/everafter/
Kerusuhan AS Bikin Donald Trump Trending Topic Sedunia
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden AS Donald Trump yang berujung kerusuhan di Gedung Kongres, Capitol Hill, Washington, AS, mengundang berbagai reaksi netizen di media sosial.
Peristiwa ini menjadi bahasan netizen seluruh dunia, ditandai dengan 'Trump' bertengger di deretan trending topic Twitter dunia, Kamis (7/1/2021). Selain Trump, topik lain yang juga ramai di-tweet terkait peristiwa ini adalah America dan Capitol.
Sebagian netizen melihat peristiwa tersebut merupakan tindakan anarkis dari para pendukung Trump yang bertujuan untuk merusak demokrasi di AS.
Ada juga yang membahas bagaimana mereka membayangkan Trump melihat semua ini namun tidak bisa ngetweet seperti kebiasaannya. Karena, peristiwa ini menyebabkan akun Trump dikunci oleh Twitter.
Banyak juga yang menyesalkan terjadinya aksi kerusuhan dan mengimbau untuk mendoakan agar keadaan di AS segera pulih.
Sebelumnya diberitakan, ratusan pendukung Trump menyerbu dan menyerang Gedung Capitol Hill dalam upaya membalikkan kekalahan Trump dalam Pilpres AS. Para pendukung Trump yang awalnya berunjuk rasa di luar gedung tiba-tiba menerobos masuk ke dalam dan memicu kekacauan serta melakukan aksi perusakan seperti memecahkan kaca jendela, menduduki kantor dan ruangan di dalamnya.
Serbuan pendukung Trump ini dilakukan pada Rabu (6/1) waktu setempat atau Kamis (7/1) pagi waktu Indonesia, saat Kongres AS menggelar sidang gabungan untuk mengesahkan kemenangan Biden dalam pilpres AS 2020. Proses tersebut tengah berlangsung saat serbuan terjadi.
Para anggota Kongres AS pun terpaksa dievakuasi ke lokasi aman. Bahkan Wakil Presiden AS, Mike Pence, yang memimpin jalannya sidang sebagai Presiden Senat AS, juga ikut dievakuasi ke tempat aman. Para pendukung Trump itu menggulingkan barikade yang dipasang dan bentrok dengan polisi yang berjaga di lokasi.
Kepolisian setempat menetapkan bahwa Gedung Capitol AS telah aman sesaat setelah pukul 17.30 waktu setempat. Sidang gabungan Kongres AS untuk mengesahkan kemenangan Biden dijadwalkan akan dilanjutkan kembali pukul 20.00 waktu setempat.
Komentar
Posting Komentar