Huawei Hapus Arena of Valor dan Semua Game Tencent, Kenapa?

 - Huawei telah menarik semua game Tencent seperti Arena of Valor dari toko aplikasinya di China. Langkah ini dilakukan karena "perubahan besar" yang dibuat Tencent dalam cara perusahaan bekerja sama.

Saat ini, Huawei mendominasi pasar ponsel China dengan menyumbang 43% dari pengiriman smartphone di kuartal lalu. Sementara Tencent, adalah pemilik perusahaan di balik sejumlah game populer seperti League of Legends dan Clash of Clans, sembari menjalankan game versi lokal seperti PUBG dan Monster Hunter: World.


Dengan demikian, seperti dikutip dari Engadget, perselisihan ini dapat berdampak pada banyak gamer mobile di China. Karenanya, Huawei mengatakan, divisi hukum perusahaannya merekomendasikan keputusan tersebut karena Tencent meminta untuk menghentikan kerja sama.


Tencent, sementara itu, mengatakan kesepakatan di antara kedua perusahaan sudah habis dan belum memperbaruinya. Namun pada akhirnya, yang terjadi kini adalah semua judul game Tencent menghilang dari toko aplikasi Huawei China pada 1 Januari 2021.


Malang bagi gamer mobile di China, mereka harus mengalami sejumlah game menghilang baru-baru ini karena berbagai alasan. Misalnya, Apple baru saja menarik 39.000 game di App Store-nya karena mereka tidak memiliki International Standard Book Number (ISBN) dari pemerintah China.


Banyak juga judul game barat menjadi korban aksi "pembersihan" ini, termasuk Assassin's Creed Identity dan NBA 2K20, sehingga hanya menyisakan 74 dari semula ada 1.500 game berbayar terpopuler. Seperti biasa dalam kasus seperti ini, para pengguna yang akhirnya menderita dan dirugikan.


"Kami sedang berkomunikasi dan bernegosiasi dengan platform game mobile Huawei untuk mencari solusi, dan berharap dapat melanjutkan layanan kami secepat mungkin," kata Tencent dalam pernyataan mereka.

https://kamumovie28.com/movies/erotic-day-dream/


Erick Thohir: Ongkos Jakarta-Bali Pakai Mobil Listrik Hanya Rp 200 Ribu


 Mobil listrik disebut dapat menghemat ongkos perjalanan darat. Setidaknya demikian menurut Menteri BUMN Erick Thohir usai melakukan uji coba mobil listrik dan pengecekan fasilitas SPKLU di Denpasar, Bali.

Menurut Erick, pada umumnya perjalanan darat dari Jakarta-Bali dengan mobil konvensional bisa menghabiskan ongkos hingga Rp 1,1 juta hanya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).


Namun, bila menggunakan mobil listrik, ongkos yang dikeluarkan untuk mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dari Jakarta-Bali cukup Rp 200 ribu saja.


"Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200.000. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini," jelas Erick dalam keterangan resminya, Sabtu (2/1/2021).


Erick menambahkan, dengan penggunaan kendaraan listrik ini maka dapat mengurangi besarnya ketergantungan masyarakat terhadap BBM, dan juga menekan impor BBM.


"Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta barel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri," tutur dia.


Mobil listrik dan kendaraan listrik lainnya juga akan menekan polusi udara, karena lebih ramah lingkungan.


"Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara," ujar Erick.


Bagi pengguna kendaraan listrik pun akan diberikan diskon tarif listrik untuk pengisian daya di malam hari. "Bahkan PLN memberikan diskon 30% untuk isi daya di malam hari," ungkapnya.

https://kamumovie28.com/movies/wet-dream-2/

Komentar

Postingan Populer