Hilang Misterius, Jack Ma Ditahan Pemerintah China?

  Belum munculnya Jack Ma selama dua bulan menjadi obyek spekulasi para pengamat. Selama ini, bisa dibilang dia senang berbicara dan tampil di depan umum. Apakah dia ditahan oleh pemerintah China, sekadar diminta diam atau lainnya?

Sudah cukup banyak pebisnis ditahan di China, termasuk nama-nama terkenal karena dituding berbuat kriminal. Namun sejauh ini, Jack Ma sepertinya masih dalam keadaan bebas.


"Tidak ada bukti bahwa Jack Ma telah ditahan dan mereka sungguh tidak punya alasan untuk menahannya," kata Jeffrey Halley, analis pasar di biro riset Oanda yang dikutip detikINET dari Fortune, Rabu (6/1/2021).


Ia menilai saat ini, Jack Ma diminta bungkam dan tidak bersuara dulu di depan publik. "Jack Ma mungkin sukarela memilih sangat low profile dulu sembari dia membiarkan orang-orang yang bekerja dengannya, bekerja dengan regulator untuk mencapai kesimpulan yang bisa diterima," tambahnya.


Bagaimanapun, Jack Ma adalah sosok yang dinilai paling ikonik dan banyak membantu pemerintah China selama ini. Mungkin saja untuk sementara, dia diminta jangan banyak berbicara terlebih dahulu sampai masalah yang menimpa perusahaannya terselesaikan.


"Saya pikir Jack Ma diberitahu untuk diam dulu. Ini adalah situasi yang cukup unik, berhubungan dengan skala besar perusahaan Ant dan regulasi finansial yang sensitif," kata Duncan Clark, teman dan konsultan Alibaba saat awal berdirinya.


Pendapat senada disampaikan oleh Martin Chorzhempa dari Peterson Institute for International Economics, bahwa Jack Ma tidak akan tampil dulu. "Anda tidak ingin berada di pandangan publik ketika perusahaan Anda berada dalam situasi politik yang sangat kompleks," kata dia.


Ant Financial dan Alibaba, dua perusahaan yang didirikan Jack Ma, sedang diinvestigasi resmi oleh pemerintah China terkait kasus monopoli dan masalah lainnya. Jelas bahwa pemerintah China tidak ingin bisnis swasta semacam dua perusahaan itu menjadi tidak terkendali lagi.

https://cinemamovie28.com/movies/stepmom-2019/


Lepas dari Huawei, Honor Jajaki Kerja Sama dengan Qualcomm


Buntut dari kebijakan pemblokiran oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS), Huawei tidak dapat memasang layanan Google, termasuk Play Store di perangkat smartphonenya sejak medio 2019. Tapi, berbeda halnya dengan Honor yang notabene dulu produk smartphone lansiran Huawei.

Setelah Huawei menjual seluruh aset bisnis Honor kepada Shenzen Zixin New Information Technology, brand smartphone tersebut telah lepas dari kepemilikan Huawei. Alhasil Honor terlepas dari jerat pemblokiran Pemerintah AS untuk melakukan kegiatan ekspor maupun impor dengan kongsi bisnis di AS.


Terbaru, Honor dirumorkan tengah menjajaki kerja sama dengan produsen chipset asal Amerika Serikat, Qualcomm untuk menggunakan chipset Snapdragon. Mengutip GizChina, dalam sebuah thread di deepweb Tencent, seorang sumber yang punya relasi dekat dengan Qualcomm membeberkan negosiasi antara Honor dengan Qualcomm berjalan baik.


Hal itu turut diperkuat pernyataan dari pihak Qualcomm dalam Snapdragon Technology Summit awal Desember lalu. Ia menyebut Qualcomm senang dan menantikan adanya jalinan kerja sama dengan Honor.


Penjajakan kerja sama tersebut lantas dikaitkan dengan produk smartphone Honor V40 yang bersiap dirilis pada 2021. Mencuat kemungkinan ada salah satu dari empat varian Honor V40 akan menggunakan chipset Snapdragon.


Jika kerja sama tersebut terjalin, Honor dapat memuluskan manuver bisnisnya ke Negeri Paman Sam.


Lepasnya ikatan dengan Huawei sebagai induk perusahaan membuat Honor berstatus sama seperti pabrikan smartphone China lainnya, yakni Xiaomi, Vivo, OPPO, dan Realme yang dapat mengirim produknya ke AS. Honor juga dapat menggunakan hardware dan software dari perusahaan-perusahaan AS, termasuk menggunakan Android dan memasang layanan Google dalam sistem bawaan smartphone.

https://cinemamovie28.com/movies/stepmom-2/

Komentar

Postingan Populer