Viral Pria Tak Bisa Mingkem Gegara Tertawa dan Nguap Terlalu Lebar

 Seorang pria berusia 45 tahun viral di media sosial. Hal ini karena, ia tak bisa menutup rahangnya akibat tertawa dan menguap terlalu lebar.

Cerita ini diunggah pada akun TikTok @dr.helmiyadi_spot, dan jadi sorotan banyak netizen.


Dikutip dari InsertLive, melalui hasil rontgen, pria itu diduga dislokasi sendi mandibula. Kondisi apa itu?


Dislokasi sendi mandibula terjadi ketika posisi tulang rahang bawah bergeser dari kaitannya dengan rahang atas. Kondisi ini bisa dialami seseorang yang membuka mulut terlalu ekstrem.


"Haha saya pernah dok dulu, ke IGD sambil ngiler, malu dikelilingi dokter KOAS mana belum gosok gigi, baru bangun tidur," komentar akun TikTok lain pada video viral tersebut.


"Aku pernah nguap lebar banget terus habis itu nyeri di bagian telinga berhari-hari sampai susah makan. Jadi guys hati-hati yaa," jelas akun TikTok lain, bernama Rossalia.


Bagaimana nasib dari pria tersebut setelah tak bisa mingkem gara-gara tertawa dan menguap terlalu lebar? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

https://kamumovie28.com/movies/bitter-moon/


Kemenkes: Pemerintah All Out Sehatkan Masyarakat


Selama pandemi COVID-19, kebutuhan di bidang kesehatan meningkat drastis. Biaya hingga ratusan juta dihabiskan agar pasien segera pulih dan sehat.

Di sisi lain, biaya penyembuhan dan bantuan terkait COVID-19 yang diberikan oleh pemerintah terbatas. Pemerintah mengelola sumber daya secara optimal dengan fokus pemulihan kesehatan, serta melakukan upaya pencegahan agar tidak menghabiskan biaya yang besar.


"Kondisi sekarang, pemerintah sudah all out. Tujuannya adalah ingin menyehatkan individu. Kalau individu sehat, keluarga sehat, tatanan masyarakat sehat, produktivitas akan meningkat, pendapatan meningkat maka pendapatan negara juga meningkat. Jadi negara yang sehat bukan hanya secara jasmani tapi juga secara finansial," ujar dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes dalam Dialog Produktif 'Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan' yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Selasa (1/12/2020).


Diketahui, perawatan pasien COVID-19 menelan biaya besar dengan rata-rata Rp184 juta per orang. Mahalnya biaya ini dikarenakan perlunya perawatan secara khusus, yang bergantung pula pada kebutuhan pasien selama masa pengobatan.


Pada kesempatan tersebut, Subuh sempat mengutip sebuah pepatah: more money for health and for health making money, yang artinya perbanyaklah uang untuk kesehatan, kelak kesehatan itu sendiri akan menghasilkan uang.


"Karenanya, sangat penting untuk sadar secara individu bahwa kesehatan adalah aset yang paling penting,"ujarnya.


Kesehatan, lanjutnya, tidak hanya dilihat sebagai barang konsumtif yang merupakan kebutuhan jangka pendek, melainkan investasi.


"Tetapi untuk jangka jangka panjangnya adalah sebuah investasi. Itu fakta yang harus dipahami. Tiap individu harus sadar bahwa dengan mereka sehat dan melindungi diri sendiri, itu adalah suatu investasi bagi mereka," tutupnya.

https://kamumovie28.com/movies/zombieland-double-tap/

Komentar

Postingan Populer