Pakar Sebut Rantai Distribusi Vaksin Telah Siap hingga Pelosok Negeri

 Pakar Imunisasi dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH mengatakan vaksin merupakan produk biologis yang memiliki kerentanan pada perubahan suhu. Oleh karena itu, vaksin perlu tersimpan pada suhu 2-8 derajat celcius dan tetap terjaga dari pabrik sampai ke puskesmas.

Menurutnya, proses menjaga suhu vaksin dalam kondisi ideal dari awal sampai akhir disebut cold chain (rantai dingin). Dengan begitu masyarakat menjadi tahu bahwa vaksin terjaga kualitasnya sejak awal sampai ke pemberian vaksinasi.


"Darimana pun asal vaksinnya itu nanti, akan melalui pabrik vaksin kita di PT Bio Farma. Mereka sudah mempunyai armada untuk menerima dan mendistribusikan vaksin. Jadi kita sudah punya depo-depo vaksin. Kemudian Provinsi sudah memiliki cold room, atau lemari penyimpanan khusus," ujarnya dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Selasa (1/12/2020).


Dia menuturkan Indonesia juga telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melaksanakan program vaksinasi. Proses distribusi vaksin di Indonesia bisa dilakukan dari Aceh sampai Papua dan sudah menggunakan sistem cold chain yang baik, hingga ke pelosok negeri.


Lemari penyimpan berpendingin khusus yang ada di Provinsi, bisa menyimpan vaksin untuk jangka waktu 3-6 bulan dengan suhu terjaga di angka 2-8 derajat celcius. Pengiriman ini kemudian dilakukan secara bertahap ke level Kabupaten/Kota hingga ke rumah sakit dan puskesmas.


"Saat keluar dari cold room, vaksin pun harus cepat dimasukkan ke kotak sementara yang dirancang khusus untuk menjaga temperaturnya dalam perjalanan," ungkap  dr. Jane.


Mengingat vaksinasi harus dilakukan dengan teratur agar terjaga kualitasnya, dr. Jane menerangkan idealnya pemberian vaksin itu harus terjadwal dari tanggal, jam hingga lokasinya.


Menurutnya, baik petugas yang memberi pelayanan maupun masyarakat harus tahu, sehingga pada waktunya nanti pemberi pelayanan dan yang dilayani bertemu dengan teratur.


"Dengan menyusun jadwal jauh-jauh hari sebelumnya, diharapkan proses pelayanan berlangsung dengan lebih cepat. Maksimum satu orang hanya memerlukan 10 menit untuk dilayani dari pendaftaran hingga vaksinasi," pungkasnya.


Sebagai informasi, dalam mendukung upaya pemerintah menghentikan kasus COVID-19 di RI, masyarakat harus berperan aktif dengan selalu #IngatPesanIbu menerapkan 3M, yakni #memakaimasker, #menjagajarak, dan #mencuci tangan seperti yang selalu dikampanyekan Satgas COVID-19.

https://tendabiru21.net/movies/nyi-roro-kidul-project/


Kerusakan Paru-paru Pasien Corona Terdeteksi Sampai 3 Bulan Pasca Infeksi


Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Oxford University mengungkap misteri efek jangka panjang COVID-19. Menurut peneliti terdapat semacam kerusakan pada paru-paru pasien yang bisa bertahan lama, bahkan sampai tiga bulan setelah infeksi.

Pemimpin studi, Profesor Fergus Gleeson, menjelaskan studi dilakukan dengan memanfaatkan gas xenon saat melakukan MRI pada 10 pasien berusia 19-69 tahun. Teknik ini disebut bisa lebih baik mendeteksi kerusakan pada paru-paru.


Delapan dari 10 pasien dalam penelitian mengaku mengalami gejala sulit bernapas dan lemas sampai berbulan-bulan, meski tidak pernah sampai dirawat. Hasil pemindaian menemukan ternyata ada area pada paru-paru pasien yang tidak bisa mengalirkan udara secara lancar ke darah.


"Saya memang menyangka akan ada semacam kerusakan paru-paru, tapi tidak separah yang seperti kita temukan," kata Prof Fergus seperti dikutip dari BBC, Selasa (1/12/2020).


Rencananya peneliti akan mengembangkan studi pada sekitar 100 pasien. Tujuannya untuk memastikan apakah hal yang sama terjadi juga pada seluruh orang yang terinfeksi virus Corona, namun tidak sampai dirawat atau hanya bergejala ringan.

https://tendabiru21.net/movies/dongeng-mistis/

Komentar

Postingan Populer