Kasus COVID-19 Terus Cetak Rekor, Satgas: Ini Tak Bisa Ditolerir!
Satgas Penanganan COVID-19 pada hari Kamis (3/12/2020) melaporkan rekor 8.369 kasus, membuat total COVID-19 di Indonesia menjadi 557.877 kasus. Lonjakan kasus ini disebut terjadi sebagian besar karena ada penyesuaian data dari daerah.
Namun demikian, juru bicara Satgas Prof Wiku Adisasmito tidak menampik secara umum terjadi peningkatan kasus harian COVID-19. Bahkan kasus yang dilaporkan selama beberapa waktu belakangan ini kerap jadi rekor tertinggi.
"Sebelumnya kita belum pernah di atas angka 5.000 untuk kasus positif harian. Sayangnya penambahan kasus positif harian terus meningkat, bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (3/12/2020).
"Ini adalah angka yang sangat besar dan tidak bisa ditolerir," lanjutnya.
Peningkatan kasus COVID-19 terjadi karena masyarakat mulai tidak disiplin terhadap protokol kesehatan. Wiku menyebut tingkat kedisiplinan memakai masker dan jaga jarak terus menurun usai libur panjang akhir Oktober lalu.
"Jika terus seperti ini, maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," ungkap Wiku.
https://indomovie28.net/movies/reunion-z/
Soal 'Ledakan' 1.755 Kasus Harian di Papua, Ini Kata Satgas COVID-19
Per hari ini Kamis (3/12/2020) Indonesia mencatat rekor baru kasus COVID-19 sebanyak 8.369 kasus sehingga total positif jadi 557.877, sembuh 462.553, dan meninggal 17.355.
Papua menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi, dengan angka fantastis yakni 1.755 kasus. Juru bicara Satgas Pengendalian COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut angka tersebut merupakan akumulasi tambahan kasus positif sejak tanggal November.
"Papua pada hari ini melaporkan sejumlah 1.755 kasus yang mana merupakan akumulasi tambahan kasus positif sejak tanggal 19 November hingga hari ini," jelas Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di Sekretariat Presiden, Kamis (3/12/2020).
Selain itu, Wiku meminta kepada kepala daerah yang masih memiliki perbedaan data untuk segera melakukan konsolidasi data secara langsung dengan pemerintah pusat segera mungkin.
Selain Papua, ada 2 provinsi yang juga catatkan kasus COVID-19 di atas 1.000 yakni Jawa barat dengan 1.648 kasus, dan DKI Jakarta 1.153 kasus.
Psikiater Senior dr Dadang Hawari Meninggal Dunia
Psikater Profesor Dr dr Dadang Hawari, SpKJ(K), dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (3/12/2020). Hal ini dikonfirmasi oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
"Betul beliau sudah meninggal tadi sore," kata dr Andri, SPKJ, dari bagian hubungan masyarakat PDSKJI saat dihubungi detikcom.
"Penyebab kematiannya saya tidak tahu," lanjutnya.
dr Dadang Hawari adalah seorang psikiater yang dikenal karena mengadopsi konsep agama untuk mengobati pasien. Ia menyebutnya sebagai konsep Biology, Psychology, Social and Spiritual (BPPS).
Rekor Tembus 8 Ribu Kasus Harian COVID-19, Fenomena Gunung Es?
Indonesia kembali mencatatkan rekor kasus baru 8.369 kasus harian COVID-19 pada Kamis (3/12/2020). Tercatat jumlah spesimen yang diperiksa juga mengalami lonjakan, yakni sebanyak 62.397 spesimen.
Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengatakan, rekor kasus baru ini berhubungan dengan peningkatan jumlah testing yang dilakukan. Makin banyak testing dilalukan, makin banyak kasus positif COVID-19 yang ditemukan.
"Sebenarnya hal yang biasa, kitanya saja yang kurang tes. Ini kita sebutnya fenomena gunung es. Jadi sebenarnya yang kita dapat selama ini yang kecil-kecil saja, yang di atas doang, bawahnya itu banyak," ujar Dr Pane saat dihubungi detikcom, Kamis (3/12/2020).
Pada hari ini, terhitung ada 62.397 spesimen yang diperiksa. Dr Pane menjelaskan, kalau saja jumlah testing yang dilakukan lebih banyak dari ini, mungkin kasus baru COVID-19 yang didapat bisa jauh lebih banyak.
Dr pane pun memberikan contoh perbandingan antara Italia dan Indonesia. Italia memiliki penduduk sekitar 60 juta orang, sementara penduduk Indonesia l4-5 kali lebih banyak, yakni 267 juta orang.
"Itu puncak (kasus) tertingginya Italia di angka 6 ribu sampai 7 ribu. Jadi kalau kita penduduknya 4-5 lebih tinggi mestinya puncak kita itu 28 ribu sampai 30 ribu sehari," jelasnya.
Meski begitu, Dr Pane mengatakan berapapun orang yang terdeteksi positif COVID-19 dalam sehari, sebaiknya segera dikarantina atau dirawat jika memiliki gejala yang berat, sehingga angka kematian Corona di Indonesia bisa tetap rendah.
Komentar
Posting Komentar