Satgas COVID-19: Disiplin Protokol Kesehatan Turun Selama Long Weekend

 Libur panjang di akhir Oktober lalu disebut-sebut berpotensi membuat kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia meningkat. Apalagi Satgas Penanganan COVID-19 menemukan bahwa disiplin warga terhadap protokol kesehatan rata-rata turun selama long weekend.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dr Dewi Nur Aisyah, mengatakan hal ini diketahui dari laporan pengawasan yang dilakukan jajaran TNI, Polri, dan petugas gabungan lainnya. Total ada 1.026.138 warga yang dipantau di tempat wisata selama periode libur panjang mulai dari 28 Oktober sampai 1 November.


Berikut laporan detail tingkat kedisiplinan warga selama libur panjang bila dibandingkan pada hari yang sama di minggu sebelumnya:


Pakai masker

Periode 21 Oktober = 88,62 persen

Periode 28 Oktober = 88,50 persen


Periode 22 Oktober = 89,77 persen

Periode 29 Oktober = 87,73 persen


Periode 23 Oktober = 88,82 persen

Periode 30 Oktober = 88,25 persen


Periode 24 Oktober = 89,09 persen

Periode 31 Oktober = 86,35 persen


Periode 25 Oktober = 85,88 persen

Periode 1 November = 85,06 persen


Jaga jarak

Periode 21 Oktober = 84,32 persen

Periode 28 Oktober = 83,35 persen


Periode 22 Oktober = 84,70 persen

Periode 29 Oktober = 79,04 persen


Periode 23 Oktober = 82,57 persen

Periode 30 Oktober = 81,08 persen


Periode 24 Oktober = 83,31 persen

Periode 31 Oktober = 78,49 persen


Periode 25 Oktober = 80,12 persen

Periode 1 November = 77,60 persen


Menurut Dewi secara umum dalam periode libur panjang ada 602.372 orang di tempat wisata yang ditegur karena melanggar protokol kesehatan. Jumlah tersebut 72,86 persen lebih banyak dari periode sebelumnya di tempat yang sama.


"Lagi-lagi ini balik bagaimana kita bisa bergerak bersama-sama untuk saling patuh. Kedisiplinan itu tidak bisa individu harus kolektif," pungkas Dewi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Rabu (4/11/2020).

https://kamumovie28.com/movies/five-star-day/


Dialami Ki Seno Sebelum Meninggal, Adakah Kaitan Jantung dan Asam Lambung?


 Ki Seno Nugroho meninggal dunia usai bersepeda. Sebelum tutup usia, dalang kondang asal Yogyakarta itu mengalami penyumbatan darah di jantung saat dirawat di rumah sakit.

"Terus dipindah ke ICCU, di sana keadaannya semakin memburuk sampai mutah-mutah, akhirnya ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung itu 100 persen penyumbatannya sehingga menyebabkan Pak Seno meninggal dunia sekitar jam 22.15 WIB," kata manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020).


Ki Seno tak hanya memiliki penyakit jantung, tetapi ia juga memiliki penyakit asam lambung. "Sudah merasa nyeri tiga hari berikutnya. Punya penyakit asam lambung juga. Dulu sempat berhenti merokok juga," lanjutnya.


Tak sedikit kasus yang mengalami hal serupa, memiliki riwayat jantung dan penyakit asam lambung. Apakah ada kaitan di antara keduanya?


dr Ayuthia Putri Sedyawan, BMedSc, SpJP, FIHA dari Mayapada Hospital Lebak Bulus, menjelaskan kemungkinan nyeri lambung dengan masalah jantung bisa disebabkan karena efek obat tertentu. Mengapa begitu?


"Mungkin kalau misalnya masalah jantung, itu biasanya obat jantung itu kan ada obat pengencer darah yang memang mengiritasi lambung, jadi akhirnya lambungnya juga jadi nyeri," katanya.


Namun, dr Ayuthia menegaskan bukan berarti keterkaitan tersebut menyimpulkan masalah jantung selalu berhubungan dengan asam lambung. Ditegaskan, tak ada kaitan khusus di antara keduanya.


"Tapi apakah semua orang dengan penyakit jantung pasti punya penyakit lambung? Tidak. Atau apakah orang dengan penyakit lambung sudah pasti punya penyakit jantung? Tentu nggak juga," sambungnya.

https://kamumovie28.com/movies/primal/

Komentar

Postingan Populer