Disebut-sebut Mengandung Alkohol, Kenapa Es Tape Tak Bikin Mabuk?

  Siapa sih yang nggak kenal tape? Makanan yang terbuat dari singkong atau ketan ini banyak dijual secara umum dan bahkan di beberapa daerah dijadikan oleh-oleh. Sering juga dibikin es tape.

Umumnya masyarakat sudah tahu bahwa tape mengandung alkohol. Kadar alkohol dalam tape ini tak jarang membuat masyarakat bertanya-tanya, bisa nggak sih makan tape bikin mabuk seperti minuman beralkohol?


"Prinsipnya kan tape ini kita makan, bukan diminum. Bahwa memang di dalam tape ada alkohol memang betul, tapi bukan sesuatu yang kita minum. Yang memabukkan ini kan sesuatu yang kita minum," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Ari Fahrial Syam saat dihubungi detikcom, Jumat (13/11/2020).


"Walaupun disebutkan kadar alkohol (dalam tape) 5 persen tapi kan kita makan. Kecuali kalau tape itu diperas dalam arti dikeluarkan alkoholnya, itu bisa memabukkan," sambungnya.


Tape singkong bisa mengandung alkohol selama proses fermentasinya, namun tidak berbahaya bagi tubuh. Beberapa orang bahkan mengonsumsi tape dalam bentuk es dan dijadikan campuran dalam minuman.


Alasan makan tape nggak bakal bikin mabuk karena makanan tersebut mengandung senyawa gas. Orang-orang akan berhenti makan jika sudah merasa begah atau perut tidak nyaman.


"Saya sih belum pernah melihat orang mabuk karena makan tape. Kan begini, sekuat-kuatnya orang makan tape, berapa banyak sih?" ujar Prof Ari.


Meski tidak memabukkan dan tidak menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh, beberapa orang tak dianjurkan makan tape misalnya mereka yang mempunyai riwayat penyakit asam lambung dan mag.

https://movieon28.com/movies/tarzan-and-the-huntress/


Minol Bakal Dilarang Pemerintah, Ini Dampak Konsumsi Alkohol Bagi Tubuh


 RUU Larangan Minuman Beralkohol saat ini tengah dibahas oleh DPR. Apabila disahkan, ke depannya ada sanksi pidana yang akan menjerat peminum minuman beralkohol.

Dalam draf RUU Larangan Minuman Beralkohol, salah satu alasan DPR membahas pelarangan alkohol karena dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan dan psikologi.


Memahami risiko dan kemungkinan yang timbul dari konsumsi alkohol seringkali membingungkan. Di satu sisi, konsumsi alkohol dalam kadar dan jenis tertentu sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan. Di sisi lain, alkohol membuat ketagihan dan sangat berdampak buruk bagi tubuh, terutama bila Anda minum terlalu banyak.


Dekan Fakultas Kedokteran Prof dr Ari Fahrial Syam menjelaskan efek buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai berbagai organ di dalam tubuh. Mulai dari otak, saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke usus besar, organ-organ dalam tubuh khususnya liver, pancreas, otot, tulang dan sistem genitalia baik laki-laki maupun perempuan.


"Pasien yang menggunakan alkohol kronis akan dengan mudah ditemukan kelainan pada lambungnya. Saya beberapa kali medeteksi pasien yang secara endoskopi diketahui ada peradangan kronis pada lambung dan mengaku sebagai pengguna alkohol rutin pada saat konfirmasi setelah pemeriksaan endoskopi," katanya kepada detikcom, Jumat (13/11/2020).


Alkohol akan menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan, membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas atau kanker.


Liver peminum alkohol juga akan mengalami peradangan kronis yang akan berlanjut dengan penciutan atau sirosis hati dengan komplikasi lanjutan yang bermacam-macam antara lain pembengkakan pada perut dan terjadi perdarahan pada saluran cerna.

https://movieon28.com/movies/the-huntress-rune-of-the-dead/

Komentar

Postingan Populer