Mengenal Kanker Tenggorokan yang Diidap Eddie Van Halen Sebelum Meninggal
Legenda musik rock yang juga pendiri grup band Van Halen, Eddie Van Halen, meninggal setelah bergelut dengan kanker tenggorokan. Eddie tutup usia di umur 65 tahun.
Kanker yang diidap pemilik nama lengkap Edward Lodewijk Van Halen selama lebih dari satu dekade tersebut sebenarnya telah menyebar ke berbagai organ. Salah satu di antaranya menyerang tenggorokan, yang kerap dikaitkan dengan riwayatnya sebagai perokok berat.
Eddie sendiri, dikutip dari TMZ, menyalahkan kebiasaan menggigit pick gitar sebagai penyebabnya.
Apa itu kanker tenggorokan?
Kanker tenggorokan atau throat cancer merupakan sekelompok tumor yang menyerang area leher seperti pharynx, larynx, dan tonsil. Beberapa gejala yang menyertai kanker tenggorokan antara lain:
Batuk
Perubahan suara
Susah menelan
Nyeri di telinga
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh
Nyeri tenggorokan
Berat badan turun.
Apa penyebabnya?
Dikutip dari Mayo Clinic, kanker tenggorokan terjadi ketika sel-sel mengalami mutasi genetik. Mutasi tersebut menyebabkan sel-sel tumbuh tidak terkendali dan merusak sel normal. Akumulasi sel-sel abnormal tersebut membentuk tumor di tenggorokan.
Tidak diketahui penyebab pasti terjadinya mutasi tersebut. Namun para ahli mengidentifikasi beberapa faktor yang meningkatkan risikonya, yakni sebagai berikut:
Merokok
Konsumsi alkohol berlebihan
Infeksi virus seperti HPV (Human Papillomavirus)
Kurang makan buah dan sayur
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) alias asam lambung.
Jenisnya apa saja?
Ada banyak organ di tenggorokan yang rawan diserang kanker. Kotak suara atau larynx merupakan salah satunya. Beberapa istilah yang merujuk pada kanker tenggorokan antara lain sebagai berikut:
Kanker nasofaring
Bermula dari nasofaring yakni bagian di belakang hidung.
Kanker orofaring
Bermula dari pangkal mulut, termasuk area tonsil.
Kanker hipofaring
Menyerang bagian bawah tenggorokan, persis di atas esofagus.
https://kamumovie28.com/get-a-job/
Banyak Makan Telur Bikin Bisulan, Mitos atau Fakta?
Telur merupakan sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh berguna menjaga berlangsungnya metabolisme tubuh. Tidak dapat dipungkiri bahwa telur memang menjadi salah satu menu sarapan favorit yang paling populer.
Banyak orang percaya bahwa makan telur menyebabkan bisul. Kondisi ini membuat sebagian orang dilema karena mengingat telur adalah makanan bergizi yang mudah diperoleh dan diolah. Namun, apakah hal tersebut benar adanya?
Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Denpasar mengatakan itu hanyalah mitos. Pada umumnya, makanan bukan penyebab utama munculnya bisul. Kemungkinan makanan manis atau lemak tinggi bisa menurunkan daya tahan kulit terhadap infeksi.
"Mitos saja. Makanan umumnya bukan penyebab langsung dari bisul, namun kemungkinan makanan manis atau lemak tinggi bisa menurunkan daya tahan alamiah kulit terhadap infeksi," terang dr Darma dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Bisul merupakan infeksi folikel rambut dan jaringan kulit sekitarnya sehingga timbul benjolan nyeri yang memiliki mata bisul atau nanah pada ujungnya dan kemerahan di kulit sekitarnya. Faktor risiko terjadinya bisul erat dikaitkan dengan kebersihan tubuh. Bakteri biasanya akan mudah memasuki pori-pori dan menginfeksi folikel rambut.
Dikutip dari Mayo Clinic, bisul umumnya disebabkan Staphylococcus aureus, jenis bakteri yang umum ditemukan di kulit dan bagian dalam hidung. Bisul kadang berkembang di bagian kulit yang terluka atau digigit serangga, yang menjadi jalan masuk bakteri sehingga tidak ada hubungan langsung antara bisul dan konsumsi telur.
Komentar
Posting Komentar