2 Rekor Corona Indonesia 13 Oktober: Pasien Sembuh dan Jumlah Spesimen
Perkembangan harian wabah Corona di Indonesia pada 13 Oktober 2020 mencatat dua rekor baru. Penambahan pasien sembuh mencatat angka tertinggi, begitu juga dengan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19.
Situs Kementerian Kesehatan melaporkan hingga hari Selasa (13/10/2020), sudah ada 340.662 kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 263.296 pasien berhasil sembuh, sementara 12.027 lainnya meninggal dunia.
Dari data diketahui hari ini ada rekor penambahan 4.777 pasien sembuh. Sebelumnya penambahan pasien sembuh tertinggi dilaporkan pada 30 September dengan angka mencapai 4.510 kasus.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini juga mencatatkan rekor. Per 13 Oktober, spesimen yang diperiksa sebanyak 50.418
Berikut detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia per Selasa (13/10/2020):
Kasus positif bertambah 3.946 menjadi 340.662
Pasien sembuh bertambah 4.777 menjadi 263.296
Pasien meninggal bertambah 92 menjadi 12.027
Update Corona Indonesia 13 Oktober: 50 Ribu Spesimen, Positif 340.662
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 bertambah 3.946 kasus. Total konfirmasi positif menjadi 340.662, sembuh 263.296, dan meninggal 12.027 kasus.
Sementara jumlah suspek per hari ini tercatat sebanyak 153.822. Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 50.418.
Berikut detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia per Selasa (13/10/2020):
Kasus positif bertambah 3.946 menjadi 340.662
Pasien sembuh bertambah 4.777 menjadi 263.296
Pasien meninggal bertambah 92 menjadi 12.027
Sebelumnya pada Senin (12/10/2020), jumlah akumulasi kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat ada 336.716, sembuh 258.519, dan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11.935.
https://indomovie28.net/attack-on-titan/
Sejarah Awal Mula Tanggal 13 Dijadikan Sebagai No Bra Day
No Bra Day atau Hari Tanpa Bra diperingati setiap 13 Oktober. Sejarah Hari Tanpa Bra ini muncul untuk meningkatkan kesadaran setiap orang terhadap kanker payudara. Peringatan ini pun digelar bertepatan dengan bulan kesadaran kanker payudara pada setiap bulan Oktober.
Dikutip dari laman National Today, asal usul Hari Tanpa Bra ini berawal dari kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara yang dilakukan di Kanada dan Amerika Serikat pada 9 Juli dan 19 Oktober 2011.
Seorang dokter bedah Mitchell Brown, di Toronto menggagas Breast Reconstruction Awareness (BRA) Day, yang bertujuan untuk mengedukasi para perempuan akan pilihannya ketika harus menghadapi mastektomi. Mastekomi adalah operasi pengangkatan payudara.
Pada bulan Juli di tahun yang sama, seorang perempuan dengan nama samaran Anastasia Donuts menyusun Hari Tanpa Bra Nasional untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara melalui sebuah situs web.
Gagasan ini pun menarik perhatian banyak pihak. Selang tiga tahun, tanggal 13 Oktober ditetapkan sebagai Hari Tanpa Bra. Dari AS dan Kanada, gerakan Hari Tanpa Bra ini menyebar ke berbagai negara di dunia seperti Asia dan Eropa.
Diharapkan dengan adanya No Bra Day, para perempuan dapat menyadari bahaya kanker payudara sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan. Kanker payudara merupakan satu dari sedikit kanker yang bisa dideteksi secara dini.
Selain itu, No Bra Day dapat diperingati dengan cara lain seperti, melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi adanya benjolan. Melakukan pemeriksaan payudara juga dapat dilakukan dengan melihat perubahan atau pembengkakan pada puting. Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah 7-10 hari setelah menstruasi.
Komentar
Posting Komentar