WHO: Vaksin Corona Belum Akan Tersedia Luas hingga Pertengahan 2021

 Kehadiran vaksin untuk virus Corona COVID-19 tengah dinantikan, para ilmuwan berlomba-lomba jadi yang tercepat menciptakannya. Namun hingga saat ini, belum ada satupun yang menunjukkan 'sinyal terang' terkait efikasi atau kemanjuran hingga 50 persen.
"Kami sungguh-sungguh tidak yakin ada vaksinasi luas hingga pertengah tahun depan," kata Margaret Harris, seorang juru bicara organisasi kesehatan dunia WHO, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/9/2020).

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk uji klinis terhadap suatu vaksin, menurut Harris dibutuhkan untuk melihat seberapa efektif vaksin melindungi dan aman untuk digunakan. Harris tidak menyebut secara spesifik kandidat vaksin mana yang dimaksud.

WHO dan aliansi vaksin GAVI tengah memimpin rencana alokasi vaksin global yang dikenal sebagai COVAX. Tujuannya untuk membantu membeli dan mendistribusikan vaksin secara adil, dengan fokus mendahulukan orang-orang berisiko tinggi di setiap negara.

COVAX direncanakan memproduksi dan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin yang disetujui akhir 2021, tetapi beberapa negara telah mengamankan suplai masing-masing lewat persetujuan bilateral. Termasuk di antaranya Amerika Serikat.

"Pada dasarnya, pintu terbuka. Kami terbuka. Apa yang COVAX akan lakukan adalah memastikan setiap orang di planet akan mendapat akses terhadap vaksin," kata Harris.

4 Risiko Jika Sering Tidak Sarapan

Dengan alasan kesibukan ataupun karena diet, tidak jarang seseorang melewatkan waktu sarapan. Sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan karena hal itu berdampak buruk bagi kesehatan.
Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, tubuh memerlukan energi. Sarapan adalah kebutuhan untuk memenuhi sumber energi tersebut.

Beberapa dampak terlalu sering melewatkan sarapan adalah sebagai berikut:

1. Sakit jantung
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA, pria yang melewatkan sarapan pagi memiliki sekitar 27 persen lebih banyak kemungkinan mengalami serangan jantung.

"Tingkat risikonya memang tak begitu mengkhawatirkan. Namun sarapan yang sehat dapat mengurangi risiko serangan jantung," jelas Leah Cahill, pemimpin penelitian tersebut.

2. Diabetes tipe-2
Fakultas kesehatan di Universitas Harvard melakukan penelitian yang bertujuan menemukan korelasi antara kebiasaan makan dan kesehatan. Hasilnya, seseorang yang tidak sarapan lebih berisiko terkena diabetes tipe-2.

3. Obesitas
Banyak orang menganggap tidak sarapan bisa menurunkan berat badan. Menurut sebuah penelitian, melewatkan sarapan pagi justru memberikan peluang lebih tinggi untuk menambah berat badan. Hal ini dikarenakan kamu akan lebih merasa lapar pada siang hari karena saat pagi belum menyantap lebih banyak makanan.

Tak hanya itu, melewatkan sarapan dinilai dapat menambah keinginan mengkonsumsi makanan manis dan berlemak.

4. Tidak bersemangat
Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal berjudul Physiological Behavior pada 1999, tidak sarapan dapat memberi dampak negatif pada energi dan suasana hati. Terdapat sebuah penelitian yang menguji 144 orang. Hasilnya, mereka yang tak diberi sarapan memiliki kemampuan ingatan dan tingkat kelelahan yang buruk.
https://cinemamovie28.com/goosebumps/

Komentar

Postingan Populer