Virus Corona Menular Sangat Cepat, Dokter Paru Bandingkan dengan Flu Burung

Jumlah kasus virus corona 2019-nCoV hingga Selasa (4/2/2020) kemarin mencapai sekitar 20.589 dan korban yang meninggal mencapai 426 orang. Hal ini membuktikan bahwa virus corona mudah dan cepat sekali menular.
"Di 27 Januari 2020, angkanya masih 2.000 kasus dan sekarang sudah 20.000. Itu membuktikan penyebarannya yang begitu cepat, hanya dalam waktu sekitar seminggu dia sudah meningkat tajam," kata ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, pada Selasa (4/2/2020).

Meski begitu, dr Diah mengatakan apabila dihitung menggunakan statistik, infeksi dari virus corona ini memiliki angka kematian yang kecil, yakni hanya sekitar 2 persen.

Hal ini berbanding terbalik dengan kasus flu burung. Menurutnya meski kasus penularan flu burung terbilang sedikit, namun angka kematiannya besar.

"Flu burung itu yang sakit nggak banyak, tapi setiap yang sakit 80 persen (meninggal). Jadi 1:3 gitu, 3 pasien meninggal, 1 nggak. Jadi 80 persen kemungkinan meninggal," ucap dr Diah.

dr Diah juga menjelaskan bahwa daya tahan tubuh seseorang sangat menentukan risiko infeksi virus corona. Sebab umumnya korban yang meninggal akibat virus ini terjadi pada orang yang sudah tua atau pun memiliki penyakit penyerta lainnya.

"Kalau dibandingkan lagi dengan kasus flu burung dia tidak memandang umur yang meninggal, dari umur kecil sampai tua dia berisiko," pungkasnya.

WNI Tertular Virus Corona, Penularan Antarmanusia Juga Terjadi di Negara Ini

 Virus corona baru (2019-nCoV) yang bermula di China pada akhir Desember 2019 lalu mulai menyebar luas. Beberapa negara bahkan sudah mulai melaporkan terjadinya penularan lokal.
Sebagai contoh satu warga negara Indonesia (WNI) pada Selasa (4/2/2020) positif terinfeksi virus corona di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menjelaskan WNI tersebut tidak punya sejarah bepergian ke China sehingga ini diyakini sebagai kasus penularan antarmanusia lokal.

Berikut beberapa negara yang juga sudah melaporkan penularan lokal:

1. Singapura

MOH menyebut ada 6 kasus baru virus corona pada hari Selasa (4/2/2020). Empat kasus merupakan penularan lokal karena mereka tidak pernah pergi ke China.

"Kementerian Kesehatan telah memulai pelacakan kontak untuk mengidentifikasi individu-individu yang melakukan kontak dekat dengan kasus-kasus ini, sehingga dalam memagari dan membatasi penyebaran lebih lanjut," tegas Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong.

MOH menyebut meski ada empat kasus penularan lokal, belum ada tanda-tanda penyebaran yang luas.

2. Thailand

Kementerian Kesehatan Thailand pada hari Jumat (31/1/2020) mengonfirmasi kasus penularan virus corona antarmanusia di wilayahnya. Dikutip dari Bangkok Post, kasus ini melibatkan seorang sopir taksi yang sama sekali tak pernah pergi ke China namun kemudian positif terinfeksi virus.

3. Jepang

Kementerian Kesehatan Jepang menyebut ada satu warga negaranya yang positif terinfeksi virus corona meski tak pernah bepergian ke China pada Selasa (28/1/2020). Pasien tersebut adalah seorang sopir bus berusia 60-an tahun dari prefektur Nara yang diketahui pernah membawa rombongan turis China dari Wuhan.

4. Amerika Serikat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengonfirmasi penularan lokal virus corona pada Jumat (31/1/2020). Kasus ini melibatkan seorang pria berusia 60-an yang tertular virus dari istrinya.

Sang istri diketahui baru kembali dari Wuhan.

5. Korea Selatan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan menyebut seorang pria lokal berusia 56 tahun positif terinfeksi virus corona pada Kamis (30/1/2020). Pria tersebut tidak pernah pergi ke Wuhan namun melakukan kontak dengan seorang pasien virus corona.
https://nonton08.com/street-fighter-assassins-fist/

Komentar

Postingan Populer