Update Corona Indonesia 3 September: Rekor 3.622 Kasus Baru, Total 184.268
Jumlah kasus virus Corona COVID-19 pada Kamis (3/9/2020) bertambah 3.622 kasus sehingga total menjadi 184.268 kasus. Sebanyak 132.055 pasien sembuh, 7.750 meninggal.
Jumlah pasien sembuh mengalami penambahan sebanyak 2.084 kasus, meninggal bertambah 134 kasus.
Hari ini ada 37.597 spesimen yang diperiksa, sementara jumlah suspek mencapai 84.071.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Kamis (3/9/2020), adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 3.622 menjadi 184.268
2. Pasien sembuh bertambah 2.084 menjadi 132.055
3. Pasien meninggal bertambah 134 menjadi 7.750
Sebelumnya pada Selasa (1/9/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 180.646 kasus, sembuh 129.971, dan meninggal 7.616 kasus.
Pasien COVID-19 dengan Happy Hypoxia Tampak Normal, Bagaimana Mengenalinya?
Batuk, sesak napas, demam, hingga kehilangan indera penciuman dan perasa merupakan sejumlah gejala yang yang bisa terlihat pada seseorang yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19. Namun pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) dr Sumardi, SpPD,KP, FINASIM., menyebut pasien Corona dengan gejala happy hypoxia syndrome tampak normal.
"Pada orang yang mengalami happy hypoxia ini tampak normal atau biasa-biasa saja. Karenanya sering dinamakan silent hypoxia sebab terjadi perlahan dan lama-lama lemas dan tidak sadar," ujar Sumardi dalam keterangan tertulis yang dikirim humas UGM kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
Sumardi menjelaskan, kadar oksigen normal dalam tubuh seseorang adalah di atas 95 persen. Penurunan kadar oksigen di kondisi ini tidak membuat orang kesulitan bernapas ataupun tidak merasa terengah-engah.
Dia menjelaskan hypoxia terjadi akibat adanya penjedalan di saluran pembuluh darah. Hal tersebut dikarenakan peradangan atau inflamasi pada pembuluh-pembuluh darah, terutama di paru-paru akibat kadar oksigen yang terus berkurang dalam tubuh.
Kepala Divisi Pulmonologi dan Penyakit Kritis RSUP Dr Sardjito ini menyampaikan jika happy hypoxia tidak segera ditangani akan mengancam nyawa pasien COVID-19. Penjendalan tidak hanya akan terjadi di paru-paru, tetapi bisa ke organ-organ lainnya seperti ginjal dan otak yang bisa menyebabkan kematian.
Keberadaan happy hypoxia, kata Sumardi, bisa diketahui pada pasien Corona yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pemantauan kadar oksigen dalam darah biasanya dilakukan dengan menggunakan alat pulse oximeter.
Lalu bagaimana pada pasien COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala, terutama yang melakukan isolasi mandiri di rumah?
Dia mengimbau pasien Corona tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri untuk selalu memonitor kondisi tubuh. Pasien diminta waspada apabila muncul gejala tubuh tiba-tiba lemas padahal tidak melakukan aktivitas yang mengakibatkan pengurangan energi maupun berolahraga.
"Kalau tiba-tiba merasakan lemas, tetapi makan dan minum masih biasa harus segera lapor ke rumah sakit. Lemas ini karena oksigen di organ berkurang jadi harus cepat ke rumah sakit agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat," tegasnya.
https://cinemamovie28.com/a-perfect-day/
Komentar
Posting Komentar