Total Nyaris 200 Ribu, Ini Sebaran 3.444 Kasus Corona Indonesia 6 September
Pemerintah melaporkan 3.444 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (6/9/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 194.109 kasus, semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.176 kasus, disusul Jawa Timur sebanyak 303 kasus baru per 6 September.
Dikutip dari laman covid19.go.id, ada sebanyak 138.575 kasus sembuh hingga hari ini, sementara kasus kematian Corona totalnya mencapai 8.025 orang.
Berikut detail sebaran 3.444 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (6/9/2020):
Aceh: 78 kasus
Bali: 141 kasus
Banten: 85 kasus
Bangka Belitung: 1 kasus
Bengkulu: 22 kasus
DI Yogyakarta: 11 kasus
DKI Jakarta: 1.176 kasus
Jawa Barat: 173 kasus
Jawa Tengah: 233 kasus
Jawa Timur: 303 kasus
Kalimantan Barat: 13 kasus
Kalimantan Timur: 186 kasus
Kalimantan Tengah: 51 kasus
Kalimantan Selatan: 103 kasus
Kalimantan Utara: 8 kasus
Nusa Tenggara Barat: 19 kasus
Sumatera Selatan: 15 kasus
Sumatera Barat: 244 kasus
Sulawesi Utara: 12 kasus
Sumatera Utara: 81 kasus
Sulawesi Tenggara: 29 kasus
Sulawesi Selatan: 209 kasus
Lampung: 12 kasus
Riau: 140 kasus
Maluku: 80 kasus
Papua Barat: 13 kasus
Sulawesi Barat: 17 kasus
Nusa Tenggara Timur: 2 kasus
Gorontalo: 4 kasus
Update Corona Indonesia 6 September: Tambah 3.444, Positif Jadi 194.109
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (6/9/2020) bertambah 3.444. Total menjadi 194.109 positif, 138.575 sembuh, dan 8.025 meninggal.
Tercatat sebanyak 27.979 spesimen diperiksa pada hari ini, sedangkan jumlah suspek tercatat 89.701.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Minggu (6/9/2020), adalah sebagai berikut seperti dikutip dari kemkes.go.id:
1. Kasus positif bertambah 3.444 menjadi 194.109
2. Pasien sembuh bertambah 2.174 menjadi 138.575
3. Pasien meninggal bertambah 85 menjadi 8.025
Sebelumnya pada Sabtu (5/9/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 190.665 kasus, sembuh 136.401, dan meninggal 7.940 kasus.
Kasus Bullying di Kalangan Dokter Disebut untuk Melatih Mental, Benarkah?
Belakangan, kasus bullying di kalangan dokter heboh menjadi perbincangan. Banyak di antara mereka yang mengecam kejadian tersebut, tetapi tak sedikit juga yang menganggap itu adalah hal biasa karena sebagai bentuk pelatihan mental.
Menanggapi hal ini, psikiater dari Rumah Sakit dr H Marzoeki Mahdi di Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, mengatakan bullying merupakan suatu perilaku yang bertujuan untuk menyakiti seseorang. Bahkan dampaknya bisa menyebabkan gangguan kejiwaan pada korban hingga bunuh diri.
"Setiap tipe pembullyan ini akan menimbulkan dampak psikologis bagi mereka yang jadi korban bullyingnya siapa pun itu, baik dokter PPDS, maupun misalnya anak sekolah, ataupun di kantor, tetap ada dampak psikologis," kata dr Lahargo, saat dihubungi detikcom, Minggu (6/9/2020).
dr Lahargo juga menjelaskan bullying bukanlah suatu pilihan untuk melatih mental seseorang. Ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk melatih mental, salah satunya menerapkan perilaku disiplin.
"Melatih mental itu bisa dilakukan dengan cara lain, yang namanya bullying tentunya berbeda dengan suatu sikap yang tegas. Suatu sikap mengajari yang tegas kalau ada kesalahan, ada konsekuensi yang perlu didapatkan," jelasnya.
Maka dari itu, dr Lahargo menegaskan bahwa bullying bukan untuk dimaklumi, karena tindakan ini hanya menimbulkan kerugian pada diri korban maupun pelaku.
https://cinemamovie28.com/dont-forget-me/
Komentar
Posting Komentar