Peneliti China Temukan Bukti Virus Corona Menyebar Lewat Saluran Pipa Air

 Penemuan virus Corona di kamar mandi apartemen China menjadi bukti virus Corona bisa menyebar lewat saluran pipa air. Temuan ini menambah kekhawatiran atas kemampuan virus untuk menyebar dalam partikel kecil di udara di ruang tertutup berbagai tingkat.
Peneliti di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China mendapati bahwa virus Corona berada di dalam pipa sebuah kamar yang di atasnya adalah kamar pasien COVID-19. Bahkan materi genetik COVID-19 juga ditemukan di permukaan wastafel dan keran kamar yang sudah lama kosong tersebut.

Studi ini merupakan penelitian lanjutan dari hasil yang sebelumnya menjelaskan virus Corona ditemukan pada feses pasien COVID-19 dan menyebar hingga 12 lantai di sebuah apartemen. Adapun unit apartemen yang dicurigai menyebarkan virus Corona berada di lantai 15, tempat 5 orang dipastikan positif COVID-19 pada akhir Januari.

"Bukti menunjukkan penularan SARS-CoV-2 melalui aerosol bisa terjadi dengan beberapa kondisi," kata peneliti yang menyimpulkan bahwa virus Corona bisa menular lewat partikel kecil atau aerosol.

Para peneliti China menyebutkan meski toilet adalah kebutuhan sehari-hari, tempat tersebut dapat meningkatkan penularan aerosol dari tinja jika digunakan secara tidak benar, terutama di rumah sakit.

Laporan baru ini juga mengingatkan peneliti tentang adanya 329 penduduk di Hong Kong yang terinfeksi sindrom pernapasan akut atau SARS dekade lalu karena saluran pipa pembuangan limbah yang rusak.

"Kejadian ini mirip dengan temuan wabah SARS Amoy Gardens di Hong Kong pada tahun 2003," tutur peneliti Kesehatan Lingkungan di CDC China, Song Tang, dikutip dari Japan Times.

Direktur Laboratorium Internasional untuk Kualitas Udara dan Kesehatan di Universitas Teknologi Queensland, Australia, menyebut salah satu cara penyebaran penyakit lewat pipa adalah jika tidak ada cukup air yang mengalir dari pipa pembuangan tersebut.

"Ini bisa dikenali jika toilet Anda mengeluarkan bau tanpa sebab. Itu menandakan telah masuknya gas entah darimana melalui saluran pipa toilet Anda," kata Lidia.

Jokowi Sebut Kasus COVID-19 di Indonesia Masih Terkendali, Ini Alasannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penanganan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia masih terkendali. Hingga siang ini, Selasa (1/9/2020), total kasus positif Corona di Indonesia sudah mencapai 174.796 kasus, sementara total sembuh sebanyak 125.959 orang dan 7.417 lainnya meninggal dunia.
"Di negara kita walaupun ada peningkatan kasus positif di beberapa daerah, tetapi kalau dibandingkan negara-negara lain posisi Indonesia masih relatif terkendali dan ini yang harus kita jaga bahwa pengendalian manajemen untuk COVID ini betul-betul masih pada posisi terkendali," kata Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

Alasan masih terkendalinya COVID-19 di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah banyak pasien Corona yang sudah sembuh. Jokowi menjelaskan, saat ini tingkat kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka 72 persen.

"April itu 15 persen kemudian sekarang di bulan Agustus itu 72, persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69 persen," jelasnya.

"Sehingga jumlah kasus positif atau yang masih dalam perawatan juga menurun, dari 77 persen di April menjadi sebesar 23,69 persen di bulan Agustus. Ini lebih baik dari rata-rata dunia, yaitu sebesar 27 persen," tambahnya.

Namun, Jokowi menegaskan tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih cukup tinggi, meski sudah mengalami penurunan dari 7,83 persen pada April menjadi 4,2 persen di awal September ini. "Kita masih punya PR besar (tugas) untuk menurunkan lagi, karena fatality rate di negara kita masih tinggi dibandingkan dengan fatality rate global yang berada di angka 3,36 persen," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/the-seen-and-unseen/

Komentar

Postingan Populer