Lagi-lagi DKI Tembus Seribu, Ini Sebaran 2.880 Kasus Baru Corona RI 7 September

Pemerintah melaporkan 2.880 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (7/9/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 196.989 kasus, semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.046 kasus, disusul Jawa Timur sebanyak 307 kasus baru per 7 September.

Dikutip dari laman covid19.go.id, ada sebanyak 140.652 kasus sembuh hingga hari ini, sementara kasus kematian Corona totalnya mencapai 8.130 orang.

Berikut detail sebaran 2.880 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (7/9/2020):

Aceh: 19 kasus
Bali: 173 kasus
Banten: 77 kasus
DI Yogyakarta: 14 kasus
DKI Jakarta: 1.046 kasus
Jawa Barat: 204 kasus
Jawa Tengah: 264 kasus
Jawa Timur: 307 kasus
Kalimantan Timur: 62 kasus
Kalimantan Tengah: 67 kasus
Kalimantan Selatan: 77 kasus
Kalimantan Utara: 5 kasus
Kepulauan Riau: 53
Nusa Tenggara Barat: 8 kasus
Sumatera Selatan: 70 kasus
Sumatera Barat: 44 kasus
Sulawesi Utara: 1 kasus
Sumatera Utara: 92 kasus
Sulawesi Selatan: 11 kasus
Lampung: 3 kasus
Riau: 133 kasus
Maluku Utara: 9 kasus
Maluku: 20 kasus
Papua Barat: 32 kasus
Papua: 74 kasus
Gorontalo: 15 kasus

Update Corona Indonesia 7 September: Tambah 2.880, Positif Jadi 196.989

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Senin (7/9/2020), bertambah 2.880. Total menjadi 196.989 positif, 140.652 sembuh, dan 8.130 meninggal.
Tercatat sebanyak 18.412 spesimen diperiksa pada hari ini, sedangkan jumlah suspek tercatat 89.992.

Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Senin (7/9/2020), adalah sebagai berikut:

1. Kasus positif bertambah 2.880 menjadi 196.989
2. Pasien sembuh bertambah 2.077 menjadi 140.652
3. Pasien meninggal bertambah 105 menjadi 8.130

Sebelumnya pada Minggu (6/9/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 194.109 kasus, sembuh 138.575, dan meninggal 8.025 kasus.

Waduh, Cuma 15 Persen Warga Bogor yang Percaya COVID-19 Ada!

 Kasus penyebaran Corona di Bogor, Jawa Barat, belakangan meningkat cukup signifikan. Saat ini yang menjadi perhatian adalah klaster penularan COVID-19 di keluarga.
Tercatat ada sekitar 48 klaster keluarga dengan 189 kasus positif Corona. Klaster keluarga juga memegang porsi 34,7 persen kasus COVID-19 di Bogor.

Dijelaskan oleh Firdza Radiany, analis dari Pandemic Talks, dari data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Bogor, sebagian besar yang terkena Corona di klaster keluarga adalah mereka yang lanjut usia dan anak-anak.

"Nah yang mengkhawatirkan juga, 20 persen klaster keluarga di Bogor ini orang tanpa gejala. Jadi orang tersebut merasa sehat, ternyata membawa virus," kata Firdza dalam siaran pers di Youtube BNPB, Senin (7/9/2020).

Survey sosial yang dilakukan oleh Dinkes Bogor juga menunjukkan hanya 15 persen warga Bogor yang percaya penyakit virus Corona COVID-19 benar-benar ada. Sisanya mengaku tak percaya. Hal ini bisa jadi pemicu klaster keluarga semakin masif.

"Sebaiknya para warga sudah harus mulai memahami bahwa klaster keluarga berbahaya," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Prof Akmal Taher menyampaikan temuan ini menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan dengan benar, jangan sampai menulari kaum yang rentan di dalam rumah khususnya orang tua yang memiliki penyakit penyerta.

"Mustinya kalau ada orang tua di rumah, kita harus menjaga. Kalau di rumah ada yang terpaksa keluar rumah, kita harus menjaga agar tidak langsung ketemu dengan yang high risk," papar Prof Akmal.
https://cinemamovie28.com/blair-witch/

Komentar

Postingan Populer