Alasan Psikologis Orang DKI Abaikan PSBB untuk Cari Hiburan di Bekasi
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta kembali diperketat beberapa waktu lalu. Hal ini bertujuan untuk menekan penularan virus Corona di Jakarta yang kian meningkat.
Dengan semakin ketatnya PSBB, sebagian warga ternyata lari cari hiburan di luar Jakarta seperti pergi ke Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Hal ini disebabkan karena di Jakarta tidak boleh lagi ada kerumunan dan larangan makan di restoran.
Kenapa masih banyak orang menyepelekan bahaya Corona? Psikolog sekaligus konselor Nuzulia Rahma Tristinarum menjelaskan, karena sebagian orang tidak menganggap ini sebagai hal yang berbahaya.
"Kurangnya rasa peduli dan empati sehingga tidak peduli dengan orang lain tentang virus ini," papar Rahma saat dihubungi detikcom Senin (28/9/2020).
Namun, bukan cuma soal rasa peduli dan empati. Sebagian orang yang abai protokol disebut Rahma tidak mampu berpikir kritis, seperti halnya menganggap COVID-19 adalah teori konspirasi belaka.
Keyakinan akan teori konspirasi cenderung tidak berdasarkan bukti ilmiah, semata-mata hanya keyakinan diri sendiri saja. Selain itu Rahma menyebut bisa jadi hal ini disebabkan karena melihat angka kasus sembuh Corona tinggi.
"Jadi kalau yang banyak masuk informasi tentang konspirasi, percaya saja. Kalau yang banyak masuk informasi tentang virus COVID-19 nggak bahaya kok asal kita kuat imun, juga langsung percaya saja," ungkap Rahma.
"Kalau misal misal info yg masuk, data yang meninggal sedikit, banyakan yg sembuh trus langsung percaya aja," beber Rahma.
Akibatnya, mereka mencari hiburan di masa PSBB tanpa pikir panjang. Orang-orang ini disebut Rahma cenderung santai dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Tidak peduli bisa saja dirinya berbahaya, tidak peduli pada perasaan orang yang kehilangan keluarganya karena virus ini dan tidak peduli dengan para nakes dan pekerja kesehatan lain yang sudah berkorban banyak dalam segi waktu, psikis dan lainnya," beber Rahma.
https://nonton08.com/tanhaji-the-unsung-warrior/
Wisma Atlet Pademangan Disiapkan Jadi RSD COVID-19, Begini Kondisinya
Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, membeberkan update mengenai RS Darurat COVID-19. Disebutkan saat ini sedang mempersiapkan 1 Tower baru yaitu Tower 8 untuk isolasi mandiri bagi pasien yang tidak bergejala di.
"Ada 3 Tower, dan sudah berjalan dua Tower yaitu Tower 4 dan Tower 5 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Dan 1 Tower sekarang kita persiapkan di Tower 8 di Kawasan Wisma Atlet di Pademangan," jelas dr Tugas dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Senin (28/9/2020).
dr Tugas mengatakan, diharapkan hari ini Tower 8 Wisma Atlet Pademangan bisa dihuni untuk isolasi mandiri bagi pasien Corona yang tidak memiliki gejala.
"Kita harapkan hari ini, mudah-mudahan paling lama mestinya besok pagi, jadi tadi kita sudah melihat dan kita arahkan untuk finalisasi semua kebutuhan dan kelengkapan. Termasuk bagaimana dekontaminasi kemudian tempat bagaimana untuk para petugas menggunakan APD sebelum masuk ke Tower 8 untuk mengecek pasien," tambah dr Tugas.
Selain itu dr Tugas menuturkan, semua sistem digital yang digunakan di Tower 4 dan 5 Wisma Atlet kemayoran akan sama dengan di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan.
Diharapkan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan bisa dipakai dalam kondisi yang siap paling tidak besok pagi.
Komentar
Posting Komentar