3 Dampak Buruk Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut Kosong
Bagi pecinta kopi, nikmatnya minum kopi di pagi hari memang tidak terbantahkan. Kopi biasa diminum saat pagi hari sebelum beraktivitas, karena dipercaya dapat menghilangkan kantuk dan meningkatkan konsentrasi.
Tak sedikit orang langsung minum kopi saat perut kosong. Nyatanya, kebiasaan tersebut tidak dianjurkan karena memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Berikut ini 3 dampak buruk minum kopi di pagi hari saat perut kosong, seperti dikutip dari Healthyway:
1. Gangguan pencernaan
Asam klorida di lambung sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan yang dikonsumsi. Tetapi, produksi asam klorida berlebihan saat minum kopi dalam kondisi perut kosong membuat pencernaan menjadi terganggu sehingga harus bolak balik ke kamar mandi. Selain itu, bakteri jahat di dalam usus akan memakan protein dan mengeluarkan kentut berbau busuk.
2. Menghilangkan nutrisi
Studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Yokohama di Jepang menemukan bahwa kopi dapat mengosongkan lambung dengan cara mengeluarkan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Dengan begitu, minum kopi saat perut kosong akan menyerap vitamin dan mineral dalam tubuh sehingga memungkinkan tubuh kekurangan nutrisi.
3. Kecemasan dan depresi
Kopi dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi, tetapi kopi juga dapat meningkatkan kecemasan dan depresi. Hal ini karena minum kopi dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol, epinefrin, dan norepinefrin. Kondisi ini akan mengganggu produksi hormon serotonin yang dapat meningkatkan kebahagian dalam diri.
BPOM Sebut 2 Vaksin Corona yang Bakal Siap Pakai Awal 2021, Apa Saja?
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM), Penny K Lukito mengatakan Indonesia saat ini tengah melakukan pengembangan vaksin untuk mengatasi virus Corona yang melanda. Selain memproduksi vaksin, Indonesia juga tengah melakukan kerja sama agar bisa mempercepat ketersediaan vaksin.
Penny menyebutkan beberapa vaksin yang sudah dalam pendampingan BPOM, yaitu Sinovac dengan PT Biofarm, Sinofarm dengan Kimia Farma, G42 dari Uni Emirat Arab dengan Kimia Farma, dan vaksin Genexine dengan PT Kalbe Farma.
Dalam siaran pers yang dilakukan di YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (1/9/2020), Penny juga mengungkap beberapa vaksin siap digunakan dalam rentang waktu akhir 2020 sampai awal 2021 nanti.
Berikut daftar vaksin yang akan siap digunakan pada akhir 2020 hingga awal 2021, yaitu:
1. Sinovac
Penny mengatakan, vaksin Sinovac dari PT Biofarm saat ini sedang menjalani tahapan uji klinis. Selain itu, ada juga transfer technology dari Sinovac.
"Seperti yang kita ketahui, uji klinis dari Sinovac ini sudah berjalan. Nanti ada juga transfer technology dari Sinovac, dalam hal ini yang akan diproses di kapasitas produksi yang dimiliki oleh biofarma," jelas Penny.
2. Sinopharm
Kepala BPOM tersebut juga menjelaskan kerja sama dengan perusahaan G42 dari Uni Emirat Arab dalam menghasilkan produk vaksin. Vaksin yang dihasilkan nantinya adalah vaksin yang sudah menjadi produk jadi.
"Ada juga yang kedua adalah kesempatan kerja sama dengan G42 dari Uni Emirat Arab, itu adalah produk jadi, Insya Allah harapannya adalah produk jadi," kata Penny.
Penny juga menjelaskan tujuannya datang ke Uni Emirat Arab adalah untuk memastikan uji klinik sudah dilakukan dengan baik. Ia juga mengatakan bahwa puas melihat proses uji klinik yang terorganisir dengan jumlah subjek yang sangat besar. Bahkan vaksin tersebut sudah mendapatkan izin edar di negaranya.
"Saya kira ada percepatan yang dikaitkan dengan akses pada vaksin pada waktunya nanti, sekitar 2020, awal 2021," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/insatiable-cravings/
Komentar
Posting Komentar