Beredar Penampakan Paru-paru yang Terinfeksi Virus Corona COVID-19
Para ahli radiologi internasional baru-baru ini mempublikasikan hasil review terhadap kondisi paru-paru pasien virus corona COVID-19. Bercak putih yang disebut ground glass opacity menjadi salah satu ciri khasnya.
Laporan tersebut difokuskan pada 138 pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit di Wuhan. Dikatakan, paru-paru normal seharusnya berwarna hitam. Sedangkan pada pasien COVID-19, teramati bercak atau flek putih yang merupakan cairan.
Flek tersebut sebenarnya tidak spesifik untuk virus corona COVID-19, berbagai infeksi lain juga dicirikan dengan bercak serupa. Namun para ilmuwan melihat pola yang berbeda dan lebih langka pada COVID-19.
Fenomena serupa juga ditemukan pada pasien SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Repiratory Syndrome). Seperti halnya COVID-19, keduanya juga disebabkan oleh infeksi virus corona.
Dari hasil analisis, para ilmuwan menyimpulkan ada tiga komponen esensial pada diagnosis virus corona. Ketiganya adalah demam dan batuk, bercak 'ground glass' di kedua paru, dan riwayat kontak dengan seseorang dari Wuhan.
Para ilmuwan menambahkan bahwa CT scan saja tidak cukup untuk mendiagnosis. Beberapa faktor lain juga dibutuhkan seperti gejala, riwayat klinis, dan tes laboratorium.
Suka Berenang Tapi Napasnya Nggak Kuat? Ini Tips dari 'Aquaman'
Dijuluki sebagai Aquaman Indonesia tentu Jeremiah Lakhwani sangat mahir dalam olahraga air, seperti freediving. Bahkan ia bisa bertahan napas selama 2,45 menit dan menyelam hingga kedalaman 12 meter di dalam air.
Ditemui detikcom di The Pallas, Jakarta Selatan, pada Minggu (16/2/2020), Jeremiah mengatakan siapa pun bisa mahir melakukan freediving, dimulai dari belajar menahan napas.
"Kalian belajar bertahan napas dulu di darat, belajar di darat dulu. Karena freedive kan olahraga menyelam di dalam laut," kata Jeremiah.
Menurut Jeremiah, lamanya menahan napas di atas darat akan menjadi perbandingan ketika di dalam air. Sebab umumnya orang akan bergerak ketika di dalam air, dan itu bisa membuat kemampuan menahan napas menjadi berkurang.
"Jadi kalau di darat bisa 1 menit, dan di air sambil gerak bisa tahan sampai 1 menit juga, itu berarti sudah bagus," ucap Jeremiah.
Musisi Elton John Terserang 'Walking Pneumonia', Penyakit Apa Itu?
Musisi legendaris Elton John baru-baru ini harus menghentikan konsernya karena kehilangan suara. Lewat Instagram, ia mengaku terserang walking pneumonia.
"Saya didiagnosis walking pneumonia hari ini," kata Elton di Instagram.
Video yang diunggah seorang fans menunjukkan Elton berdiri dari piano, lalu merentangkan tangan di tengah konsernya di Auckland, New Zealand. Ekspresinya tampak sedih saat dipandu meninggalkan panggung.
Dikutip dari Healthline, walking pneumonia adalah infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae yang menyerang saluran napas bagian atas dan bawah. Disebut juga atipikal pneumonia karena biasanya tidak separah pneumonia pada umumnya, dan biasanya tidak sampai harus dirawat di rumah sakit.
Gejalanya digambarkan hanya mirip pilek atau common cold dan biasanya tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit. Beberapa orang bahkan tidak menyadarinya sebagai pneumonia.
Beberapa gejala yang bisa dikenali antara lain:
- Nyeri tenggorokan
- Radang di saluran napas
- Batuk kering yang tak mereda
- Sakit kepala.
Gejala bisa bervariasi tergantung lokasi infeksi. Sebagai contoh, infeksi di saluran pernapasan atas menyebabkan susah bernapas, sedangkan pada saluran bawah bisa memicu mual muntah, atau sakit perut.
https://cinemamovie28.com/new-folder-2-2/
Komentar
Posting Komentar