Saat Kasus di AS Melonjak, Trump Sebut Corona Akan Hilang dengan Sendirinya
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) yakin virus Corona akan hilang dengan sendirinya. Hal ini disampaikan usai AS mencatat lebih dari 44 ribu kasus baru Corona, tertinggi sejak wabah Corona merebak di AS.
Dikutip dari The Guardian, setidaknya ada 8 negara yang melaporkan kasus baru tertinggi Selasa kemarin. Pakar penyakit menular ternama di AS, Dr Anthony Fauci mengingatkan bahwa langkah AS 'pergi ke arah yang salah'.
Disebutkan, infeksi Corona di AS dapat meningkat dua kali lipat hingga mencapai 100 ribu kasus baru per hari jika penanganan Corona diabaikan. Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business pada Rabu, pertanyaan diajukan kepada Trump apakah dia benar-benar meyakini virus Corona akan hilang begitu saja, seperti pernyataan yang dia sampaikan sebelumnya.
"Ya, tentu. Dalam beberapa kasus. Dan saya pikir kita akan memiliki vaksin juga segera," jawab Trump.
"Saya pikir pada suatu saat itu (virus Corona) akan hilang begitu saja. Saya harap," lanjut Trump.
Trump kerap mendapat kritik tajam para pakar karena dinilai terlalu mengecilkan risiko virus Corona COVID-19. Sebelumnya lontaran Trump terkait Corona yang menuai kritikan, seperti meminum disinfektan untuk melawan Corona dan tidak mewajibkan pakai masker untuk mencegah paparan virus Corona.
Sementara proyek pelacakan kasus virus Corona COVID-19 di AS, mengatakan bahwa rata-rata selama tujuh hari AS melaporkan kasus baru per hari dua kali lipat sejak 13 Juni. Pasien Corona rawat inap pun melonjak ke jumlah tertinggi sejak 21 April.
Gubernur New York Andrew Cuomo, mengecam Trump karena pemerintah AS dinilai lamban dan kacau dalam menangani wabah Corona. "Dia menyangkal. Dia telah menyangkal apa yang dikatakan oleh setiap ahli kesehatan di Amerika. Bersikaplah jujur dengan orang-orang Amerika. Setidaknya miliki keberanian untuk mengakui apa yang sudah diketahui orang lain bahwa Anda (Trump) salah," kata Cuomo.
"Menyangkal kenyataan tidak mengalahkan kenyataan. Dia telah hidup dalam penyangkalan, dan dia telah menyangkal fakta ilmiah sejak hari pertama," kecam Cuomo.
"Kemenangan realita dan kenyataan menang, dan sekarang negara ini menderita karena presiden," keluh Cuomo.
China Angkat Bicara Soal Virus G4 yang Disebut Berpotensi Jadi Pandemi
Pemerintah China merespons temuan para peneliti yang menyebutkan bahwa virus G4 atau yang diklaim jenis baru virus flu babi berpotensi menjadi pandemi. China menyebut penelitian itu 'tidak representatif'.
Dilansir dari laman NDTV, Kementerian Luar Negeri China merespons dengan cepat untuk meredam kekhawatiran terhadap virus tersebut.
"Virus G4 yang disebutkan dalam laporan terkait adalah subtipe dari virus H1N1. Para ahli telah menyimpulkan bahwa ukuran sampel dari laporan ini kecil dan tidak representatif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian dalam sebuah pernyataan.
Zhao menambahkan bahwa departemen kesehatan dan para pakar China akan terus meningkatkan pemantauan atas peringatan dari virus G4 yang disebut berpotensi menjadi pandemi.
Penelitian yang diterbitkan pada Senin (29/6/2020) di jurnal sains Amerika Serikat menyebutkan jenis baru flu babi yang ditemukan di China memiliki karakteristik virus yang bisa menginfeksi manusia dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi pandemi.
Lalu penelitian yang ditulis para ilmuwan di universitas-universitas China, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyebut strain flu babi G4 baru secara genetik diturunkan dari strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009.
G4 diamati sebagai virus yang berpotensi sangat menular. Para peneliti mengambil 30 ribu swab dari hidung babi di sepuluh provinsi di China dan mengisolasi 179 virus flu babi.
Menurut penelitian, 10,4 persen pekerja di rumah potong babi yang diuji sudah terinfeksi virus ini. Sejauh ini belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia. China tidak menjelaskan lebih lanjut tentang berapa banyak yang telah terinfeksi oleh virus G4.
"Sangat mengkhawatirkan bahwa infeksi virus G4 pada manusia akan meningkatkan risiko terjadinya pandemi," tulis para peneliti.
Para peneliti juga mendesak berbagai langkah dilakukan untuk memantau orang yang pekerjaannya berhubungan dengan babi.
https://nonton08.com/midara-na-ao-chan-wa-benkyou-ga-dekinai-episode-12/
Komentar
Posting Komentar