Pemerintah Minta Digitalisasi Televisi Nasional Jangan Dihambat
Saat ini pemerintah tengah mempercepat digitalisasi televisi nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, bila ada pihak yang tidak sejalan, maka itu sama halnya dengan menghambat misi besar pemerintah.
Setidaknya ada enam alasan yang dipaparkan Johnny bahwa percepatan digitalisasi televisi nasional di sistem teresterial merupakan sebuah keniscayaan saat ini.
Pertama, bila dibandingkan negara lainnya, Indonesia termasuk negara paling telat dalam perkembangan digitalisasi penyiaran. Negara-negara Eropa sudah merampungkannya sejak satu dekade lalu. Di Asia ada Jepang dan Korea Selatan yang menyelesaikan proses digitalisasinya pada tahun 2011 dan 2012.
Sedangkan, bila di wilayah Asia Tenggara sendiri, Thailand dan Vietnam pun sudah memulai penyelesaian Analog Switch Off (ASO) secara bertahap di tahun 2020 ini. Malaysia dan Singapura sudah selesai dengan ASO secara nasional di tahun 2019.
Kedua, dari sisi kebijakan nasional, Johnny mengatakan Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan percepatan transformasi digital Indonesia. Di dalam kerangka besar kebijakan ini, digitalisasi sektor penyiaran, khususnya digitalisasi televisi adalah salah satu agenda penting.
"Dengan demikian kami meminta semua pihak untuk mengambil langkah dan posisi yang sejalan dengan kebijakan nasional ini. Pihak-pihak yang tidak sejalan atau berlawanan arah dengan kebijakan ini sama dengan tidak mengikuti atau menghambat misi besar pemerintah untuk percepatan transformasi digital Indonesia," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/7/2020).
Ketiga, dari sisi kepentingan publik, proses digitalisasi televisi dinilai harus disegerakan. Menurut Johnny, itu dilakukan agar menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih efisien dan optimal.
"Masyarakat kita selama ini dirugikan karena kualitas penayangan yang tidak sesuai dengan perangkat teknologi yang sudah mutakhir yang mereka miliki," ucap Menkominfo.
Melihat Jejak Inovasi Vivo X Series
Tak lama lagi Indonesia akan kedatangan ponsel terbaru dari Vivo X series. Seperti pendahulunya, ponsel ini siap mencuri perhatian lewat inovasi baru yang dibawanya.
Vivo X series dilahirkan delapan tahun silam dengan ditandai dirilisnya Vivo X1 ke pasaran. Desain yang sangat tipis membuat ponsel ini mampu menghipnotis banyak mata.
Kesuksesan tersebut membuat Vivo terus mengembangkan X series. Fotografi, hiburan serta desain yang estetik menjadi fokus pengembangannya.
Hasilnya XShot, ponsel ini membawa keunggulan di sektor kameranya. Ponsel ini membawa kamera belakang 13 MP yang dilengkapi optical image stabilization (OIS) serta bukaan f/1.8 sehingga piawai memotret di kondisi cahaya redup.
Keunggulan perangkat ini membuat Vivo pede ekspansi di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, di 2014. Agar mampu memikat, tak hanya XShot yang diboyong serta.
Ada dua perangkat lain yang dijadikan amunisi, yakni X3s dan Xplay 3S. Masing-masing ponsel membawa keunggulan berbeda.
Vivo X3s menawarkan bodi ramping dan tampilan estetik. Sementara Xplay 3S menyuguhkan pengalaman audiovisual yang memuaskan.
Setahun kemudian, tepatnya Juni 2015, Vivo X5 Pro meluncur di Indonesia. Ponsel ini mengusung desain ramping dan premium dengan Gorilla 2.5D, Nano Crystal Coating, dan layar Super AMOLED FHD.
Vivo X5 Pro turut membawa keunggulan pada aspek fotografi dengan fitur Phase-detection Autofocus dan Smart Beauty Mode pada kamera belakang 13MP.
Sayangnya Vivo sempat absen merilis seri X di Tanah Air. Vendor asal China ini sepertinya fokus pada seri V dan Y yang menjadi kekuatan mereka.
https://indomovie28.net/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-45/
Komentar
Posting Komentar