Studi Ungkap Corona Bisa Bertahan di Alat Makan Stainless dan Plastik
Wabah virus corona COVID-19 kini semakin menyebar di dunia, bahkan kini sudah masuk ke Indonesia. Virus ini diketahui bisa bertahan diberbagai benda, termasuk peralatan makan dari stainless dan plastik.
Sebuah studi yang dipublikasi di MedRxiv menunjukkan bahwa virus corona bisa bertahan selama dua sampai tiga hari di peralatan stainless dan juga plastik. Hal ini dibuktikan setelah tes laboratorium yang dilakukan oleh tim ilmuwan federal dan akademis di Amerika Serikat.
Dikutip dari Buzzfeed News, penularan virus corona bisa terjadi tidak hanya antarmanusia lewat droplet atau percikan liur. Tapi, bisa juga dari barang atau permukaan terkontaminasi yang kita sentuh lalu tak sengaja tangan juga menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Penelitian ini mengatakan bahwa virus corona bisa bertahan berjam-jam hingga berhari-hari di permukaan yang terbuat dari bahan apapun.
Studi sebelumnya telah mendeteksi virus MERS yang juga termasuk jenis virus corona, bisa tahan di permukaan baja dan plastik hingga dua hari. Sementara virus SARS, bisa menetap di permukaan selama lima hari.
David Weber, seorang ahli epidemiologi dan ahli penyakit menular, di University of North Carolina mencatat temuan ini penting karena semakin menjelaskan sifat COVID-19. Namun demikian studi tidak melihat seberapa besar kontak dengan permukaan yang terkontaminasi berkontribusi terhadap jumlah kasus infeksi.
Kasus Corona Impor Naik, Giliran China Perketat Pintu Masuk di Bandara
China mulai memperketat pemeriksaan di bandara untuk pendatang dari luar negeri. Hal ini dilakukan karena pemerintah setempat mulai menemukan jumlah kasus baru infeksi virus corona COVID-19 dari warga negara asing (WNA) mengalahkan kasus lokal.
National Health Commission (NHC) China pada 14 Maret melaporkan ada 20 kasus baru infeksi. Dari jumlah tersebut 16 di antaranya merupakan kasus impor.
Dikutip dari Reuters, Beijing pada hari Senin (16/3/2020) mengharuskan semua pendatang dari luar negeri dikarantina selama 14 hari. Wakil Sekretaris Jenderal kota Beijing Chen Bei mengatakan seluruh biaya akan dibebankan pada mereka yang menjalani karantina.
Beberapa orang diperbolehkan mengkarantina diri di rumah usai menjalani evaluasi ketat. Chen mengingatkan akan ada hukuman bagi yang memalsukan atau menyembunyikan penyakitnya.
Beijing juga telah mengarahkan seluruh penerbangan internasional untuk mendarat di Beijing Capital International Airport.
China menjadi negara yang pertama terdampak parah oleh wabah virus corona. Dilaporkan jumlah kasus yang terkonfirmasi di China hingga Senin (16/3/2020) ada 80.859 yang 67.752 di antaranya sembuh dan 3.213 meninggal.
Viral, Ruang Sterilisasi Portabel di Vietnam Untuk Lawan Corona
Wabah virus corona COVID-19 kini telah membuat kepanikan di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menetapkan virus ini sebagai pandemi.
Negara-negara di dunia berusaha mencegah persebaran virus yang sudah menyebar di 141 negarini. Di media sosial, ramai soal Vietnam yang menciptakan ruang sterilisasi portabel untuk mendisinfeksi manusia.
Insitut Kesehatan dan Lingkungan Kerja, Kementerian Kesehatan Vietnam, bekerja sama dengan Universitas Teknologi Hanoi disebut membuat ruang sterilisasi ini. Hal ini dibagikan pertama kali oleh pengguna Twitter @LunaOi_VN pada Jumat (13/3/2020).
Dalam isi tweetnya, ia mengatakan Vietnam berhasil mengembangkan ruang sterilisasi portabel yang dapat membersihkan 90 persen kuman dalam tubuh seseorang.
Ia melanjutkan, ruang sterilisasi ini dapat digunakan hingga 1.000 orang per hari dengan tiap pemakaian memakan waktu 15 sampai 20 detik.
Diklaim harga satu ruang sterilisasi ini seharga $ 2.200 atau sekitar Rp 32 juta rupiah. Hingga saat ini, tweet yang menceritakan ruang sterilisasi portabel ini sudah diretweet lebih dari 64 ribu kali dan disukai 140 ribu pengguna Twitter.
https://nonton08.com/director/rendy-jasin/
Komentar
Posting Komentar