Studi: Pasien Tetap Bisa Menularkan Corona Setelah 5 Minggu Terinfeksi

Sebuah studi terbaru mengatakan patogen virus corona COVID-19 akan tetap berada di dalam saluran pernapasan pasien selama 37 hari atau sekitar lima minggu. Hal tersebut membuat mereka yang terinfeksi bisa menularkan virus ini selama berminggu-minggu lamanya.
Mengutip dari Bloomberg, seorang dokter di China mendeteksi adanya ribonucleic acid (RNA) virus corona dalam sampel pernapasan dari sebagian pasien yang selamat setelah 20 hari terinfeksi COVID-19. Penelitian ini pun telah diterbitkan di dalam jurnal medis The Lancet.

"Temuan ini memiliki implikasi penting dalam pengambilan keputusan isolasi pasien dan bimbingan sekitar lamanya pengobatan antivirus," kata Fei Zhou dari Akademi Ilmu Kedokteran China.

Saat ini lamanya isolasi yang disarankan adalah 14 hari setelah terpapar virus. Tetapi jika penularan tetap terjadi meski pasien sudah tak memiliki gejala, kemungkinan mereka tanpa sadar menyebarkan patogen sesudah melaksanakan karantina.

Sebagai perbandingan, menurut para ilmuwan di China, hanya sepertiga pasien SARS yang masih memiliki virus dalam saluran pernapasan mereka. Penelitian ini juga didukung dengan catatan medis dan data laboratorium dari 191 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Jinyintan dan Rumah Sakit Paru Wuhan, termasuk 54 yang meninggal karena infeksi.

Ini Detail Pasien Virus Corona yang Meninggal di Solo

Sebelumnya dikabarkan seorang pasien di Solo, Jawa Tengah, meninggal karena pneumonia pada Kamis (12/3/2020). Saat itu status penyebab sakitnya belum diketahui pasti namun hasil tes yang keluar belakangan ini mengonfirmasi ia mengidap virus corona COVID-19.
"Positif," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).

Pasien yang meninggal adalah seorang pria berusia 59 tahun. Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi, dr Harsini, menjelaskan sang pasien bersama satu orang lainnya yang juga menjadi suspek tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Dia habis pulang seminar di Bogor, kebetulan keduanya peserta seminar di Bogor tanggal 25 sampai 28 Februari. Tanggal 29 mulai pilek, batuk ke dokter, kemudian masuk karena keperburukan paru cepat, masuk observasi. Dibawa ke RSUD dr. Moewardi masuk PDP," papar dr Harsini.

Pasien juga diketahui mengidap diabetes yang disebut mempermudah kondisinya semakin buruk.

Yurianto menyebut pemerintah masih mencari tahu dari mana sang pasien tertular virus corona. Selain itu dilakukan juga pencarian siapa saja yang kontak dekat dengan pasien.

"Masih dicari," pungkas Yurianto.

Pneumonia Vs Virus Corona, Apa Bedanya?

 Satu pasien yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meninggal dunia. Saat masuk ke RSPI pada Rabu (11/03) pasien tersebut sudah dalam kondisi pneumonia berat.
Pneumonia
Sebenarnya apa sih penyakit pneumonia? Pneumonia adalah suatu infeksi yang terjadi pada jaringan dan kantung udara (alveoli) di paru-paru. Saat kantung udara tersebut dipenuhi cairan atau nanah, bisa menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan dalam bernapas.

Gejala apa saja yang timbul karena penyakit pneumonia?
Gejala pneumonia ringan hingga yang sifatnya mengancam jiwa. Ini gejalanya:

- Batuk yang menghasilkan dahak (lendir)

- Demam

- Berkeringat atau kedinginan

- Sesak napas yang terjadi saat melakukan aktivitas normal atau bahkan saat istirahat

- Sakit dada yang parah saat bernapas atau batuk

- Sering merasa lelah

- Kehilangan selera makan

- Mual atau muntah

- Sakit kepala

Komentar

Postingan Populer