Pandemi Corona, Stok Darah di Kudus Turun 70 Persen

Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus menipis selama pandemivirus CoronaCOVID-19. Hal ini disebabkan karena sedikitnya jumlah donor darah.
"Stok darah turun 70 persen. Saya kira ada pandemi seperti ini orang mau donor juga takut. Sebetulnya ndak perlu takut karena pelayanan kita menerapkan dengan protokol kesehatan," kata Humas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Kudus, Praptiningsih, saat ditemui di kantornya, Kamis (11/6/2020).

Prapti mengatakan stok darah per hari Kamis (11/6/2020) ada sebanyak 145 kantong. Itu terdiri dari Golongan A sebanyak 26 kantong, golongan B sebanyak 50 kantong, golongan AB sebanyak 18 kantong, dan golongan O sebanyak 51 kantong.

"Kalau ndak masa pandemi seperti sekarang setiap bulan itu bisa mencapai 1.700 kantong sebulan. Namun ada pandemi turun 70 persen. Dengan adanya pandemi kita prihatin sekali," ujarnya.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh PMI untuk mengadakan stok darah. Salah satunya dengan berkeliling ke objek-objek keramaian, ke desa-desa, hingga ke perusahaan yang ada di Kudus.

"Kita besok (cari -red) pendonor di alun alun pakai bus. Terus kita juga ke depan Rutan Kudus, ke perusahaan, dan ke desa-desa untuk mencari pendonor," katanya.

Permintaan darah saat ini menurut Praptiningsihtidak sebanding dengan jumlah donor darah. Menurutnya setiap hari permintaan darah bisa mencapai 60 kantong.

"Sehari bisa 60 kantor permintaan darah," jelasnya.

Maka dari itu, ia selalu mengimbau kepada para warga di Kudus untuk tidak takut melakukan donor darah. Apalagi, dari petugas PMI sudah dilengkapi dengan protokol kesehatan. Mulai dari masker, face Shield, hingga alat pelindung diri yang lain.

"Pendonor juga sebelum melakukan donor harus diperiksa sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai dari disemprot hingga di cek suhu. Kami mengimbau kepada warga untuk jangan takut donor darah," pungkasnya.

Wajib Tahu! Ini Berbagai Variasi Bau Miss V dan Kemungkinan Penyebabnya

 Vagina atau Miss V adalah hal yang perlu dan harus diperhatikan bagi setiap wanita, dari kebersihan hingga kesehatannya. Terlebih lagi, di sana tempat proses menstruasi setiap bulannya.
Yang perlu wanita ketahui, vagina merupakan tempat miliaran bakteri, sehingga normal jika vagina mengeluarkan bau yang khas.

Dikutip dari Health Line, ini beberapa bau vagina yang harus diketahui serta penyebabnya.

1. Bau seperti logam
Tidak jarang orang mencium bau vagina seperti tembaga dan logam. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya jarang menandakan masalah yang lebih serius.

Biasanya kondisi ini disebabkan adanya pendarahan, misalnya menstruasi. Daha mengandung zat besi yang memiliki bau logam. Selama menstruasi, darah dan jaringan terlepas dari lapisan rahim dan berjalan melalui saluran vagina.

2. Bau manis
Vagina beraroma manis juga tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini bisa terjadi lagi-lagi karena adanya bakteri baik. pH vagina adalah ekosistem bakteri yang terus berubah-ubah sehingga terkadang beraroma manis.

3. Bau asam atau seperti fermentasi
Sangat umum bagi vagina menghasilkan aroma yang asam dan tajam. Beberapa orang membandingkannya dengan aroma makanan fermentasi. Jangan panik kalau menemukan vagina beraroma seperti itu.

Saat itu, bakteri baik lactobacillus sedang mendominasi sebagian besar vagina sehat. Bakteri ini juga ada pada yogurt, roti, atau bir.
https://nonton08.com/cast/nathawan-woravit/

Komentar

Postingan Populer