Harus Ada Tes Swab, Seperti Ini Lho Tes Corona yang Sebenarnya
Di media sosial, banyak yang membagikan pengalaman 'tes corona' dengan biaya sekitar Rp 700 ribu. Menurut dokter, itu bukan tes corona yang sebenarnya.
Dalam berbagai unggahan tentang 'tes corona', netizen melakukan tes tersebut atas inisiatif sendiri demi mendapatkan surat sehat. Kadang-kadang, atas permintaan perusahaan.
Beberapa pemeriksaan yang dilakukan antara lain mencakup pemeriksaan suhu tubuh, berat badan, tensi, cek darah, serta rontgen paru. Selembar surat keterangan sehat didapatkan setelah menjalani rangkaian pemeriksaan tersebut.
Menurut dokter penyakit dalam dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, tes yang banyak dibahas di media sosial tersebut dipastikan bukan tes virus corona COVID-19 yang sebenarnya. Tidak lain itu adalah general check up biasa.
"Selama nggak swab, nggak bisa dipastikan corona," kata dr Dirga kepada detikcom.
Cek swab adalah cek usapan lendir saluran napas yang diperiksa di laboratorium. Dalam berbagai testimoni 'tes corona' yang viral, tes ini tidak pernah disebutkan.
Jadi seperti apa tes corona yang sebenarnya? Berikut rangkumannya:
1. Tes swab
Tes swab merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan. Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.
Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.
2. Sampel spesimen akan di bawa ke laboratorium
Sampel yang telah dikumpulkan akan disimpan di dalam tabung atau botol steril, dan akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Pengirimannya pun tak bisa dilakukan secara sembarangan, karena suhu dari sampel spesimen harus dijaga agar tetap dingin.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), waktu pengiriman spesimen tak boleh melebihi 72 jam. Karena jika terlalu lama virus dan materi genetik di dalam spesimen akan menurun, dan bisa menyebabkan hasil yang kurang valid.
3. Sampel akan diuji
Setelah tiba di laboratorium, para teknisi akan melakukan serangkaian uji tes pada sampel spesimen dengan prosedur RT-PCR. Nantinya spesimen tersebut akan ditelusuri apakah mengandung jejak genetik dari virus corona atau tidak.
Apabila hasil tes tersebut mengatakan terdapat virus corona di dalamnya, para teknisi pun harus melakukan pengecekan ulang agar hasilnya bisa dikatakan valid.
4. Berapa lama tes ini berlangsung?
Umumnya hasil tes corona dengan metode RT-PCR akan keluar dalam waktu kurang dari 24 jam.
Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Tombol Lift dan Gagang Pintu?
- Virus corona bisa menyebar melalui droplet yang ada pada permukaan benda mati. Memangnya berapa lama sih bisa bertahan? Benda berbahan apa saja yang berisiko?
Berikut jawabannya dirangkum detikcom dari berbagai sumber:
Benda apa saja yang berisiko menularkan Virus Corona?
Mengutip ABC news, para peneliti dari Princeton, UCLA dan National Institutes of Health, mengatakan bahwa virus corona dapat bertahan hingga berhari-hari pada permukaan berbahan plastik atau besi.
Selain bahan plastik dan besi, bisa bertahan di bahan lain nggak?
Para ilmuwan menyebut di bahan kardus bisa bertahan selama 24 jam, sedangkan di permukaan tembaga selama 4 jam. Meski begitu belum dijelaskan pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Berapa lama umumnya Virus Corona bisa bertahan di permukaan benda sehari-hari?
Tidak diketahui pasti. Umumnya, virus adalah parasit mudah mati bila tidak menempel pada organisme hidup. Namun salah satu penelitian menyebut virus corona bisa bertahan selama 3 hari.
Bagaimana Virus Corona bisa menyebar lewat benda mati?
Virus corona bisa menyebar lewat benda mati jika di benda tersebut terdapat droplet atau tetesan dari pasien yang terinfeksi virus corona saat batuk atau bersin. Nah, jika kamu memegang benda tersebut dan tak sengaja menyentuh mata, hidung, atau bibir, hal ini bisa berisiko menular.
Para peneliti menyebut hal ini masih butuh penelitian lebih lanjut. Namun untuk melakukan pencegahan yang maksimal, sering membersihkan permukaan benda di sekitar kita dapat membantu mengurangi risiko tertular virus corona.
https://nonton08.com/cast/teuku-rifnu-wikana/
Komentar
Posting Komentar