Eksperimen Viral Ini Buktikan Masker Paling Ampuh Halangi Mikroba

Seorang peneliti viral usai mengunggah foto yang menunjukkan efektivitas masker dalam menghalangi droplet alias percikan liur keluar dari mulut. Rich Davis dari Providence Sacred Heart Medical Center, Amerika Serikat (AS), melakukannya lewat demonstrasi dengan cawan petri.
Di Twitter, Davis bercerita melakukan demonstrasi dengan dua cara sederhana yaitu sambil memakai masker dan tidak memakai masker. Davis batuk dua kali, bersin, berbicara selama 60 detik, hingga bernyanyi selama 60 detik menghadap ke cawan petri yang berjarak sekitar 0,5 meter.

Cawan petri tersebut lalu didiamkan selama 24 jam. Hasil akhirnya terlihat ada lebih banyak koloni bakteri pada cawan kelompok 'tak memakai masker'.

"Di demonstrasi ini kehadiran bakteri (bukan virus) hanya sebagai proksi kehadiran mikroba di percikan liur kita," kata Davis.

"Kemungkinan, percikan liur lebih kecil (yang bisa membawa virus seperti SARS-COV-2) juga bisa dihasilkan ketika kita batuk, bersin, dan lainnya. Percikan seperti ini bisa menjangkau area lebih jauh dan lebih lama di udara daripada percikan liur yang besar," lanjutnya.

Davis menekankan bahwa demonstrasinya tidak menunjukkan berapa banyak virus Corona yang bisa keluar dari mulut dari tiap aktivitas. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa masker bermanfaat dalam menghalangi percikan liur yang berisi mikroba.

Pengakuan Dokter Mantan Perokok, Beberkan Cara Berhenti Merokok

Muhammad Ridha, seorang dokter yang juga praktisi kesehatan masyarakat di Green Crescent Indonesia, membagikan kisah suksesnya berhenti merokok. Ridha menceritakan, ia mulai merokok saat masih menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan berhasil berhenti ketika sudah praktik menjadi dokter.

"Waktu itu saya coba-coba (merokok) dari circle terdekat saya waktu itu keluarga, abang sendiri. Waktu itu saya hanya iseng karena saya melihat dia merokok, saya cuman nanya apa sih rasanya?" kata Ridha dalam webinar Bincang Asyik Lentera Anak bertajuk 'Benarkah Rokok Elektrik Aman?', Jumat (26/6/2020).

Berawal dari rasa penasaran, Ridha mulai mencoba merokok. Ridha mengakui saat menjalani kuliah kedokteran di salah satu universitas negeri di Jakarta Pusat pun ia masih aktif merokok.

"Dan itu berlangsung sampai kuliah dan pada saya saat menjadi dokter pun saya masih merokok," ucap Ridha.

Ridha menjelaskan rasa bahagia akibat pelepasan dopamin saat merokok telah membuatnya jadi kecanduan rokok. Bahkan, saat kuliah ia rela tidak membeli makan agar bisa membeli rokok.

"Kita sama-sama tahu saat kuliah uang jajan terbatas, tapi saya lebih memilih untuk membeli rokok dibanding beli makanan," jelasnya.

Faktor lingkungan juga mempengaruhinya susah lepas dari kebiasaan buruk tersebut. Ridha mengakui sudah berkali-kali mencoba berhenti merokok, tetapi ada saja yang membuat hatinya goyah dan gagal.

"Saat kuliah justru berkumpul dengan teman-teman yang memang merokok," kata Ridha.

"Saya mencoba berhenti, tapi melihat teman merokok, kadang-kadang saya minta bagi dong satu. Semua berawal dari bagi dong satu, cobain dong satu, cobain dong satu hisap dan akhirnya berlanjut lagi," lanjutnya.

Namun, ketika ia sudah lulus dan berpraktik menjadi dokter umum, Ridha mulai membulatkan tekadnya untuk berhenti merokok. Terlebih tanggung jawabnya sebagai dokter, ia dituntut harus bisa memberikan contoh baik bagi para pasiennya.
https://cinemamovie28.com/luck-key/

Komentar

Postingan Populer