Sejumlah Negara Berjanji Kumpulkan US$8 Miliar Lawan Corona
Sejumlah pemimpin negara di dunia berkomitmen mengumpulkan uang untuk pengembangan dan penelitian serta penanggulangan virus corona (Covid-19). Sumbangan dari sejumlah pemimpin dunia itu, jika ditotal, mencapai US$8 miliar.
Sumbangan itu dijanjikan para pimpinan sejumlah negara dalam konferensi virtual yang diinisiasi Uni Eropa, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Kerajaan Arab Saudi, Norwegia, Spanyol dan Kerajaan Inggris. Amerika Serikat tidak ikut serta.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengaku gembira dengan antusiasme para pimpinan negara dunia dalam menanggulangi bersama virus corona.
"Hari ini dunia menunjukkan persatuan yang luar biasa untuk kebaikan bersama. Pemerintah dan organisasi kesehatan global bergabung melawan virus corona," kata Ursula mengutip CNN, Selasa (5/5).
Norwegia menjanjikan US$1 miliar, Swiss menjanjikan US$381 juta, diikuti Belanda yang berjanji menyumbang US$209,5 juta dan Australia sebesar US$226 juta.
Kemudian Italia menjanjikan US$152,7 juta, Korea Selatan sebesar US$50 juta, Kuwait US$40 juta dan Afrika Selatan menjanjikan US$1,3 juta. Israel juga berkomitmen menyumbang US$50 juta.
Lalu Irlandia berjanji menyumbang US$20 juta, Luksemburg US$5,45 juta, Swedia US$17 juta, Portugal US$10,9 juta, Kroasia US$1,09 juta, Finlandia US$39,3 juta serta Bulgaria dan Rumania masing-masing ingin menyumbang US$109.000 dan US$218 ribu.
Serbia ingin turut serta. Mereka menjanjikan US$2,18 juta, Slovenia US$33,6 juta. Kemudian Republik Ceko, Polandia, Hongaria dan Slovakia dengan nominal US$3,27 juta.
Melinda Gates, yang merupakan pendiri Yayasan Bill & Melinda Gates, menjanjikan sumbangan US$100 juta. Uni Emirat Arab, Oman, Turki, Monako, dan China juga ingin menyumbang namun tak menyebutkan nominal.
"Dengan komitmen tersebut, kami berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan, memproduksi, dan menggunakan vaksin untuk semua. Namun, ini baru permulaan. Kita perlu mempertahankan upaya dan siap untuk berkontribusi lebih banyak," kata Ursula.
3 Dokter Corona di Rusia Jatuh Misterius dari Jendela RS
Sebanyak tiga dokter yang merawat pasien virus corona (Covid-19) di Rusia dilaporkan terjatuh dari lantai dua jendela rumah sakit. Dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Mengutip CNN, kasus tersebut terjadi sepanjang dua pekan lalu. Kasus itu juga masih misterius dan pihak otoritas masih melakukan penyelidikan.
Kasus pertama terjadi pada 24 April lalu. Natalya Lebedeva, kepala layanan darurat medis di Star City meninggal dunia akibat terjatuh. Diketahui, Star City merupakan pusat pelatihan kosmonaut Rusia.
Rumah Sakit Federal Biomedical Agency yang sempat merawat Natalya sebagai suspect virus corona hanya menyatakan bahwa kasus itu sebagai insiden tragis. Pihak rumah sakit tidak menjelaskan lebih jauh ihwal penyebab Natalya terjatuh.
"Dia adalah seorang profesional sejati di bidangnya, menyelamatkan nyawa manusia setiap hari," hanya itu pernyataan yang diutarakan pihak rumah sakit seperti diberitakan CNN, Selasa (5/5).
Kasus kedua terjadi pada 1 Mei lalu. Dokter di rumah sakit di Siberia, Elena Nepomnyashchaya dilaporkan terjatuh dari jendela. Hal itu dikabarkan stasiun televisi lokal TVK Krasnoyarsk.
Elena dikabarkan menentang rencana rumah sakitnya dijadikan fasilitas perawatan virus corona. Dia menolak karena alat pelindung diri masih cenderung sedikit.
Departemen Kesehatan lantas membantah hal itu dan menyatakan bahwa rumah sakit tempat Elena bekerja hanya akan dijadikan fasilitas cadangan perawatan virus corona.
Pihak Departemen Kesehatan pun mengatakan Elena meninggal dunia usai dirawat secara intensif selama satu pekan.
Komentar
Posting Komentar