Kematian akibat Corona di Dunia Tembus 250 Ribu Orang

Lebih dari 250 ribu orang di seluruh dunia meninggal akibat virus corona dengan sebagian besar korban ada di Eropa dan Amerika Serikat.

Berdasarkan penghitungan resmi AFP pada Senin (4/5), AS menjadi negara dengan kematian terbanyak yakni 68.689 orang. Sedangkan Eropa adalah benua paling terpukul dengan 145.023 kematian karena Covid-19.

Sejak muncul di China pada Desember 2019 lalu, virus corona telah menginfeksi lebih dari 3,5 juta orang dan menghancurkan ekonomi di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 1.192.920 di antaranya dinyatakan sembuh.


Italia menjadi negara dengan kematian corona terbanyak kedua setelah AS dengan mencatatkan 29.079 pasien, kemudian disusul Inggris 28.734, Spanyol 25.428, dan Prancis yang mengonfirmasi 25.201 korban meninggal.

Berdasarkan data statistik Worldometer, AS saat ini memiliki 1.211.432 kasus virus corona. Sementara ada lebih dari 1,5 juta infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di Eropa.

Virus corona mulai merebak sejak akhir 2019 di Kota Wuhan, China. Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara.

Di China sendiri, penyebaran kasus corona mulai melambat. China bahkan telah mencabut lockdown di wilayah-wilayah yang menjadi zona merah.

Kehidupan di sana berangsur normal, sejumlah sekolah mulai beroperasi, dan lokasi wisata kembali dibuka. China hingga kini memiliki 82.880 kasus virus corona, 4.633 kematian, dan 77.766 pasien dinyatakan sembuh. 

Sejumlah Negara Berjanji Kumpulkan US$8 Miliar Lawan Corona

 Sejumlah pemimpin negara di dunia berkomitmen mengumpulkan uang untuk pengembangan dan penelitian serta penanggulangan virus corona (Covid-19). Sumbangan dari sejumlah pemimpin dunia itu, jika ditotal, mencapai US$8 miliar.

Sumbangan itu dijanjikan para pimpinan sejumlah negara dalam konferensi virtual yang diinisiasi Uni Eropa, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Kerajaan Arab Saudi, Norwegia, Spanyol dan Kerajaan Inggris. Amerika Serikat tidak ikut serta.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengaku gembira dengan antusiasme para pimpinan negara dunia dalam menanggulangi bersama virus corona.


"Hari ini dunia menunjukkan persatuan yang luar biasa untuk kebaikan bersama. Pemerintah dan organisasi kesehatan global bergabung melawan virus corona," kata Ursula mengutip CNN, Selasa (5/5).

Norwegia menjanjikan US$1 miliar, Swiss menjanjikan US$381 juta, diikuti Belanda yang berjanji menyumbang US$209,5 juta dan Australia sebesar US$226 juta.

Kemudian Italia menjanjikan US$152,7 juta, Korea Selatan sebesar US$50 juta, Kuwait US$40 juta dan Afrika Selatan menjanjikan US$1,3 juta. Israel juga berkomitmen menyumbang US$50 juta.

Lalu Irlandia berjanji menyumbang US$20 juta, Luksemburg US$5,45 juta, Swedia US$17 juta, Portugal US$10,9 juta, Kroasia US$1,09 juta, Finlandia US$39,3 juta serta Bulgaria dan Rumania masing-masing ingin menyumbang US$109.000 dan US$218 ribu.

Serbia ingin turut serta. Mereka menjanjikan US$2,18 juta, Slovenia US$33,6 juta. Kemudian Republik Ceko, Polandia, Hongaria dan Slovakia dengan nominal US$3,27 juta.

Melinda Gates, yang merupakan pendiri Yayasan Bill & Melinda Gates, menjanjikan sumbangan US$100 juta. Uni Emirat Arab, Oman, Turki, Monako, dan China juga ingin menyumbang namun tak menyebutkan nominal.

"Dengan komitmen tersebut, kami berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan, memproduksi, dan menggunakan vaksin untuk semua. Namun, ini baru permulaan. Kita perlu mempertahankan upaya dan siap untuk berkontribusi lebih banyak," kata Ursula.

Komentar

Postingan Populer