Iran Klaim Hampir 80 Ribu Warganya Sembuh dari Corona

Pemerintah Iran menyatakan 79.397 orang yang dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) telah sembuh. Mereka sudah pulang dan tidak lagi dirawat di rumah sakit.

Mengutip AFP, total kasus positif corona di Iran sendiri mencapai 98.647 per Senin (4/5). Sebanyak 2.676 orang masih dalam kondisi kritis dan 79.397 telah dipulangkan dari rumah sakit.

Kemudian, ada 6.277 orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour mengatakan ada 74 orang yang meninggal dunia pada Senin (4/5).

Jahanpour mengklaim Iran termasuk lima negara yang berhasil menanggulangi virus corona dengan optimal. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal klaimnya tersebut.

Presiden Hassan Rouhani juga angkat suara. Dia mengklaim Iran telah berhasil mencegah penyebaran virus ini secara efektif.


Berkenaan dengan hal itu, Iran berencana kembali membuka sejumlah masjid yang sempat ditutup demi menekan laju penularan virus corona.

Rouhani menuturkan sebanyak 123 kabupaten di Iran akan membuka masjid-masjid mulai pekan ini. Akan tetapi, dia belum merinci lokasi masjid yang akan dibuka dalam waktu dekat.

Lain halnya dengan para ahli kesehatan di Iran. Mereka menganggap angka yang dipaparkan pemerintah tidak mencerminkan fakta sesungguhnya. Mereka menilai kasus di Iran jauh lebih banyak yang dilaporkan pemerintah.

Yunani Kecam Jet Turki karena Mata-matai Helikopter Menhan

 Pemerintah Yunani mengecam militer Turki karena melecehkan negaranya dengan mengirim dua jet tempur untuk mengintai perjalanan helikopter menteri pertahanan. 

Kecaman itu muncul setelah dua jet Turki memata-matai helikopter yang membawa Menteri Pertahanan Yunani Nikos Panagiotopoulos dan Kepala Staf Militer Yunani Jenderal Konstatinos Floros dari Pulau Inousses.

Sebelumnya, Panagiotopoulos dan Floros juga mengunjungi sebuah pangkalan militer yang berdekatan dengan perbatasan Turki.


Dilansir AFP, kantor berita Yunani, Ana, melaporkan dua jet tempur Turki terbang di atas Pulau Inousses pada ketinggian 1.000 meter tak lama setelah helikopter Panagiotopoulos dan Floros terbang dari pulau itu.

Tak lama, dua jet tempur itu pun terbang menuju pulau Agathonissi di atas ketinggian 518 meter.

Kementerian Luar Negeri Yunani menyatakan dengan tegas "mengutuk pelecehan" tersebut dan mendesak Turki untuk menghormati aturan yang berlaku "seperti negara lain di kawasan."

Sebelum insiden itu terjadi, sejumlah jet tempur Yunani juga dilaporkan sempat mencegat jet-jet Turki yang dinilai Athena telah melanggar ruang udara negaranya.

Pencegatan ini bukan pertama terjadi. Pada April 2018 lalu seorang pilot militer Yunani meninggal ketika pesawatnya jatuh setelah melakukan pencegatan pesawat Turki. 

WHO Anggap AS Spekulatif Tuding Lab di China Sumber Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat belum bisa memberikan bukti bahwa virus corona (Covid-19) dibuat di sebuah laboratorium di Wuhan, China.

Mengutip AFP, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menyatakan pernyataan Pemerintah AS soal sumber virus corona masih bersifat spekulatif.

"Kami belum menerima data atau bukti spesifik dari pemerintah Amerika Serikat yang berkaitan dengan asal-usul virus," ucap Ryan mengutip AFP, Selasa (5/5).


"Jadi dari sudut pandang kami ini masih spekulatif," tambahnya.
Tudingan virus corona berasal dari sebuah laboratorium Institut Virologi di Wuhan, China kembali mengemuka saat diucapkan Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu (1/5). Dia mengklaim memiliki bukti mengenai hal itu.

"Ya, saya punya," kata Trump.

Wartawan lantas bertanya lebih dalam data yang dijadikan rujukan Trump ketika menyebut virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Namun, Trump tak mau memberi tahu.

Komentar

Postingan Populer