Bill Gates Ungkap Vaksin Corona Mungkin Tak Sempurna
Bill Gates mengungkapkan bahwa ada kemungkinan vaksin Corona tidak sempurna atau sepenuhnya manjur. Akan tetapi dalam skala tertentu, hal itu bukanlah masalah besar. Ia mencontohkan soal kesuksesan vaksin cacar.
"Vaksin cacar adalah satu-satunya vaksin yang melenyapkan seluruh penyakit itu dari Bumi, tapi memang cukup brutal. Meninggalkan bekas luka. Satu dari tiga mengalami efek samping cukup buruk. Sejumlah orang mengalami reaksi lebih serius," cetusnya.
"Vaksin cacar dulu memang jauh dari sempurna, tapi ia berhasil. Vaksin COVID-19 mungkin saja mirip-mirip," tambah pria berkacamata ini di blognya, Gates Notes.
"Jika kita mendesain vaksin sempurna, kita ingin ia sepenuhnya aman dan 100% efektif. Dosis tunggal memberi perlindungan seumur hidup dan harus mudah disimpan dan dikirimkan. Saya harap vaksin COVID-19 punya semua kualitas itu, tapi jika melihat timeline, barangkali tidak," paparnya.
Vaksin Corona memang dikebut oleh ilmuwan agar dunia bisa segera bebas Corona atau setidaknya kembali normal. Rupanya, vaksin tidak perlu 100% manjur untuk misi tersebut.
"Saya kira sebuah vaksin yang 70% efektif akan cukup untuk menghentikan wabah. Efektifitas 60% bisa dipakai tapi kita mungkin masih melihat wabah lokal. Lainnya yang di bawah 60% cenderung tidak menciptakan herd immunity untuk menghentikan virus," sambung sang pendiri Microsoft.
Tantangan lain adalah memastikan vaksin Corona efektif untuk para orang tua. Itu karena mereka kelompok paling rentan jika positif COVID-19.
"Makin tua Anda, makin kurang efektif vaksin. Sistem imun Anda, seperti seluruh badan, menua dan lebih lambat mengenali dan menyerang penyusup. Itu adalah isu besar bagi vaksin COVID-19 karena orang tua adalah yang paling rentan. Kita harus pastikan mereka terlindungi," tulisnya.
Kabar Baik, WHO Sebut 6 Calon Vaksin Lagi Uji Coba Manusia
Vaksin Corona makin mendekati kenyataan. WHO menyebutkan 6 calon vaksin sedang dalam tahap uji klinik pada manusia.
Dilihat detikINET dari situs WHO, Kamis (30/4/2020) mereka memiliki apa yang disebut R&D Blueprint. Ini adalah strategi global percepatan penelitian dan pengembangan saat terjadi epidemi. Tujuannya menyelamatkan orang sebanyak mungkin dengan obat-obatan baru yang ditemukan.
Dalam laporan 'DRAFT landscape of COVID-19 candidate vaccines', WHO mencatat bahwa per 23 April 2020, sudah ada 6 kandidat vaksin virus Corona yang sudah dalam tahap uji coba pada manusia. Calon vaksin ini ada di Amerika, China dan Inggris. Selain itu ada 77 calon vaksin lain di berbagai negara yang masih dalam pengembangan awal.
Tentunya masih butuh waktu beberapa bulan lagi sampai vaksin ini siap untuk disebarkan ke seluruh dunia. Namun, kabar uji coba manusia itu tentu menjadi harapan banyak orang.
Keenam obat tu adalah:
1. Adenovirus Type 5 Vector
Vaksin Adenovirus ini dikembangkan oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology dari Academy of Military Medical Sciences China. Vaksin ini sedang masuk tahap fase 2.
Vaksin diuji pada pasien di atas 18 tahun di 3 rumah sakit di Wuhan yaitu Wuhan Rest Center Chinese People's Armed Police Force, Hubei Provincial Center for Disease Control and Prevention dan Zhongnan Hospital of Wuhan University. 250 orang diberi dosis menengah, 125 orang diberi dosis rendah, dan 125 orang lagi diberi placebo. Target penelitian selesai pada 31 Januari 2021.
2. ChAdOx1
Universitas Oxford di Inggris mengembangkan vaksin bernama ChAdOx1. Vaksin ini sudah dalam fase 1 atau 2.
Uji klinik menargetkan 1.112 orang dari usia 18-55 yang terbagi dalam 4 kelompok yang diberi dosis berbeda-beda. Uji coba ini diperkirakan baru selesai pada Mei 2021.
Komentar
Posting Komentar