AirAsia Kini Cuma Layani Kargo & Charter

AirAsia pelan-pelan mulai mengudara kembali. Namun, fokus maskapai saat ini ada di penerbangan barang dan charter.
Dalam rilis resminya, Sabtu (2/5/2020), AirAsia sejalan dengan peraturan pemerintah terkait pembatasan penerbangan komersial berjadwal sampai dengan 31 Mei 2020. Seperti perusahaan lain, maskapai ini menjalankan layanan logistik hingga misi repatriasi.

"Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, di tengah situasi penuh keterbatasan ini, kami terus berupaya maksimal menjalankan peran untuk memperlancar pergerakan komoditas esensial yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kami terus berharap situasi akan kembali normal secepatnya sehingga nantinya kami dapat kembali fokus mendukung sektor pariwisata," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga.

"Berbekal pengalaman menerbangi berbagai destinasi mulai dari Sumatera hingga Papua, dan kota-kota utama di Asia Pasifik, kami siap melayani permintaan penerbangan charter dari semua kalangan yang membutuhkan baik dari pemerintah, swasta, organisasi dan komunitas masyarakat, dengan tetap menghadirkan kualitas layanan terbaik dan biaya yang kompetitif," imbuh dia.

Pesawat AirAsia Indonesia dapat dikondisikan dalam dua konfigurasi untuk memenuhi kebutuhan penyewa yaitu:
1. Sewa penumpang (passenger charter): kabin atas untuk penumpang, kompartemen bawah untuk bagasi dan barang kargo, atau
2. Sewa kargo (cargo charter): kabin atas untuk komoditas dan logistik penanggulangan COVID-19, kompartemen bawah untuk kargo dan bagasi.

AirAsia Indonesia berkomitmen memberikan nilai tambah dengan menyajikan pilihan solusi bagi berbagai permasalahan terkait pengajuan izin penerbangan, persyaratan, regulasi, serta penanganan barang di destinasi yang dikehendaki terutama untuk kebutuhan ekspor dan impor serta repatriasi.

Untuk memenuhi standar keamanan dan keselamatan, AirAsia Indonesia akan menerapkan protokol kesehatan dan memberikan perlindungan tambahan terhadap barang-barang yang membutuhkan penanganan khusus untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan.

AirAsia Indonesia juga akan menugaskan sejumlah awak kabin dan kru tambahan untuk memastikan keselamatan penerbangan demi kenyamanan penyewa. Setiap selesai penerbangan, semua armada AirAsia Indonesia akan melalui proses desinfeksi untuk menjaga pesawat tetap higienis dan memastikan keamanan penerbangan berikutnya.

Perkebunan Bunga Tulip Belanda Berikan Pesan untuk Tenaga Medis Dunia

Perkebunan tulip menjadi salah satu wisata favorit wisatawan di Belanda. Di tengah wabah Corona, bunga-bunga tulip menyampaikan pesan kepada para tenaga medis.
Dilansir Travel & Leisure, Sabtu (2/5/2020) setiap tahun wisatawan mengunjungi perkebunan tulip Belanda. Mereka biasanya menghabiskan waktu untuk berfoto dengan latar bunga-bunga cantik yang berwarna warni.

Karena pandemi Corona, perkebunan pun ditutup. Wisatawan tak bisa melihat keindahan bunga-bunga ini secara langsung.

"Banyak dari Anda berencana bepergian ke Belanda untuk melihat ladang bunga mekar. Sayangnya tidak mungkin tahun ini," tulis akun Dutch Daffodils di Facebook.

Namun ternyata ada pemandangan khusus nan indah di perkebunan tulip Belanda saat ini. Sebuah pesan dituliskan melalui bunga-bunga tulip untuk para pengunjung yang merindukan taman indah itu dengan menuliskan 'See you next year'.

"Kamu mungkin merindukan Belanda, tetapi kami juga merindukanmu."

"Minggu ini kami menghabiskan waktu bersama keluarga kami di ladang bunga untuk menciptakan sesuatu yang istimewa untuk pesan ini. Dari keluarga kami ke keluarga Anda! Kami berharap ini sedikit mencerahkan hari Anda dan kami berharap dapat melihat Anda tahun depan!," tulis akun Dutch Daffodils.

Menurut MSN, dua petani tulip di Noordoostpolder, Joris Schouten dan Frank Timmerman juga menuliskan varian baru tulip dengan tulisan 'Stay Strong'. Pesan ini disampaikan untuk semua petugas kesehatan di seluruh dunia yang saat ini sedang bertugas membantu menyelamatkan nyawa di tengah wabah COVID-19. Menurut para penanam tulip, keuntungan penjualan bunga saat ini akan diberikan kepada organisasi 'Doctors Without Borders'.

Komentar