Update Corona di Indonesia 29 April: 9.771 Positif, 1.391 Sembuh, 784 Meninggal

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Rabu (29/4/2020), tercatat 9.771 kasus positif, 1.391 sembuh, dan 784 meninggal.
"Laboratorium yang saat ini telah aktif melakukan pemeriksaan sebanyak 89 laboratorium," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (29/4/2020).

Jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 260 sehingga secara akumulatif menjadi 9.771 kasus.

Pasien yang dalam dua kali pemeriksaan mendapat hasil negatif dan dinyatakan sembuh bertambah 137 kasus menjadi 1.391.

Kasus meninggal dunia mengalami penambahan 11 kasus menjadi kasus 784.

Pakar Gizi Komunitas Komentari Fenomena Bagi-bagi Makanan Saat Pandemi

Begitu banyak hal yang terjadi selama pandemi virus Corona COVID-19 berlangsung di Indonesia. Mulai dari banyak orang kelaparan karena tidak mampu membeli makan, hingga munculnya relawan-relawan yang terdorong hatinya untuk membagikan makanan.
Pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen mengatakan pandemi virus Corona bukanlah bencana yang sifatnya sementara seperti banjir, gempa, dan lain-lain. Sehingga membagi-bagikan makanan bukanlah solusi yang tepat untuk dilakukan.

Bahkan menurutnya penanganan masalah ini perlu melibatkan semua lembaga dan instansi secara nasional.

"Protokol nasional yang mestinya terjadi adalah luruskan jalan logistik. Seperti petani, peternak, nelayan, dan perkebunan sekarang menjadi tulang punggung ketahanan nasional," kata dr Tan, Rabu (29/4/2020).

"Bikin dapur umum. Percayakan data penduduk dari RT dan RW, bukan data kementerian yang outdated 5 tahun yang lalu," lanjutnya.

Menurut dr Tan dengan adanya dapur umum, kandungan gizi pada makanan yang diperoleh masyarakat bisa lebih terjamin karena diawasi oleh dinas kesehatan. Ia juga menyarankan masyarakat agar ikut terlibat dalam protokol kesehatan ini.

"Data semua unsur masyarakat yang bisa bergerak. Mulai dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sampai remaja masjid dan karang taruna," jelasnya.

dr Tan juga mengatakan kegiatan ini harus dilakukan secara terstruktur, rutin, dan rapi, sehingga semua orang bisa mendapatkan manfaatnya di tengah kesulitan pandemi virus Corona.

"Buat kegiatan terstruktur, rutin, dan rapi, bukan sporadis (tidak menentu) hanya untuk diliput televisi, dan membuat orang ikut menyumbang karena perasaan bersalah," pungkasnya.

Dubai Bolehkan Warga Bukber, Syaratnya Maksimal 5 Orang

Momen Ramadhan biasanya diwarnai dengan kegiatan buka puasa bersama atau biasa disebut bukber. Namun, karena pandemi virus Corona COVID-19, hal ini berubah.
Di Indonesia contohnya, Menteri Agama Fachrul Razi lewat surat edaran panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah meminta sahur bersama dan bukber ditiadakan. Tujuannya demi mencegah penyebaran virus Corona yang lebih luas di tengah masyarakat.

Terkait hal tersebut, tak semua tempat di dunia benar-benar meniadakan bukber. Pemerintah Dubai dikabarkan masih mengizinkan orang-orang mengadakan bukber namun dengan syarat.

Komite Manajemen Krisis dan Bencana Dubai mengatakan seseorang boleh mengadakan acara bukber di rumah bila anggotanya tak lebih dari lima orang dan merupakan keluarga atau kerabat dekat. Sementara itu bukber yang diadakan di luar hanya diizinkan bila tak melebihi 30 persen kapasitas maksimal restoran atau tempat makan.

Durasi bukber di luar rumah juga dibatasi hanya sekitar 1-2 jam per hari.

"Keputusan ini dibuat berdasarkan dampak positif dari upaya pencegahan selama beberapa minggu terakhir," tulis Komite Manajemen Krisis dan Bencana Dubai yang diunggah oleh akun Twitter resmi Kantor Media Dubai.

Komentar

Postingan Populer