Traveler, Operasional MRT, LRT, dan Transjakarta Normal Lagi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi aturan operasional MRT, LRT, dan Transjakarta setelah muncul protes penumpang. Mulai hari ini, jumlah armada dan jam operasi dikembalikan seperti semula.
Anies membuat batasan jumlah armada dan jam operasional setelah wabah virus Corona dinyatakan sebagai pandemi. Tapi, pelaksanaan aturan baru itu pada hari pertama pada Senin (16/3/2020), malah membuat penumpang menumpuk. Mereka pun protes karena kesulitan mendapatkan transportasi untuk mencapai lokasi tujuan.

Setelah dilakukan evaluasi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembalikan jam operasional tiga moda transportasi umum itu. Tapi, dengan pembatasan penumpang.

MRT
MRT beroperasi mulai pada pukul 05.00 WIB dan berakhir pukul 24.00 WIB. Jumlah rangkaian MRT juga dikembalikan menjadi 16 setelah sempat cuma empat buah.

Hanya saja, kapasitas penumpang dibatasi. Biasanya satu rangkaian maksimum 1.200, sekarang maksimum 360 penumpang

LRT
LRT juga akan beroperasi seperti yang sudah-sudah. Yaitu, dimulai pada pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.

Jika biasanya, penumpang mencapai 270 per rangkaian, mulai hari ini dibatasi per rangkaian menjadi 80 penumpang.

TransJakarta
Sementara itu, untuk bus TransJakarta, isi penumpang akan disesuaikan dengan jenis bus. Operasional TransJ dikembalikan normal menjadi 24 jam.

Bus gandeng semula kapasitas 150 maka mulai hari ini dan seterusnya hanya akan menampung 60 penumpang. Sementara itu, untuk single bus, hanya menampung 30 penumpang dari yang biasanya 80 penumpang.

Pembatasan penumpang itu untuk melanjutkan social distancing. Selain itu, DKI Jakarta tetap bakal memberlakukan pembatasan jumlah antrean penumpang di dalam halte dan di dalam stasiun tetap diberlakukan.

Di Luar DKI Jakarta & Jateng, Ini Objek Wisata yang Ditutup

Bukan hanya objek wisata di DKI Jakarta dan Jateng yang ditutup untuk mencegah penyebaran virus Corona. Daerah lain juga membuat kebijakan serupa, mana saja?
Setelah Pemprov DKI Jakarta, tak sedikit baik pihak pemprov lain maupun pemko dan pemkab yang berinisiatif menutup sejumlah tempat wisata untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid-19.

Di DKI Jakarta, terdapat setidaknya 30 objek wisata yang telah ditutup sementara waktu demi keamanan publik. Begitu pun di Jawa Tengah, ada sekitar 40 objek wisata yang juga ditutup.

Hanya di luar DKI Jakarta dan Jawa Tengah, tak sedikit juga objek wisata lain yang ditutup di luar Jakarta. Dihimpun detikcom, Senin (16/3/2020), berikut beberapa di antaranya.

NTB
Pemerintah Provinsi NTB nampaknya sangat serius dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona di wilayahnya. Kini mereka sudah menutup pintu masuk untuk wisatawan di sejumlah gili untuk 14 hari ke depan. Antara lain:

1. Gili Trawangan
2. Gili Air
3. Gili Meno

"Kita juga sudah memperketat tempat-tempat yang memungkinkan untuk pintu masuk orang-orang. Tadinya kita satu-satu membedah, kalau di udara lebih gampang dikontrol. Tapi kita sementara selama dua pekan ini menutup mobilitas yang berasal ke Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air," ungkap Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah usai menggelar rapat terbatas dengan Forkompinda, Bupati dan Wali Kota se-NTB di kantor Gubernur Minggu (15/3/2020) sore.

Komentar

Postingan Populer