Sebaran 260 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 29 April
Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 260 kasus baru positif sehingga total ada 9.771 kasus. Hingga Rabu (29/4/2020) ada sebanyak 1.391 kasus sembuh, dan 784 kasus meninggal dunia.
"Ada penambahan sebanyak 260 orang konfirmasi positif, sehingga menjadi 9.771. Distribusi kasus positif itu sebanyak 59 persen laki-laki dan 41 persen wanita," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (29/4/2020).
Sebaran 260 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:
Bengkulu 4
DI Yogyakarta 1
DKI Jakarta 90
Jawa Barat 40
Jawa Tengah 29
Jawa Timur 15
Kalimantan Barat 7
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 6
Kalimantan Selatan 7
Nusa Tenggara Barat 9
Sumatera Selatan 1
Sumatera Barat 1
Sumatera Utara 3
Sulawesi Utara 1
Sulawesi Tenggara 8
Sulawesi Selatan 12
Sulawesi Tengah 5
Sulawesi Barat 1
Lampung 2
Riau 1
Maluku 1
Papua 12
Update Corona di Indonesia 29 April: 9.771 Positif, 1.391 Sembuh, 784 Meninggal
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Rabu (29/4/2020), tercatat 9.771 kasus positif, 1.391 sembuh, dan 784 meninggal.
"Laboratorium yang saat ini telah aktif melakukan pemeriksaan sebanyak 89 laboratorium," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (29/4/2020).
Jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 260 sehingga secara akumulatif menjadi 9.771 kasus.
Pasien yang dalam dua kali pemeriksaan mendapat hasil negatif dan dinyatakan sembuh bertambah 137 kasus menjadi 1.391.
Kasus meninggal dunia mengalami penambahan 11 kasus menjadi kasus 784.
Pakar Gizi Komunitas Komentari Fenomena Bagi-bagi Makanan Saat Pandemi
Begitu banyak hal yang terjadi selama pandemi virus Corona COVID-19 berlangsung di Indonesia. Mulai dari banyak orang kelaparan karena tidak mampu membeli makan, hingga munculnya relawan-relawan yang terdorong hatinya untuk membagikan makanan.
Pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen mengatakan pandemi virus Corona bukanlah bencana yang sifatnya sementara seperti banjir, gempa, dan lain-lain. Sehingga membagi-bagikan makanan bukanlah solusi yang tepat untuk dilakukan.
Bahkan menurutnya penanganan masalah ini perlu melibatkan semua lembaga dan instansi secara nasional.
"Protokol nasional yang mestinya terjadi adalah luruskan jalan logistik. Seperti petani, peternak, nelayan, dan perkebunan sekarang menjadi tulang punggung ketahanan nasional," kata dr Tan, Rabu (29/4/2020).
"Bikin dapur umum. Percayakan data penduduk dari RT dan RW, bukan data kementerian yang outdated 5 tahun yang lalu," lanjutnya.
Menurut dr Tan dengan adanya dapur umum, kandungan gizi pada makanan yang diperoleh masyarakat bisa lebih terjamin karena diawasi oleh dinas kesehatan. Ia juga menyarankan masyarakat agar ikut terlibat dalam protokol kesehatan ini.
"Data semua unsur masyarakat yang bisa bergerak. Mulai dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sampai remaja masjid dan karang taruna," jelasnya.
dr Tan juga mengatakan kegiatan ini harus dilakukan secara terstruktur, rutin, dan rapi, sehingga semua orang bisa mendapatkan manfaatnya di tengah kesulitan pandemi virus Corona.
"Buat kegiatan terstruktur, rutin, dan rapi, bukan sporadis (tidak menentu) hanya untuk diliput televisi, dan membuat orang ikut menyumbang karena perasaan bersalah," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar