Ragunan Tutup Karena Corona, Binatangnya Bagaimana?
Taman Margasatwa Ragunan resmi ditutup untuk sementara waktu. Kalau begitu bagaimana nasib para satwa?
Pencegahan virus Corona terus dilakukan oleh Indonesia. Pemda DKI pun meliburkan beberapa tempat wisata untuk dua pekan ke depan.
detikcom mewawancarai Kepala Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Widodo. Meski diliburkan, namun para karyawan di TMR tetap masuk seperti biasa.
"Binatang di sini tetap dijaga dengan standar. Yang ditutup kan pengunjungnya, karyawannya tetap kerja," ujar Widodo.
Widodo menambahkan bahwa penutupan ini bukanlah masalah. Sampai saat ini tak ada pengurangan pegawai di TMR.
"Hewan-hewan aman, karena petugas tak ada yang di rumahkan. Kalau nanti ada yang dirumahkan, satwa tidak akan kita tinggal. Tetap kita buatkan shift," tambah Widodo.
TMR sendiri memiliki 2.200 satwa di dalamnya. Setelah adanya virus Corona pertama di Depok, TMR langsung merasakan dampak penurunan pengunjung.
"Jumlah penurunan pengunjung waktu kasus pertama sampai 60 persen. Kemudian turun lagi sampai 40-50 persen," ungkap Widodo.
Sebelum ditutup sementara, TMR sempat mengalami kenaikan jumlah pengunjung hingga 10 persen.
"Kita belum data kerugiannya. Tapi kalau banyak libur gini satwanya lebih nggak stres," tutup Widodo.
KAI Larang Traveler dengan Suhu Badan 38 Derajat Naik Kereta
Untuk mencegah penularan virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melarang penumpang dengan suhu badan 38 derajat celsius ke atas untuk naik kereta api.
Larangan ini mulai dilakukan sejak 14 Maret 2020.
"Pelarangan ini dimaksudkan untuk meminimalisasi penyebaran virus tersebut di area kereta api," ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan dalam siaran pers, Selasa (17/3/2020).
Sebelum traveler naik kereta, petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang pada saat boarding di stasiun. Aturan pelarangan naik KA bagi calon penumpang juga diterapkan bagi penumpang Kereta Api Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta (Railink) serta KRL. Sedangkan untuk calon penumpang KRL dengan suhu badan 38 derajat lebih akan dirujuk atau diarahkan ke Pos Kesehatan di stasiun untuk dilakukan pemeriksaan.
"Pengecekan saat ini sudah dilakukan di stasiun-stasiun besar. Bertahap akan kami terapkan di seluruh stasiun, karena memang terbatasnya alat pengukur suhu tubuh penumpang. Harapannya tentu saja agar penyebaran virus corona bisa ditekan," tutup Yuskal.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah dari KAI untuk mencegah penyebaran virus Corona. Sebelumnya Kereta Api Indonesia rutin melakukan pembersihan kereta dengan menggunakan bahan kimia untuk sterilisasi. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di titik-titik yang sering dilalui oleh penumpang. KAI juga menyediakan hand sanitizer di stasiun agar penumpang dapat tetap menjaga kebersihan tangannya selama berada di stasiun.
Perpusnas RI Tambah Daftar Tempat Wisata Jakarta yang Tutup
Terkait mencegah penyebaran virus Corona, tak sedikit objek wisata DKI Jakarta yang menutup diri. Yang terbaru, ada Perpustakaan Nasional RI.
Pada hari Sabtu (14/3) pekan lalu, pihak Pemprov DKI Jakarta melalui laman Twitter resminya mengumumkan perihal penutupan 23 titik wisata di Jakarta untuk menangkal penyebaran virus Corona.
Penutupan titik wisata di Jakarta itu dimulai 14 hingga 29 Maret 2020. Selama penutupan akan dilakukan pembersihan dan disinfektan.
"Demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi risiko penularan COVID-19, selama dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta menutup sementara tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI," bunyi pernyataan resminya.
Selain tempat wisata yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, satu persatu menyusul sejumlah tempat wisata swasta lain seperti Museum MACAN yang ikut menutup diri seperti diinformasikan di laman Instagram resmi.
Yang terbaru, Perpustakaan Nasional RI atau yang biasa disingkat Perpusnas RI juga mengumumkan penutupan terkait virus Corona dari hari ini hingga 31 Maret mendatang. Hal itu diketahui lewat laman Instagram resminya.
Komentar
Posting Komentar