Prancis yang Mulai Mengisolasikan Diri
Prancis sudah memutuskan untuk lockdown. Keputusan ini ditetapkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk 15 hari ke depan mulai 17 Maret tengah hari waktu setempat. Hal ini didasari dengan 7.696 kasus Corona dan 148 kematian yang dialami Prancis.
Diintip detikcom dari CNN, Presiden Macron memerintahkan seluruh masyarakat Prancis untuk berdiam diri di rumah selama 15 hari ke depan.
Perjalanan hanya akan diizinkan untuk warga yang memiliki alasan penting dan darurat. Kebijakan ini guna meminimalisir kontak antar masyarakat.
"Hanya perjalanan penting yang boleh dilakukan seperti belanja kebutuhan, ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan dan perjalanan menuju kantor yang dikhususkan bagi pegawai yang tidak bisa bekerja di rumah," ujar Macron dalam pidatonya.
Presiden Macron tak main-main. Keputusan ini disertakan dengan 100 ribu aparat yang dikerahkan untuk memantau masyarakat. Kalau ada warga yang kedapatan tidak patuh akan dikenakan sanksi dan denda sebesar 135 euro atau sekitar Rp 2,2 juta.
Sebelumnya Prancis sudah menutup beberapa fasilitas umum seperti bar, restoran, bioskop dan sekolah. Namun masih ada saja warga yang mengabaikan peraturan tersebut.
Ini mengapa, aparat diturunkan untuk mengatur kebijakan baru. Keputusan ini juga berpengaruh pada penundaan pemilihan daerah yang akan dilangsungkan pada 21 Juni mendatang.
"Bahkan ketika petugas medis memperingatkan tentang gawatnya situasi, kami melihat masih banyak orang yang berkumpul di taman, pasar yang ramai, restoran dan bar. Mereka tidak melaksanakan perintah penutupan," jelas Presiden Macron.
Mengenal Rumah Si Pitung yang Tutup Karena Corona
Siapa yang tak kenal si Pitung jagoan Betawi? Di Jakarta Utara ada Rumah Si Pitung yang kini ditutup untuk menghentikan penyebaran virus Corona di Jakarta.
Pencegahan penyebaran virus Corona terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Salah satu kebijakannya adalah menutup sementara sejumlah tempat wisata, termasuk Rumah Si Pitung.
Rumah Si Pitung juga dikenal dengan nama Museum Kebaharian Jakarta Situs Marunda. Sebelum ada wabah virus Corona, museum ini beroperasi setiap hari pukul 08.00-17 WIB.
Tarif di museum ini juga terjangkau. Untuk anak-anak atau pelajar hanya akan dikenakan biaya Rp 2 ribu, sedangkan mahasiswa dan umum dengan harga Rp 3 ribu dan Rp 5 ribu.
Meski dinamai Rumah si Pitung, namun museum ini bukanlah rumah aslinya. Menurut penelitian Ridwan Saidi yang dimuat di majalah Tani tahun 2008, Pitung merupakan seorang perampok dermawan asli Rawa Belong.
Museum ini dulunya adalah rumah milik Haji Safiudin, bandar perdagangan ikan.
Dari sini ada dua versi kisah yang berkaitan dengan rumah ini dan Si Pitung. Yang pertama, rumah ini pernah di rampok Pitung.
Yang kedua, Haji Safiudin menyerahkan sejumlah uang ke Si Pitung secara sukarela. Konon Haji Safiudin menjadi mitra kerjanya.
Pitung biasanya akan merampok orang kaya yang bekerja dengan Belanda, Hasial curiannya pun dibagikan kepada rakyat.
Pitung tak sendiri, ia bekerja sama dengan sepupunya yang bernama Ji. Namun Ji berhasil ditangkap danmati ditangan polisi.
Dalam menjalankan aksinya, Pitung menggunakan transportasi yang sudah ada, trem uap. Kereta apo dari Gambir ke Tanjung Priok pun sering jadi pilihan Pitung.
Kemampuan bela dirri Pitung didapatnya dari seorang guru bernama Na'ipin. Guru Na'ipin berhubungan erat dengan Mohammad Bakir seorang sastrawan Betawi akhir abad ke-19.
Dari Mohammad Bakir, Guru Na'ipin membangun hubungan dengan jaringan Jembatan Lima yang dipimpim Bang Sa'irin. Di dalam jaringan inilah ide pemberontakan dan perlawanan sepanjang abad ke-19 digagas.
Komentar
Posting Komentar