Mau Berjemur Jam Berapa Hari Ini? BMKG Bagikan Data UV Index 13 April
Masih saja berdebat soal jam berapakah waktu terbaik untuk berjemur? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan data UV Index tanggal 13 April agar bisa memilih sendiri waktu terbaik untuk berjemur.
Dalam berbincangan dengan detikcom, Kepala BMKG, Prof Dwikorita Karnawati, M.Sc, PhD, menjelaskan bahwa pada UV Index di atas 3, kulit butuh perlindungan agar terhindari dari bahaya ultraviolet A (UVA). Di sisi lain, tubuh membutuhkan ultraviolet B (UVB) untuk membentuk vitamin D.
"Tidak disarankan (berjemur) tengah hari sekitar pukul 12:00, UV Index extreme," jelasnya.
UV Index merupakan tingkat kekuatan radiasi sinar matahari yang dinyatakan dalam angka-angka sebagai berikut:
UV Index 1-2 (low): kulit masih aman terpapar matahari tanpa perlindungan
UV Index 3-5 (moderate): butuh perlindungan seperti topi atau tutup kepala
UV Index 6-8 (high): butuh tambahan tabir surya
UV Index di atas 8 (very high): tidak dianjurkan terpapar dalam waktu lama
UV Index di atas 11 (extreme): tidak sehat meski dalam waktu singkat.
Mulai 'Gabut' Kelamaan Isolasi? Coba Tantangan Pakai Baju Sambil Handstand
Pandemi virus Corona COVID-19 mengharuskan banyak orang membatasi interaksi sosial dan aktivitas di luar rumah. Kondisi ini di satu sisi memancing kreativitas, terbukti dengan banyaknya tantangan unik untuk dilakukan di rumah.
Salah satunya adalah #handstandchallenge, yang belakangan viral di media sosial. Tantangan ini mengharuskan seseorang memakai kaos dalam kondisi kaki di atas dan tangan menopang berat badan.
Bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh orang kebanyakan. Tetapi bagi mereka yang fisiknya terlatih, tidak ada yang mustahil. Palari gawang Amerika Serikat, Lolo Jones, bahkan melakukannya dengan 2 kaos sekaligus.
Itu belum seberapa. Pesenam Amerika Serikat, Katelyn Michelle Ohashi, melakukannya tanpa menyandarkan kaki di tembok. Bahkan, ia bahkan memvariasikan tantangan itu dengan melepas legging sambil handstand.
Tidak Batuk Tapi Testis Terasa Nyeri, Tak Tahunya Mengidap Virus Corona
Seorang pria dinyatakan positif mengidap virus Corona COVID-19. Gejala umum seperti batuk dan sesak napas sama sekali tidak dirasakannya.
Pria 42 tahun asal Massachusetts ini awalnya datang ke dokter untuk memeriksakan diri karena merasa nyeri di buah akar, perut, hingga dada. Sudah sepekan lamanya ia mengeluhkan gejala tersebut.
Dokter mengatakan, testisnya normal dan pemeriksaan X-ray menunjukkan hasil yang baik. Namun lewat CT Scan, didapati ada kerusakan pada paru-parunya. Dokter menyatakan pria ini mengalami pneumonia.
Dua hari kemudian, pria yang tidak disebutkan identitasnya ini dinyatakan positif mengidap virus Corona. Hasil penelusuran, ia mengikuti sebuah konferensi di Boston yang dikaitkan juga dengan beberapa kasus.
Para dokter dari Harvard Medical School tidak mengatakan bahwa nyeri testis adalah gejala virus Corona, tetapi mengingatkan adanya gejala 'atipikal' dari COVID-19.
"Kami menghadirkan kasus ini sebagai pelajaran dari garis depan dan memberikan kesadaran tentang kasus atipikal COVID-19," tulis para dokter dalam laporannya di The American Journal of Emergency Medicine, dikutip dari Dailymail.
Komentar
Posting Komentar