Lihat Lagi Fasiltas Jatim Park 1 di Malang yang Ditutup Sebulan
Bagi para pelancong yang hobi bertualang, tempat wisata Jawa Timur Park 1 tentunya sudah tak asing lagi. Jatim Park 1 yang ada di Jl. Kartika No. 2, Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur menyajikan lebih dari 50 wahana permainan dan tempat edukasi yang berguna untuk anak-anak bahkan orang dewasa. Selain bermain pengunjung juga bisa menambah ilmu pengetahuan.
Namun seiring penyebaran wabah virus Corona, manajemen Jatim Park Group memutuskan untuk menutup wahana yang dikelolanya selama sebulan.
Jatim Park Group memutuskan menutup sementara destinasi wisata yang dikelolanya di Kota Batu. Penutupan berlaku mulai 20 Maret 2020 sampai 20 April 2020 mendatang. Sebelumnya, upaya pencegahan sudah dilakukan dengan penyemprotan disinfektan.
Manager Pemasaran & Hubungan Masyarakat Jatim Park Group, Titik S Ariyanto mengatakan, langkah penutupan merespons himbauan Pemerintah Kota Batu tentang pencegahan virus Covid-19.
Jika melihat lagi Jatim Park 1, fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap, seperti restoran, kafe, toilet, mushola hingga tempat parkir. Wahana yang ada di sini juga dibedakan. Tidak semua bisa dinaiki oleh anak-anak atau orang dewasa ya.
Berikut wahana yang tersedia di Jatim Park 1?
Zona Edukasi
1. Taman Fisika
2. Taman Sejarah
3. Galeri Etnik
4. Science Centre
5. Indonesia Heritage Museum
6. Museum Tubuh
Zona Anak-Anak
1. Children Playground
2. Mini Train
3. Happy Boat
4. Convoy Car
5. Dragon Coaster
6. Ulat Coaster
7. Froggy
8. Gocart
9. Waterboom dan Swimming Pool
10. Dog Race
Zona Adrenaline
1. Loop Coaster
2. Flying Tornado
3. Kerjaan Hantu
4. Aero test
5. Air Borne Shot
5. Sky Winger
6. Sky Ride
7. Pendulum 360
8. Volcano Coaster
9. Spinning Coaster
10. Enterprise Ride
Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman Menderita
Wabah virus Corona benar-benar membuat berbagai sektor kena imbasnya. Sampai-sampai wisata seks di Jerman pun ikut terpengaruh. Para pekerja seksnya menderita.
Tak bisa ditutupi, wisata seks di beberapa negara Eropa memang dilegalkan. Namun di tengah badai virus Corona seperti sekarang, mereka yang bekerja di industri ini jadi ikutan merana.
Tempat-tempat pelacuran ditutup, para pekerja seks pun mengeluh, apalagi para pemiliknya. Salah satu yang berkeluh kesah adalah Aurel Johannes Marx, pemilik 'Lankwitzer 7', sebuah rumah pelacuran 3 kamar di kota Berlin, Jerman.
Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, sudah beberapa pekan ini usaha pelacuran Marx sepi. Hampir tak ada seorang tamu pun mampir ke tempatnya.
"Sudah beberapa pekan ini bisnis saya turun lebih dari 50%," kata Marx seperti dikutip dari AP.
Susanne Bleier Wilp, mantan pekerja seks yang kini jadi aktivis menyebut virus Corona menyebabkan ketakutan di kalangan para wanita malam. Ribuan pekerja seks di Jerman merasa tidak aman saat melayani tamu di tengah isu virus Corona.
"Saat ini, ada banyak wanita yang berhenti dari profesi ini karena alasan keamanan," terang Susanne kepada AP.
Yang jadi permasalahan adalah kebanyakan wanita yang jadi pekerja seks di Jerman berusia sangat muda. Sementara itu pelanggannya banyak yang berusia di atas 50 tahun. Seperti yang kita tahu, penularan virus Corona sangat rentan di usia tersebut.
Belum lagi, para pekerja seks ini tidak pernah tahu riwayat kesehatan dari pelanggannya. Itu bisa menyebabkan reaksi berantai penyebaran virus Corona yang sangat buruk.
"Di bisnis ini, sangat normal untuk berinteraksi secara anonim atau menggunakan nama alias. Itu yang jadi masalah," imbuh Susanne.
Selanjutnya
Komentar
Posting Komentar