Gunung Anak Krakatau Erupsi, Ini Imbauan Untuk Wisatawan

 Gunung Anak Krakatau Erupsi. Warga dan wisatawan dilarang untuk mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Erupsi kembali terjadi di Gunung Anak Krakatau. Diintip detikcom dari Instagram Kabar Geologi, Erupsi terjadi tadi siang namun tinggi kolom abu tidak teramati.


"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi kurang lebih 10 menit 8 detik," tulis Kabar Geologi.

Dari gambaran CCTV lava93 teramati dengan jelas letusan berupa asap putih-kelabu tebal dengan tinggi lk 300 m. Namun tidak terdengar suara dentuman.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II (Waspada)," sambung Kabar Geologi.

Untuk itu masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekat dalam radius 2 km dari kawah. Hal ini disampaikan oleh Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau.

Destinasi Wisata Pangandaran Akhirnya Ditutup

Pemerintah Kabupaten Pangandaran akhirnya mengambil langkah untuk menutup sementara seluruh objek pariwisata yang ada di Pangandaran.

"Kita tutup sementara selama 2 pekan sampai tanggal 30 Maret 2020," kata Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata usai menggelar rapat koordinasi, Rabu (18/3/2020).

Penutupan tempat wisata ini menurut Jeje dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan yang telah digariskan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Jawa Barat.

"Ya kita menyesuaikan agar penanganan wabah virus Corona ini bisa efektif," kata Jeje.

Dia mengakui semula berusaha mengakomodasi suara para pelaku usaha sektor pariwisata yang tak ingin adanya penutupan sementara.

"Namun nyatanya, kemarin wisata dibuka pun kunjungannya turun drastis. Ya sudah kita tutup saja. Lagi pula tak baik juga jika kita tetap memaksakan membuka tempat wisata. Nanti Pangandaran dipandang tidak melakukan pencegahan dengan baik," paparnya.

Dia berharap para pelaku usaha sektor pariwisata di Pangandaran bisa memaklumi situasi yang tengah terjadi saat ini. Pemkab sudah berusaha untuk mempertahankan namun ketika dihadapkan pada situasi yang jauh lebih penting dan urgensi tinggi, tak ada pilihan lain selain menutup.

"Hanya sementara, istirahat di rumah saja. Ini kan untuk memutus penyebaran virus Corona. Saya harap pelaku usaha sektor pariwisata bisa menyadari dan menerimanya dengan lapang dada," kata Jeje.

Selain menutup seluruh objek wisata, Pemkab Pangandaran juga akan merumahkan ASN. Meskipun untuk pelayanan yang berkaitan dengan masyarakat harus tetap jalan.

"Seperti layanan Puskesmas ya harus tetap jalan. Kalau layanan administrasi sekiranya bisa online, ya dilakukan secara online," kata Jeje.

Sementara itu merujuk data di Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Jawa Barat, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) terkait Covid-19 di wilayah Kabupaten Pangandaran mengalami lonjakan. Pada Rabu (18/3/2020) terdapat 12 ODP di Pangandaran. Padahal sehari sebelumnya masih berjumlah 2 orang.

Komentar

Postingan Populer