Daftar Objek Wisata Dunia yang Tutup Pasca COVID-2019
Terkait penyebaran COVID-19 atau corona yang kian masif, tak sedikit objek wisata dunia yang ditutup. Berikut daftarnya di sejumlah negara.
Pasca merebaknya pandemi COVID-19 di sejumlah negara dunia, sejumlah kebijakan dibuat untuk mencegah penyebarannya. Salah satu yang cukup populer adalah dengan cara menutup objek wisata yang kerap jadi pusat keramaian.
Selain di Indonesia, tak sedikit juga objek wisata populer dunia yang harus terpaksa ditutup oleh pemerintah negaranya masing-masing. Dihimpun detikcom, berikut daftarnya:
Asia
1. Ghibli Museum, Tokyo, Jepang. Ditutup 25 Februari-17 Maret.
2. Tokyo Disneyland dan DisneySea, Jepang. Ditutup 29 Februari-15 Maret.
3. TeamLab Tokyo dan Planets, Jepang. Ditutup 29 Februari-15 Maret.
4. Universal Studios Osaka, Jepang. Ditutup 29 Februari hingga 15 Maret.
5. Sapporo Maruyama Zoo, Jepang. Ditutup 1-19 Maret.
6. Legoland Japan Resort. Ditutup 29 Februari-15
7. Istana Gyeongbokgung, Istana Deoksugung, Istana Changdeokgung dan Istana Changgyeonggung, Korea Selatan.
8. Disneyland & Ocean Park Hong Kong. Ditutup 26 Januari.
9. Shanghai Disney Resort China. Ditutup 25 Januari.
Eropa
1. Menara Eiffel, Prancis. Ditutup 13 Maret.
2. Museum Louvre, Prancis. Ditutup 13 Maret.
3. Les Crosets, Swiss. Ditutup 13 Maret.
4. Basilika La Sagrada Familia, Spanyol. Ditutup 11 Maret.
5. Rijksmuseum, Belanda. Ditutup 15 Maret sampai 6 April.
6. The Museo Nacional del Prado, Spanyol. Ditutup 12 hingga 26 Maret.
7. Gedung Opera Semperoper Dresden, Jerman. Ditutup 12 Maret hingga 19 April.
Australia
1. Galeri Nasional Victoria, Australia. Ditutup hingga 13 April.
Amerika Serikat
1. Disneyland Park dan Disney California Adventure Park, AS. Ditutup hingga 31 Maret.
2. Museum Solomon R. Guggenheim, New York. Ditutup 13 Maret hingga 30 April.
Liburan ke Swiss di Tengah COVID-19, Krisdayanti Tuai Kritik
Artis dan diva Indonesia Krisdayanti diketahui tengah berlibur ke Swiss bersama keluarganya di tengah pandemi COVID-19. Warganet pun mengkritik.
Seperti dilihat di laman Instagram resmi Krisdayanti oleh detikcom, Rabu (18/3/2020), Krisdayanti dan keluarganya diketahui tengah pelesir ke Swiss sejak hari Sabtu pekan lalu (14/3).
Bersama dengan sang suami Raul Lemos, Krisdayanti diketahui banyak berkunjung ke tempat wisata di Swiss seperti Zurich hingga resor ski Titlis. Hingga unggahan terakhirnya hari ini di IG Story, mereka dan keluarganya diketahui masih berada di Swiss.
Hanya bukannya mengundang decak kagum, unggahan liburan Krisdayanti dan keluarganya di Swiss malah banjir kritik di media sosial. Tak sedikit yang menyebut Krisdayanti tidak peka karena berlibur di tengah kondisi dunia yang ramai pandemi COVID-19.
Hal itu pun tampak pada takarir di salah satu foto Krisdayanti perihal social distancing. Tak sedikit yang berkomentar pedas perihal takarir Krisdayanti yang tak sesuai pengertian itu sendiri.
undefined
"Social distancing dengan foto sedang travelling itu sangat absurd," tulis akun @puspitaa.dewi
"Kenapa fotonya gini? Ga cocok sama caption. Kurang empati," tulis akun @chocolate3688
Namun, serbuan warganet tidak hanya ada di foto dengan takarir tersebut. Hampir setiap unggahan liburan Krisdayanti dikritik oleh warganet, bahkan di fotonya saat akan bersiap terbang di bandara.
Sementara itu kakak KD, Yuni Shara berharap adiknya segera cepat pulang. Ia juga merasa sangat khawatir dengan keadaan Krisdayanti dan keluarga.
"Saya juga khawatir dengan keadaan Yanti dan keluarga. Karena dengan keadaan yang seperti ini," ujar Yuni Shara saat ditemui di kawasan Gedung Trans TV, Jakarta Selatan.
"Semoga balik dengan keadaan selamat dan bisa melakukan karantina di rumah," harap Yuni Shara.
Terlepas dari kontroversi yang bergulir di dunia maya, sekiranya traveler berlaku bijak dengan mengurangi intensitas traveling dan menerapkan social distancing sementara waktu untuk menekan penyebaran COVID-19.
Apalagi Menlu Retno Marsudi sudah menyarankan warga negara Indonesia yang tengah ada di luar negeri untuk segera pulang ke Indonesia. "Untuk Warga Negara Indonesia yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri, diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi. Sejumlah negara saat ini telah memberlakukan kebijakan pembatasan lalu lintas orang," ujarnya.
Menurut informasi dari situs pemantauan Coronavirus COVID-19 Global CSSE at Johns Hopkins, hingga saat ini diketahui ada sekitar 2.700 kasus positif COVID-19 di Swiss. Traveler pun diimbau lebih bijak dan menghindari negara-negara yang rawan COVID-19.
Komentar
Posting Komentar