Wisatawan Dilarang ke Baduy Dalam Selama 3 Bulan, Kenapa?

Untuk wisatawan yang mau traveling ke desa adat Baduy di Banten, ada pengumuman penting. Selama 3 bulan ini wisatawan dilarang ke Baduy Dalam karena Bulan Kawalu.

Penanggalan adat Baduy saat ini masuk ke bulan Kawalu. Di bulan ini, warga khususnya Baduy Dalam sedang melakukan tradisi tapa dan puasa serta ada larangan bagi wisatawan datang selama kurang lebih 3 bulan.

Jaro Saija atau kepala desa khusus masyarakat adat Baduy mengatakan, penanggalan Kawalu dimulai pada Selasa (5/2) kemarin dan berlangsung sampai 3 bulan ke depan sekitar bulan Mei. Akan ada 3 upacara adat yang dilakukan di kawasan Baduy Dalam. Upacara ini, katanya seperti musim Lebaran yang dilakukan umat Islam.

"Jadi ada upacara, biasanya seperti Idul Fitri, sebelum upacara, berpuasa, keramas, ritual di Baduy Dalam. Nanti orang Baduy Luar ikut ke dalam," kata Jaro Saija saat dihubungi detikTravel di Serang , Banten, Kamis (7/2/2019).

Larangan kedatangan wisatawan menurutnya hanya berlaku bagi pengunjung ke Baduy Dalam di 3 kampung. Yaitu Cibeo, Cikeusik dan Cikertawana yang merupakan kampung tradisional dan belum tersentuh oleh modernisasi seperti listrik dan handphone. Di kampung tersebut, dikenal sebagai kampung yang masih memegang adat secara ketat.

Larangan ini digunakan agar warga Baduy yang melaksanakan pertapaan tidak terganggu oleh kedatangan wisatawan. Apalagi, mereka juga sedang menjalankan puasa.

"Itu aturannya begini, kalau selagi Kawalu namanya tapa. Takut keganggu, kalau tapa, puasa segala-galanya," pungkasnya.

Bukan Eropa, Ini Kota Tua Jakarta

Kawasan Kota Tua Jakarta semakin bersolek dan cantik. Coba deh kunjungi kawasan Kali Besar, kamu bias rasakan suasana Eropa nan kekinian. Yuk!

Kota Tua Jakarta sudah lama jadi tempat wisata favorit banyak orang. Di sini kita bisa melihat sisi lain eksotika Jakarta, kota yang dulunya dijuluki Batavia. Sebagai kota Metropolitan yang punya banyak gedung pencakar langit nan modern dan megah maka mengunjungi Kota Tua seakan kita sedang throwback ke zaman Batavia kuno.

Kota Tua Jakarta sudah lama jadi tempat wisata favorit banyak orang. Di sini kita bisa melihat sisi lain eksotika Jakarta, kota yang dulunya dijuluki Batavia. Sebagai kota Metropolitan yang punya banyak gedung pencakar langit nan modern dan megah maka mengunjungi Kota Tua seakan kita sedang throwback ke zaman Batavia kuno.

Sejak tahu sisi barat Kota Tua (kawasan Kali Besar) telah selesai direvitalisasi, saya jadi penasaran untuk datang mengunjunginya. Awal tahun 2019 lalu saya diberi kesempatan untuk berangkat ke sana dan begitu sampai, saya terkesima melihat wajah baru Kali Besar. Sungainya jadi cantik sekali karena dihias beberapa dermaga apung. Meski dermaganya belum dibuka untuk umum, tapi kita bisa berfoto dengan gaya Eropa karena latar belakang Kali Besar ini, banyak terdapat gedung-gedung tua.

Di kedua sisi Kali Besar juga dibangun pedestrian yang lebar, cukup leluasa bagi para wisatawan berjalan kaki. Tepat di tengah Kali Besar, juga dibangun jembatan besar beralaskan kayu. Jembatan ini banyak dipakai artis-artis jalanan untuk mempertontonkan keahliannya. Jika ingin berfoto dengan artis jalanan yang berdandan seperti noni Belanda, kita bisa minta difotokan dan mereka dengan senang hati akan bergaya. Kita hanya perlu memberi tip seikhlasnya sebagai ucapan terima kasih.

Komentar

Postingan Populer