Spot Berbeda Menikmati Pantai Klayar Pacitan
Nama Pantai Klayar di Kabupaten Pacitan kian terkenal bagi wisatawan. Ayo liburan akhir pekan ke sini saja!
Fasilitas umum pun terus ditambah bersamaan gencarnya promosi pantai di ujung barat Kota 1.001 Gua itu. Yang paling gres adalah area parkir kendaraan.
Lahan di sebelah barat pintu masuk Pantai Klayar tersebut diklaim mampu menampung hingga 1.000 unit kendaraan roda 4. Jalur masuk dan keluar pun diatur terpisah. Sehingga pengunjung dapat leluasa membawa kendaraannya tanpa khawatir terjebak macet.
"Saya kira kalau 1.000 kendaraan roda 4 saja muat. Buktinya kalau lagi musim liburan parkiran tetap muat," ucap Suhardi, Koordinator Lapangan Pantai Klayar kepada detikTravel, Selasa (15/1/2019) di lokasi.
Suhardi bilang, tak lama lagi fasilitas tambahan di obyek wisata tempatnya bekerja juga segera dioperasikan yakni bangunan pertokoan. Lokasinya di seberang jalan masuk menuju area parkir. Dengan begitu, tempat berjualan akan lebih tertata rapi.
"Dalam waktu dekat kabarnya akan diresmikan oleh Bapak Bupati," jelasnya.
Bagi yang belum berkesempatan menikmati eksotika Pantai Klayar, tak perlu menunggu lama. Hanya butuh waktu 1 jam menuju lokasi tersebut dari ibu kota Kabupaten Pacitan.
Jarak tempuhnya sekitar 35 kilometer ke arah barat. Kondisi jalan pun beraspal mulus, hanya beberapa ruas berupa tikungan dan tanjakan.
Berwisata ke obyek wisata di bibir Samudera Indonesia ini dijamin anti mahal. Untuk satu orang pengunjung dewasa, pengelola hanya mematok tarif Rp 10.000. Sedangkan untuk anak-anak tiket hanya separuhnya. Ongkos parkir pun terbilang murah. Yakni Rp 5.000 tiap unit kendaraan roda 4.
Pantai Klayar selama ini identik dengan batu karang mirip Patung Sphinx serta Seruling Samudera. Sayangnya, hanya saat ombak bersahabat pengunjung dapat mendekatinya.
Tapi tak perlu khawatir, panorama alam bak surga itu bisa dinikmati dengan mata telanjang dari atas gardu pandang. Lokasinya hanya terpaut 50 meter dari area parkir.
"Ternyata asyik banget lihat pantai (Klayar) dari sini. Dari ujung ke ujung semua kelihatan," kata Agus, wisatawan asal Sleman, DI Yogyakarta.
Asyik, Taman Pusdai Kota Banjar Bakalan Tampil Kekinian
Kota Banjar bakalan punya ruang terbuka hijau yang baru. Konsepnya pun dibuat kekinian, dan pastinya traveler bisa bersantai sekaligus foto-foto di sana.
Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, kini berupaya menambah ruang terbuka hijau (RTH) dengan konsep wanawisata. Salah satunya membangun Taman Pusdai Banjar dengan konsep swafoto kekinian. Taman ini diharapkan bisa jadi wisata alternatif yang murah bagi masyarakat Banjar.
Berdasarkan desain taman dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, taman yang terletak di pinggir Sungai Citanduy ini memiliki ruang yang menjorok ke sungai. Ruang yang bentuknya hampir satu bulatan ini fungsinya untuk masyarakat yang ingin berfoto-foto.
Dengan latar belakang langsung sungai dan rimbunnya pepohonan pinggir sungai yang indah dan sejuk dipandang mata. Tapi tetap aman dengan perlindungan pagar pembatas.
Taman tersebut saat ini masih dalam tahap pembangunan yang dilakukan secara bertahap. Selain dilengkapi ruang untuk swafoto, beberapa fasilitas lain seperti terlihat pada desain terdapat tanaman hias, air mancur, tempat pertunjukan, area bermain anak hingga labirin dari tanaman.
Sebelum dibangun di pertengahan tahun 2018, ternyata tempat tersebut merupakan lahan kosong yang tidak dimanfaatkan. Taman tersebut didesain sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kenyamanan.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Dedi Sudrajat menuturkan pembangunan taman di Pusdai Banjar tersebut sudah mencapai 75 persen, dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar. Untuk tahap kedua diprediksi akan menghabiskan anggaran yang sama.
Menurut Dedi, sudah saatnya Kota Banjar memiliki ruang terbuka hijau yang sekaligus sebagai tempat rekreasi masyarakat. Dengan konsep swafoto kekinian diharapkan masyarakat Banjar semakin betah dan nyaman menghabiskan waktu di Kotanya.
"Harapan ke depan taman ini bisa jadi tempat bersantai masyarakat Kota Banjar dan sekitarnya. Sekarang masyarakat lebih senang tempat yang menyajikan ruang foto-foto, jadi di taman ini juga kami sediakan tempat untuk berfoto," ujar Dedi kepada detikTravel, Kamis (17/1/2019).
Komentar
Posting Komentar