Si Megah Rammang-Rammang, Karst Terbesar Ketiga Dunia
Rammang-Rammang memang sangat popular di Sulawesi Selatan. Gugusan pegunungan karst ini katanya terbesar ketiga di dunia. Tentunya patut untuk traveler jelajahi.
Sangat sedikit negara yang memiliki pegunungan karst( kapur). Terbesar pertama di China, kedua di Madagaskar. Kita layak berbangga karena yang ketiga ada di Sulawesi Selatan. Negara Asia lain yang memiliki gunung kapur adalah Vietnam. Jadilah pegunungan karst adalah salah satu pesona Asia.
Rammang-Rammang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, sekitar 40 KM dari Kota Makassar. Kira-kira menempuh waktu 2 jam perjalanan dari Makassar. Kami yang sedang berada di Sulawesi Selatan juga menjadwalkan untuk mendatanginya. Kebetulan bus yang kami tumpangi dari Toraja ke Makassar akan melewati area wisata Rammang-Rammang. Kami pun berpesan kepada sopir untuk menurunkan kami di sana.
Sekitar pukul 03.30 pagi, asisten sopir membangunkan kami, bus sudah tiba di Rammang-Rammang. Kami diturunkan di pinggir jalan raya di pagi buta yang sepi tak ada kendaraan melintas. Sayup-sayup terdengar adzan Subuh berkumandang. Antara ngantuk, capek dan benar-benar belum sadar tapi kami harus menyadarkan diri secepatnya untuk berpikir kemana akan pergi. Karena sekarang jelas belum buka dan masih ada 5 jam untuk istirahat. Kami putuskan untuk mencari penginapan. Yang terdekat masih 2 KM lagi.
Berbekal senter HP kami berjalan dari jalan raya menuju jalanan desa yang semakin lama semakin ke pelosok dengan jalanan sempit mengikuti peta. Beberapa kotoran kambing terlihat di jalanan. Terdengar suara imam yang sedang memimpin salat di sebuah masjid yang kami lewati. Di map menunjukan titik nol KM yang artinya sudah sampai tapi penginapannya belum tampak, kami pun berhenti di sebuah rumah panggung dan duduk di bangku luarnya. Kami curiga mungkin ini penginapannya, tidak ada penanda, karena seperti rumah warga pada umumnya. Beberapa ciri bangunan rumah tampak seperti di foto. Selang beberapa menit tampak suara pintu dibuka dari dalam muncul seorang ibu paruh baya menyapa kami. Dia memberitahu tidak ada kamar kosong. Lalu dia kembali ke dalam dan membangunkan anaknya yang fasih berbahasa Inggris menyapa teman saya.
Dia menyarankan kami untuk tinggal di rumah kerabatnya yang tidak jauh dari sini. Mereka pun mengantar kami melintasi sungai kecil yang menyadarkan keberadaan kami yang benar-benar di pelosok desa. Sampailah kami di sebuah rumah panggung yang tidak jauh berbeda dengan rumah sebelumnya. Tiba-tiba terdengar ucapan salam membelakangi kami, ketika kami menoleh tampak seorang bapak dengan baju muslim rapi lengkap dengan peci seperti baru datang dari masjid. Rupanya bapak empunya rumah adalah imam masjid yang terdengar suaranya tadi.
Bersama istri, dia menunjukkan kamar tidur dan kamar mandi. Kami tidak punya pilihan lain dan tidak etis untuk menolak karena sudah menyibukkan orang-orang di pagi buta. Kami hanya perlu tempat tidur dan istirahat. Tempat pukul 09.00 kami bangun dan segera membersihkan diri. Ibu yang ramah sudah menunggu di teras dengan hidangan sarapan, nasi, ikan goreng, sayur dan sambal. Jadi ingat masakan ibu. Sambil mendengar si ibu bercerita, kami santap sarapan dengan lahap dan tak henti-hentinya mengagumi pegunungan kapur yang tampak di depan mata. Megah sekali. Siapapun pasti ingin memulai hari seperti ini. Sungguh nikmat.
Selesai sarapan kami kembali ke dalam kamar untuk ambil tas dan bersiap. Sesuai saran si ibu kami pun berjalan ke dermaga yang jaraknya masih 1,5 km lagi untuk mencari perahu yang akan membawa kami keliling Rammang-Rammang. Karena harus melintasi sungai untuk sampai ke satu titik ke titik lainnya. Perjalanan menuju dermaga terasa indah sekali dengan pegunungan karst yang tampak di sepanjang jalan. Meski terik matahari menyengat tapi tidak begitu terasa. Hanya rasa senang dan damai yang menyelimuti kami. Terlebih lambaian tangan warga dengan sapaan dan senyum tulusnya yang sangat antusias menyapa kami. Semuanya masih sangat alami, tidak hanya alamnya tapi juga para penduduknya.
Komentar
Posting Komentar