Polemik TN Komodo, Menpar Akan Bertemu Pemprov NTT dan KLHK

Wacana penutupan Taman Nasional Komodo selama setahun oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat menjadi pro kontra. Menpar Arief Yahya akan bertemu Pemprov NTT dan KLHK.

Membahas rencana penutupan taman nasional, tentu akan melibatkan banyak pihak. Wewenang atas taman nasional dipegang oleh Kementerian LHK. Namun, suara dari pihak Pemprov selaku pemegang otoritas di lokasi taman nasional juga ikut berperan.

Pihak Kemenpar pun juga ikut andil atas kunjungan wisman ke taman nasional. Tak terkecuali TN Komodo di NTT yang populer di kalangan wisatawan.

Ditemui detikTravel usai acara Majestic Banyuwangi Festival 2019 di Gedung Sapta Pesona, Selasa malam (29/1), Menpar Arief Yahya mengungkapkan rencana pertemuan dengan stakeholder terkait. Yang nanti dibahas adalah wacana penutupan TN Komodo yang tengah jadi polemik.

"Sudah ada undangan dari Menteri LHK, Pemprov, Kemenpar dan lain sebagainya," ujar Arief.

Hanya untuk kepastian tanggal pertemuan, pihaknya masih menunggu konfirmasi. Sejauh ini belum ada tanggal resmi untuk membahas pertemuan tersebut.

"Nggak tahu tanggalnya tanggal berapa," tutup Arief.

Sebelumnya, pihak KemenLHK yang diwakili oleh Kabiro Humas KemenLHK, Djati Witjaksono juga mengungkapkan perihal rencana pertemuan dengan pihak Pemprov NTT, Kemenpar beserta Kemendagri. Namun, masih belum ada tanggal resmi.

Banyuwangi Siap Gelar 99 Lebih Acara Wisata di Tahun 2019

Di tahun 2019, Banyuwangi kembali unjuk gigi lewat puluhan festival. Apabila tahun lalu ada 77 event, sekarang ada 99 lebih acara wisata!

Hal itu pun ditegaskan oleh Menpar Arief Yahya yang membuka langsung acara peluncuran Majestic Banyuwangi Festival 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa malam (29/1/2019). Dalam kesempatan itu hadir pula Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan segenap jajaran.

"Jadi selamat, ada 99 event tahun 2019, 77 (event - red) naik jadi 99. Dari 99 untuk tingkat kota Banyuwangi adalah kota terbaik. Kota yang 3 event-nya masuk top 100 event. Tak ada kota lain yang seperti itu," puji Arief.

Dijelaskan oleh Arief, tiga dari 99 event tersebut bahkan masuk 100 event pariwisata nasional. Antara lain adalah Banyuwangi Ethno Carnival yang tahun ini akan diselenggarakan pada 27 juli 2019. Dua event top lainnya adalah Tour de Ijen (23-26 September 2019) dan Gandrung Sewu (12 Oktober 2019).

Dari sekian banyak event tersebut, Menpar Arief juga memuji kesiapan pemkot Banyuwangi yang membuat event ramah kaum milenial. Seperti diketahui, pihak Kemenpar memang tengah menyasar kaum milenial.

"Dari 99, 33% adalah event digital dan milenial, dicontoh oleh rekan-rekan di daerah lain," ujar Arief.

Hadir di acara, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menyebut kalau banyaknya event terjadi karena tingginya antusiasme dan peran serta masyarakat Banyuwangi yang ingin terlibat.

"Tahun ini kami tak bisa membendung banyaknya festival, ternyata tiap event yang kita buat efeknya multiplier. Ada banyak yang mau masuk event kalender Banyuwangi," pungkas Anas.

Saking banyaknya event, tahun ini pihak Pemkot Banyuwangi menambah jumlah event menjadi 99. Itu pun belum termasuk 20 event tambahan yang tak masuk dalam kalender wisata.

Menariknya, pihak Pemkot Banyuwangi juga selalu berinovatif dalam membuat event wisata. Contohnya, ada event santripreneur yang ditujukan untuk mendidik para santri dengan keahlian di bidang digital hingga Festival Anak Yatim dan lainnya. Keduanya belum ada di tempat lain.

"Bagi Banyuwangi, festival ini bukan semata mendatangkan uang tapi ikhtiar," tutup Anas.

Apabila ingin tahu lebih banyak soal event wisata di Banyuwangi, traveler bisa mengunduhnya melalui aplikasi khusus Majestik Banyuwangi di ponsel. Semua info wisata tertera jelas di sana. Selamat ya Banyuwangi!

Komentar

Postingan Populer