Perburuan Kejam Lumba-lumba di Jepang Sudah Banyak Dikecam

Perburuan kejam lumba-lumba di Taiji, Jepang sudah mendapat banyak kecaman. Berbagai petisi sudah dilakukan, meminta pemerintah Jepang ambil tindakan tegas.

Baru-baru ini heboh di Instagram, sebuah video yang menampilkan perburuan lumba-lumba. Bahkan, lautan yang biru pun berubah menjadi warna merah dari darah lumba-lumba.

Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Senin (4/2/2019) perburuan lumba-lumba itu terjadi di Taiji, kota pesisir di Jepang. Taiji masuk dalam Prefketur Wakayama dan dapat ditempuh naik pesawat sekitar 1 jam dari Tokyo.

Selama 6 bulan dalam setahun, dimulai pada September, nelayan setempat berburu lumba-lumba. Metode yang digunakan terbilang sadis nan kejam. Kepala dan badan lumba-lumba akan ditusuk sampai mereka lemas dan tak melawan.

Pantai nan biru berubah menjadi lautan darah. Lumba-lumba dibiarkan mati di dalam air sebelum diangkat ke perahu. Bayi lumba-lumba yang ketakukan melompat ke daratan. Dari dalam air, akan ada nelayan yang menyelam untuk memastikan semua lumba-lumba sudah diangkat ke perahu.

Faktanya sudah sejak 1 dekade silam, banyak organisasi dan lembaga yang peduli pada kehidupan satwa meminta pemerintah Jepang mengambil tindakan tegas. Mereka meminta pemerintah Jepang untuk menghentikan perburuan lumba-lumba di Taiji!

World Association of Zoos and Aquariums (Waza) alias asosiasi kebun binatang dan akuarium dunia juga sudah mengambil tindakan. Sejak tahun 2015, mereka melarang kebun binatang dan taman rekreasi bertema akuarium di Jepang dan di dunia mengambil lumba-lumba dari Taiji.

"Sebuah metode kejam dan tidak selektif dalam mengambil hewan dari alam liar," begitu tulis pernyataannya.

Japanese Association of Zoos and Aquariums (Jaza) juga ikut melakukan hal yang sama. Seruan dan edukasi tentang kehidupan lumba-lumba terus digalakkan.

International Marine Mammal Project, sebuah organisasi kelautan dari Amerika Serikat bahkan mengeluarkan petisi. Isinya yakni 'Stop the Slaughter & Captivity of Dolphins' yang ditunjukan pada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Walikota Taiji, Kazutaka Sangen.

International Marine Mammal Project meminta pemerintah Jepang untuk menghentikan perburuan lumba-lumba di Taiji. Bahkan, International Marine Mammal Project mengaitkan dengan ajang Olimpiade Tokyo di 2020 mendatang.

"2020 Nanti Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Tapi apakah saat itu, mereka juga masih berburu dan membantai lumba-lumba?" tulis pernyataannya.

80.555 Orang sudah mengikuti petisi tersebut. Yang nantinya, akan diperjuangkan menghadap pemerintah Jepang melalui bantuan organisasi-organisasi terkait.

"Ketika Anda menandatangani petisi ini, Anda berjanji TIDAK akan pernah membeli tiket ke pertunjukan lumba-lumba, Anda memberi tahu Walikota Taiji dan Perdana Menteri Jepang Abe bahwa pembantaian dan perdagangan lumba-lumba tidak dapat diterima. Anda menyangkal gagasan bahwa perburuan lumba-lumba Taiji adalah tradisional, karena ini terbukti salah," tulis isi petisinya.

Komentar

Postingan Populer